SEMARANG
(Kampusundip.com) - Tahukah Anda ternyata kotoran sapi yang
menimbulkan bau tidak enak dan katanya merusak ozon ternyata mampu diubah
menjadi listrik sebagai penyumbang swasembada listrik Indonesia? Kotoran sapi
yang merupakan limbah peternakan yang sering kali mengganggu aktivitas. Kotoran
sapi kerap dianggap sebagai kotoran yang menjijikan. Selain sebagai biogas dan
pupuk tersimpan potensi yang tidak diduga dari Kotoran sapi. Kotoran sapi
ditangan mahasiswa Undip dirubah menjadi listrik yang mampu menjadi solusi
kekurangan listrik didaerah terpencil.
Mereka adalah Atiatul Manna, Nurrizka
Kurniawati, dan Septiatun Khasanah dari Kimia, Agus Priyanto dari Peternakan
dan Zaenal Abidin dari Fisika mencoba merubah kotoran hewan menjadi listrik. Keempatnya
mengembangkan mikroorganisme yang tumbuh didalam kotoran menjadi sumber listrik
yang aman melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC).
Pembuatan ini dilatarbelakangi oleh Kebutuhan akan energi listrik semakin bertambah dengan meningkatnya
pertumbuhan penduduk. Di Indonesia listrik diperoleh dengan cara pengolahan
berbagai macam sumber daya fosil yang dimiliki, dengan melakukan eksploitasi
hasil fosil secara besar-besaran untuk memenuhi kebutuhan. Konsumsi energi
listrik yang tidak diimbangi dengan ketersediaan sumber energi listrik
menyebabkan terjadinya krisis energi listrik. Dampak dari eksploitasi energi
fosil seperti minyak bumi adalah pemanasan global, dan pencemaran lingkungan.
Disisi lain Indonesia memliki potensi pemanfaatan energi terbarukan, salah satu
contohnya adalah pemanfaatan limbah kotoran sapi.
Menurut Atitaut Manna sebagai ketua
tim, Bakteri yang terdapat pada kotoran sapi salah satunya adalah Escherichia coli
mampu melakukan metabolisme dengan mengurai glukosa menjadi hidrogen (H2)
dan oksigen (O2), Hidrogen yang dihasilkan dapan digunakan sebagai
bahan baku yang digunakan untuk reaksi reduksi dengan oksigen, sehingga
electron pada anoda sebagai sumber arus listrik.
Menurut Agus sebagai mahasiswa Peternakan,
berdasarkan data BPS tahun 2014 populasi sapi setiap tahun mengalami peningkatan,
data satistik Indonesia menyebutkan bahwa persentase populasi sapi tahun 2014
meningkat sebesar 15,66%. Selain itu banyak penduduk Indonesia bermata
pencaharian sebagai peternak dan umumnya peternak memiliki lahan dengan jumlah
ternak 1-10 ekor, dengan potensi ini menunjukkan peningkatan jumlah populasi
sapi yang dapat mengindikasikan bahwa produksi kotoran sapi semakin melimpah.
Namun, pengolahan limbah ternak sapi yang belum terkelola secara baik akan
menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Dari
permasalahan dan potensi tersebut mahasiswa Universitas Diponegoro melalui
Program Kreativitas Mahasiswa mencoba inovasi unggul dengan membuat karsa cipta
dengan mendesain reaktor sebagai alat pembuat sumber energi listrik terbarukan
dengan pemanfaatan limbah kotoran sapi yang menyebabkan permasalahan
lingkungan.
“Dengan ketersediaan
energi yang terbatas dan bahan untuk kotoran sapi yang melimpah berpotensi
diterapkannya teknologi berupa alat reaktor sebagai sumber energi listrik
terbarukan diharapkan dapat menyumbang inovasi oleh mahasiswa untuk memajukan
bangsa Indonesia dengan cara yang ramah lingkungan” kata Nurrizka. (KUC/Tim PKM Undip)