SEMARANG (Kampusundip.com)- Tahukah Anda ternyata tanaman ciplukan berkhasiat bagi kesehatan?
Tanaman ciplukan merupakan tanaman
yang dapat tumbuh dimana saja serta sering ditemukan pada daerah persawahan. Ciplukan kerap dianggap hama karena dapat merusak tanaman lainnya. Tapi, di tangan sekelompok mahasiswa Universitas Diponegoro,
tanaman ciplukan dijadikan obat untuk menyembuhkan penyakit tifus.
Mereka adalah Andika Agus Budiarto
(Fakultas Kedokteran), Febrianto Simanullang (Fakultas Kesehatan Masyarakat),
Komang Veni Widyanti (Fakultas Psikologi)
dan Gianina Dinda Pamungkas (Fakultas Kedokteran).
Keempatnya mengembangkan kandungan
flavonoid, saponin, dan alkaloid sebagai anti bakteri melalui Program
Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian (PKM-P).
Hingga saat ini penyakit demam tifoid masih merupakan masalah kesehatan
di negara-negara berkembang termasuk
di Indonesia. Kejadian demam tifoid di dunia sekitar
16 juta kasus setiap tahunnya, sedangkan sebanyak 7
juta kasus terjadi di Asia tenggara dengan angka kematian 600.000 per tahun. Di
Indonesia sendiri ditemukan sekitar 760-810 kasus per 100.000 penduduk per tahun dengan dengan angka kematian
3,1-10,4 %.
Andika mengatakan bahwa mereka sangat prihatin dengan banyaknya angka kejadian demam tifus saat ini. Serta
rata-rata penyakit itu dianggap menjadi penyakit biasa di masyarakat padahal apabila tidak ditangani dengan tepat maka penyakit ini akan berdampak buruk bahkan bisa menyebabkan kematian.
“Penelitian ini kita lakukan menggunakan hewan uji coba yaitu tikus yang sudah diinduksi bakteri
Salmonella Thypii. Kemudian kita membandingkan dua kelompok
kontrol perlakukan dengan ekstrak ciplukan dan perlakukan dengan obat kloroamfenikol.”, ujar Febrianto.
Gianina menambahkan bahwa penelitian ini menggunakan metode kultur darah untuk pengujiannya yaitu dengan mengambil darah tikus setelah diberikan perlakuan dan di tumbuhkan ke dalam media
bactec dan diinkubasi selama 5 hari. Kemudian bakteri tersebut disuburkan dan ditumbuhkan pada media kultur
Mac Conkey untuk melihat pertumbuhan bakteri, dilanjutkan dengan uji biokimia untuk mengidentifikasi bahwa bakteri
yang tumbuh itu jenis Salmonella thypii atau jenis bakteri yang lain.
(KUC/Andika/Febrianto)
Foto lainnya:
- Ringan Mencerdaskan -