WONOSOBO (Kampusundip.com) - Menurut peraturan Menteri Pertanian
No.56/Permentan/OT.140/9/2012 tentang Pedoman Penanganan Pascapanen Tembakau. Tembakau merupakan salah satu komoditas perdagangan penting di dunia termasuk
Indonesia. Produk tembakau yang utama diperdagangkan yaitu daun tembakau dan
rokok. Tembakau dan rokok merupakan produk bernilai tinggi, sehingga bagi beberapa
negara termasuk indonesia berperan dalam perekonomian nasional, yaitu sebagai
salah satu sumber devisa, sumber penerimaan pemerintah berupa pajak dan cukai,
sumber pendapatan petani dan lapangan kerja masyarakat (usaha tani dan industri
rokok).
Banyaknya manfaat dari daun tembakau ini tidak didukung oleh optimalnya
proses perajangan tembakau. Salah satu pekerja perajang tembakau adalah Ibu Sri Kasiati
yang berada di desa Candimulyo, Kertek, Wonosobo. Ibu Sri Kasiati telah bekerja
sebagai petani tembakau lebih dari sepuluh tahun. Namun,
perkembangan usaha ini cenderung stagnan/pasif, hal ini timbul karena terbentur
masalah peralatan yang mereka gunakan masih sangat sederhana, sehingga tidak
mampu untuk produksi dalam jumlah
banyak terutama proses
perajangan yang masih menggunakan balok kayu dan pisau besar sederhana sehingga
membutuhkan waktu yang
lama. Padahal permintaan pasar akan komoditas ini sangatlah besar. Oleh karena itu, perlu dilalakukan suatu usaha agar
proses perajangan tembakau lebih cepat sehingga dapat meningkatkan jumlah
produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar tembakau tanpa mengurangi kualitas
tembakau tersebut.
Tim yang bergabung dalam program kretivitas mahasiswa teknologi (PKM-T)
yang beranggotakan Joko Trianto, Muhamad Ato’illah dan Bayu Siwo Wibowo,
membuat suatu inovasi yaitu HYMOTCUT (Hybrid Mode Tobacco Cutter). Hymotcut
merupakan mesin perajang tembakau yang menggunakan teknologi hibrid. Alat ini
menggunakan motor listrik dan tuas sebagai penggerak, sehingga mitra kami masih
tetap beroprasi walaupun sedang terjadi pemadaman listrik.
“Dengan adanya HYMOTCUT, harapannya alat ini bisa membantu mitra kami
dalam memperceproses perajangan daun tembakau serta dapat meningkatkan
pendapatan mitra” Ujar Joko Tri.
Tim yang dibimbing oleh Sri Nugroho ST, MT, Ph.D dosen S-1 teknik mesin UNDIP
ini mendapatkan dana penelitian dari DIKTI. Kelebihan alat ini dibandingkan
mesin perajang tembakau lainnya adalah penerapan teknologi hibrid, tidak
menimbulkan polusi udara, aman dan mudah digunakan. (KUC/Joko)