SEMARANG
(Kampusundip.com) - Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah
penduduk terbesar di dunia, menurut data statistika tahun 2013 jumlah penduduk
Indonesia mencapai 249,9 juta. Semakin meningkatnya jumlah penduduk berdampak
pada tingginya pengguna kendaraan bermotor. Akibatnya, suhu bumi meningkat karena
fenomena efek rumah kaca yang berasal dari tingginya CO2 di udara.
Hal
ini mendorong tim Program Kreativitas Mahasiswa Undip yang di danai DIKTI tahun
2016 tergerak untuk menciptakan “Genetika” (Genting
Beton Estetika) sebagai
peluang mengurangi pencemaran lingkungan.
Tim yang terdiri dari 5 Mahasiswa Undip yakni Salsabila Naqiyah, Oki Ade Putra, Lilia
Rosalia Indah, Alfiyatur Rohmah, Nurrizka Kurniawati ini berpikir untuk
memanfaatkan kondisi penduduk yang semakin padat. Dengan
tingginya jumlah penduduk akan berbanding lurus dengan kebutuhan terhadap
tempat tinggal. Solusinya adalah membuat
genting yang mampu menyerap CO2.
Bahan
dasar nanozelit “genetika” memiliki fungsi menyerap emisi gas yag ada di udara.
Selain zeolit genetika berbahan dasar limbah sekam padi. Indonesia yang
merupakan negara agraris dengan luas pertanian padi mencapai 15 juta hektar.
Ketua Tim Salsabila Naqiyah memaparkan bahwa pada zaman
sekarang ini pemanfaatan limbah jerami dan sekam padi masih belum optimal, para
petani biasanya membakar limbah-limbah ini usai panen, padahal pembakaran ini
dapat menghasilkan gas-gas beracun yang berbahaya bagi lingkungan. Limbah abu sekam padi memiliki kandungan
silika (SiO2) cukup
tinggi yakni sebesar 94–96% yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan campuran
untuk pembuatan genting karena silika memiliki sifat yang keras sehingga mampu memperkuat genting.
“Keunggulan dari genting ini adalah penyerap emisi gas sebagaimana
fungsi dari zeolit, kedap air dan tahan bocor karena material genting kami
tersusun oleh nanomaterial-nanomaterial yang berukuran sangat kecil dan
sangat rapat sehingga tidak memungkinkan untuk air masuk, serta ramah
lingkungan” jelas Salsabila.
- Ringan Mencerdaskan-