SEMARANG (Kampusundip.com) - Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu gangguan metabolik kronis yang
diakibatkan oleh disfungsi insulin menyebabkan hiperglikemia yang mengakibatkan
kerusakan jangka
panjang, disfungsi, dan kegagalan berbagai organ seperti mata, ginjal, saraf,
jantung, dan pembuluh darah. Organisasi Kesehatan Dunia
memperkirakan bahwa pada tahun 2030 sekitar 366 juta orang akan menderita diabetes mellitus. Salah satu
pendekatan terapi untuk menurunkan hiperglikemia setelah makan yaitu mencegah
adsorpsi glukosa dengan penghambatan hidrolisis enzim pada karbohidrat, seperti
enzim α-glukosidase. Dengan dihambatnya kerja enzim α-glukosidase, kadar
glukosa dalam darah dapat dikembalikan dalam batas normal. Baru-baru ini,
beberapa senyawa fenolik dari alam dan polisakarida (seperti dari teh, jeruk
bali, stroberi) telah terbukti menghambat kerja enzim α-glukosidase dan
berpotensi sebagai agen terapi alami untuk pengobatan diabetes mellitus.
Asam galat merupakan senyawa fenolik yang
diketahui memiliki aktivitas sebagai obat untuk beberapa penyakit, salah
satunya sebagai anti-diabetes. Penggunaan senyawa asam galat untuk
mengobati penyakit diabetes militus (DM) masih memberikan hasil yang kurang
memuaskan karena asam galat tidak stabil pada suhu ekstrim atau dengan adanya
oksigen atau cahaya. Ketidakstabilan dari senyawa asam galat tersebut memacu ide dan mendorong
lima mahasiswa yakni Irma Eviana (S1 Kimia), Okmi Eldiana (S1 Kimia), Nur Amaliyah
(S1 Kimia), Nabila Yaman (S1 Kimia) dan Arini Nur Sektianingrum (S1 Kimia) untuk
memberikan solusi dengan mengembangkan “E-GALAO: Enkapsulasi Asam Galat dalam
Nanopartikel Kitosan” untuk mengoptimalkan khasiatnya sebagai antidiabetes.
Dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Diponegoro yang lolos
pendanaan DIKTI tahun 2016. Penelitian ini dibimbing oleh Ismiyarto, S.Si,
M.Si, Ph.D Dosen S1 Kimia UNDIP.
Enkapsulasi Asam Galat dalam Nanopartikel Kitosan berfungsi
untuk meningkatkan kelarutan, bioavailabilitasnya dan melindungi senyawa asam galat yang dikemas dalam
nanopartikel untuk melindungi mereka dari pengaruh oksigen, panas, dan
cahaya yang dapat mempengaruhi stabilitas senyawa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengembangkan nanopartikel
kitosan-asam galat sebagai senyawa antidiabetes yang berkhasiat tinggi. Pembuatan
enkapsulasi asam galat dilakukan melalui beberapa tahap yaitu: tahap sintesis
nanopartikel kitosan, enkapsulasi asam galat dalam nanopartikel kitosan, uji
aktivitas antidiabetes secara in vitro. Hasilnya
kemudian dilakukan karakterisasi nanopartikel kitosan, uji efisiensi
enkapsulasi, dan uji antidiabetes. Gabungan asam galat dengan nanopartikel
kitosan diharapkan memiliki efek sinergis yang saling menguatkan, sehingga menghasilkan
senyawa antidiabetes yang berkhasiat tinggi. Luaran yang diharapkan dari
penelitian ini adalah dihasilkannya senyawa antidiabetes berkhasiat tinggi, publikasi
ilmiat atau paten. (KUC/Tim PKM Undip)