Disayangkan, Ketika Brosur Justru Jadi “Sampah” Berserakan


SEMARANG (Kampusundip.com) – Pelaksanaan SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) yang digelar di Kampus Undip pada Selasa, 31 Mei 2016 lalu menyisakan pekerjaan rumah (PR) bagi pihak universitas.

Salah satu PR yang harus ditanggung kampus ber-icon Pangeran Diponegoro ini adalah menumpuknya “sampah” di beberapa fakultas yang menjadi tempat digelarnya ujian SBMPTN.

Sampah yang menumpuk tidak hanya dari sampah botol atau kemasan makanan dan minuman, tapi juga brosur dan pamphlet promosi dari berbagai instansi untuk menerima peserta didik baru.

Seperti yang terjadi di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Undip Tembalang. Di fakultas berjuluk Kampus Biru ini, sejumlah “sampah” brosur dan pamphlet berserakan di area utama masuk fakultas dan di beberapa sudut kampus. Alhasil, petugas kebersihan fakultas harus lebih kerja ekstra untuk membersihkan “sampah” tersebut.

Tak hanya dari brosur maupun pamflet, “sampah” juga terdiri dari lembaran buku promosi tebal yang hamper mirip seperti majalah. Hal ini bukan pertama kali terjadi di Kampus Undip, namun sudah berulang kali terjadi ketika Undip menggelar SBMPTN tiap tahunnya.

Perlu ada kebijakan khusus agar budaya membuang sampah pada tempatnya bias dilakukan serta agar brosur dan pamflet yang seharusnya menjadi media promosi tidak terbuang sia-sia.(KUC/AK23)

Foto lainnya:




- RinganMencerdaskan -

LINE :https://line.me/ti/p/%40mfz4715g