Masa kanak-kanak merupakan masa yang paling baik dalam
pengembangan potensi diri. Pada masa ini, anak-anak memiliki kecenderungan
untuk mencari tahu tentang berbagai hal yang ada di sekitarnya. Dorongan
keingintahuan untuk mengeksplorasi lingkungan dengan kemampuan akan mendorong
kepekaan toleransi sosial. Pada usia tersebut mereka sanagat menyukai hal-hal
baru. Mereka juga cenderung meniru serta mencoba hal-hal yang mereka pelajari
dari orang lain. Dorongan keingintahuan anak-anak pada usia tersebut sangatlah
besar.
Kehidupan berbangsa dan bernegara
juga menjadi masalah yang tak luput dari perhatian banyak orang. Menurunnya
moralitas bernegara dan sikap nasionalisme anak-anak usia sekolah mulai
menurun. Pancasila sebagai falsafah dasar negara sudah tidak lagi dianggap ada
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Begitu juga dengan anak-anak Panti
Asuhan Mustamirul Furqon Kelurahan Rowosari. Kecamatan Temabalang, Kota
Semarang yang masih belum mengetahui dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari. Wawasan tentang
kenegaraan bagi anak-anak di sana kurang mendapatkan perhatian. Hal tersebut
dapat disebabkan oleh kurangnya pendidikan serta penanaman nilai-nilai
Pancasila, nasionalisme, dan wawasan kebangsaan baik di lingkungan sekolah
maupun lingkungan tempat tinggal. Selain itu, hidup di lingkungan islam santri
yang tidak dididik dengan benar rentan akan tindakan radikalisme yang mengancam
,keutuhan bangsa dan negara. Oleh karena itu, pendidikan pancasila,
nasionalisme dan kebangsaan harus mulai ditanamkan kepada anak-anak sebagai
penyeimbang dengan pengetahuan agama yang diyakininya masing-masing. PKM
Pengabdian kepada Masyarakat dari mahasiswa-mahasiswa FISIP Undip ditujukan
sebagai wujud menangkal gerakan radikalisme sejak dini.
Program yang diberi nama MOGAMORAM
(Modul Games Movie and Drama) ini
memiliki 4 metode pelaksanaan, yaitu yang pertama melalui Modul, kedua Games,
lalu Movie dan Drama. Melalui modul anak-anak diberi pembelajaran mengenai
teori-teori dan konsep dari pancasila, nasionalisme, dan wawasan kebangsaan
yang sesuai dengan umur anak-anak. Modul ini digunakan sebagai pedoman dalam
proses pembelajaran. Kemudian, anak-anak diberikan pembelajaran melalui
games-games yang memiliki esensi dari teori atau konsep yang telah diajarkan
dengan suasana menyenangkan. Melalui diskusi dan pemutaran film yang bertemakan
nasionalisme, anak-anak diharapkan dapat menerapkan nilai-nilai yang telah
diajarkan dan menumbuhkan rasa nasionalisme. Melalui drama, dapat membuat dan
memerankan tokoh nasional dengan ide kratif yang mereka miliki, yang tentunya
sesuai dengan kaidah dan norma-norma yang telah diajarkan melalui modul.
Dengan adanya program ini, anak-anak
Panti Asuhan Mustamirul Furqon yang sebelumnya cenderung memiliki kepribadian
yang tertutup kini lebih memiliki sikap dan mental yang mencerminkan
nilai-nilai Pancasila dengan menunjung tinggi rasa toleransi dan kerjasama
diantara anak-anak di lingkungan Panti
Asuhan. Selain itu, anak-anak Panti Asuhan Mustamirul Furqon memili semangat
untuk berprestasi, serta optimisme dalam menyongsong masa depan. Dengan luaran
tersebut diharapkan anak-anak Panti Asuhan Mustamirul Furqon merasa bahwa
mereka juga menjadi bagian dari negara Indonesai yang sangat penting dalam
proses kemajuan bangsa dan negara Indonesia. Negara hadir untuk mereka, dan
anak-anak Panti Asuhan Mustamirul Furqon bersemangat untuk memajukan bangsa dan
negara Indonesia. (KUC/ Tim PKM)
Foto lainnya:
- Ringan Mencerdaskan -