Soroti UKT dan SPI, Mahasiswa Undip Gelar Diskusi

Diskusi UKT SPI Undip

SEMARANG (Kampusundip.com) – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Diponegoro (BEM Undip) menggelar diskusi terkait isu Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan rencana pemberlakuan Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI).

Diskusi yang diadakan Bidang Sosial dan Politik BEM Undip ini digelar di Student Center (SC) Kampus Undip Tembalang, Semarang pada Jum’at, 1 April 2016 untuk menyoroti isu UKT dan pemberlakuan SPI bagi mahasiswa baru Ujian Mandiri (UM) angkatan 2016. Diskusi ini turut mengundang mahasiswa umum.

Acara yang diawali dengan pemaparan hasil kajian Satuan Tugas (Satgas) UKT ini, mahasiswa Undip menolak jika Undip menaikkan UKT dan memberlakukan SPI.

Terkait SPI, rencana kebijakan Undip untuk mengadakannya setelah jadi PTN-BH (Berbadan Hukum) memang sah-sah saja. Tapi jika diberlakukan bagi mahasiswa Ujian Mandiri (UM) dinilai kurang tepat karena persentase mahasiswa UM 2016 adalah 30 persen. Sedangkan Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Permenristekdikti) Pasal 9 Nomor 22 Tahun 2015 mengatakan bahwa SPI dapat ditarik dari mahasiswa maksimal 20 persen dari jumlah total mahasiswa yang diterima.

Dalam diskusi ini muncul beberapa harapan dari mahasiswa. Seperti transparansi yang logis dari rektorat, pembangunan fasilitas dan peremajaan infrastruktur yang memadai sesuai dengan biaya yang selama ini disetorkan mahasiswa.

Selain itu, juga muncul opini mahasiswa yang mengatakan telah terjadi pergeseran orientasi paradigma pendidikan tinggi untuk memperoleh profit semata. Bahkan ada yang mengatakan PTN seperti di “swastakan”. Karena setelah jadi PTN-BH (Berbadan Hukum), biaya yang dikeluarkan justru semakin mahal layaknya Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

Di akhir diskusi, mahasiswa sepakat untuk melakukan aksi turun ke jalan yang rencananya akan digelar saat Ujian Tengah Semester (UTS) dengan melibatkan berbagai elemen mahasiswa. (KUC)

- Ringan Mencerdaskan -