SEMARANG
(Kampusundip.com)
– Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Diponegoro (BEM FKM Undip) bekerjasama dengan Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan
Masyarakat Indonesia (ISMKMI) pada tanggal 19 April 2016 mengadakan “Diskusi
Asik Tolak WTPM”. Kegiatan tersebut menghadirkan Sdr. Andi Ikram Rifqi, Sekjen
ISMKMI sebagai pembicara dan Sdr. Muslim, Kabid Sosial Politik BEM FKM Undip
sebagai moderator.
World
Tobacco Process and Machinery
(WTPM) merupakan acara pameran mesin
rokok sedunia yang akan diselenggarakan
di Jakarta International Expo
Centre (JI Expo) pada tanggal 27 – 28 April 2016. Sebelumnya,
pernah diadakan kegiatan serupa bernama World
Tobacco Asia (WTA) pada tahun 2012. Sementara di tahun 2014 sempat akan
diadakan kegiatan pameran industri rokok internasional
lagi yang bertajuk “Inter-tabac
Asia” di Bali namun berhasil dibatalkan.
WTPM pada dasarnya bertentangan
dengan Framework Convention on Tobacco
Control (FCTC), yaitu sebuah kebijakan perlindungan buruh rokok.
Dari 89 negara yang bergabung, hanya 8 negara saja yang belum menerapkan FCTC
pada industri rokoknya. Brazil sebagai negara terbesar penghasil rokok sudah
menerapkan FCTC pada industri rokoknya.
Alasan WTPM datang kembali ke
Indonesia diantaranya karena di Indonesia belum ada regulasi yang jelas
mengenai pengaturan rokok dan Indonesia merupakan satu – satunya negara di Asia
yang belum meratifikasi FCTC.
“Perjuangan jangan pernah
dibatasi oleh waktu”, tutur Andi. Selain melarang WTPM, juga harus terus
mengawal regulasi mengenai rokok. Untuk itu, pada tanggal 27 April 2016 nanti
akan diadakan kegiatan penandatangan petisi pelarangan WTPM dan kampanye anti
rokok di Simpang Lima, Semarang.
Dalam aksi ini rencananya juga
akan diadakan teatrikal yang menggambarkan polemik WTPM dan juga dampak dari
WTPM, kemudian ditutup dengan long march
dan flash mob. Kegiatan ini bertujuan
untuk mengenalkan WTPM dan dampaknya untuk Indonesia serta sebagai bentuk
kampanye kreatif anti rokok. (KUC/Belle/Atun)
- Ringan Mencerdaskan -