LONDON (Kampusundip.com) – Bertempat di Imperial College London, ajang sidang ke-17
London International Model United Nations (LIMUN) berlangsung meriah. Selama tiga
hari (26-29/02), acara tersebut berhasil mengumpulkan sekitar 1500 mahasiswa dari
berbagai universitas di dunia. Terbagi dalam 29 komite organisasi internasional
dan regional, LIMUN 2016 masih mengukuhkan diri sebagai Model United Nations
terbesar di benua Eropa.
Sebagai salah satu universitas yang
mengirimkan perwakilannya, delegasi Universitas Diponegoro terbagi dalam komite
United Nations Children’s Fund (UNICEF), United Nations Environment Programme
(UNEP), United Nations Development Programme (UNDP) dan Commonwealth of Nations
(CoN). Masing-masing delegasi mendapatkan negara Mesir untuk komite UNICEF,
UNEP, dan UNDP, serta negara Selandia Baru untuk komite CoN yang diperankan dengan
sistem double delegates.
Acara konferensi berlangsung sangat kompetitif.
Dalam komite CoN contohnya, Albert Ghana (Komunikasi 2013) dan Nehemia Cesare
(HI 2014) membahas topik tentang perdagangan bebas antarnegara persemakmuran.
Komite ini juga membahas tentang dampak isu-isu internasional seperti wacana keluarnya
Inggris dari Uni Eropa, dan meningkatnya keluaran emisi pabrik seiring peningkatan
aktivitas produksi. Negara Selandia Baru yang diperankan oleh delegasi Undip berhasil
menjadi pemrakarsa untuk dapat memasukan klausul tentang kerjasama di bidang pariwisata
pada proses amandemen Draft Resolution, yang sebelumnya belum banyak dibahas oleh
peserta konferensi. Atas prakarsa tersebut, chair konferensi Julia Katharina
dari Kent University memasukan delegasi Selandia Baru dalam nominasi peraih
Diplomacy Award di komite Commonwealth of Nations.
Komite lainnya tidak kalah seru.
Seperti UNDP, dimana Indra Setiawan (HI 2014) berhasil menjadi sponsor Draft
Resolution pada topik tentang ketangguhan infrastruktur pada negara berkembang.
Risky Ananda Lubis (HI 2012) berhasil menjadi sponsor Draft Resolution
padakomite UNEP yang membahas tentang pengurangan angka kemiskinan dengan green
economy. Anindita Rahmasiwi (Kedokteran 2013) juga berhasil menjadi signatories
pada resolusi UNICEF tentang manajemen kependudukan yang berkaitan dengan penguatan
remaja dan kehamilan usia muda.
Bersama Duta Besar |
Suksesnya delegasi Universitas Diponegoro
untuk dapat mengikuti LIMUN 2016 selain karena dukungan universitas dan orang
tua, juga merupakan hasil kerjasama Undip dengan mitra seperti Bank BRI,
Yayasan Reinhard Muara, Toyota Berbagi dan Bank BTN. Mitra sponsor ini memberikan
dukungan bantuan untuk mendukung akomodasi, trasportasi dan administrasi selama
konferensi di London.
Tentang LIMUN
Model United
Nations adalah simula sisidang Peserikatan Bangsa-Bangsa. Sedangkan LIMUN
adalah sebuah MUN tingkat internasional tertua, terbesar dan paling prestisius
di benua Eropa. Konferensi ini di ikuti sekitar 1500 mahasiswa dari penjuru dunia.
Bertempat di Imperial College London, peserta LIMUN akan bersidang dalam 29
Badan PBB seperti UNICEF, UNSC, UNHRC, ECOSOC, SOCHUM, UNESCO, UN WOMEN, dll.
Sama seperti sidang PBB sebenarnya, para peserta akan membawa interest sebuah bangsa
untuk kemudian diperdebatkan, digabungkan, dikompromikan bahkan ditentang,
hingga pada suatu titik peserta akan membuat sebuah Resolusi sebagai hasil sidang.
Pada akhirnya akan terpilih delegasi terbaik yang akan mendapatkan Diplomacy
Award dan Best Position Paper. (KUC/Anindita Rahmasiwi)
#UndipPrestatif
- Ringan Mencerdaskan -