Ga berasa, liburan sudah berllalu begitu saja.
Sekarang sudah tanggal 10 Februari. Dan lima hari lagi kegiatan akademik kampus
akan segera dilaksanakan. Tak banyak yang aku lakukan pada saat liburan. Namun
alhamdulillah, aku sempat pergi keluar bersama teman walau hanya sekali.
Ketika itu kami berdua hendak mengikuti acara
LPDP yang diselenggarakan di Jakarta Pusat, bertepatan di gedung Dhanapala,
gedung Keuangan. Banyak sekali stand universitas dari manca negara. Namun
kebanyakan berasal dari Australia dan Indonesia. Ada dua stand dari Jepang,
satu stand dari Finlandia, dll. Hal pertama yang kami lakukan ketika tiba
disana adalah berfoto-foto di photoboot yang telah tersedia.
Kemudian kami mengikuti salah satu rangkaian
acara mereka, yaitu presentasi dari Osaka University yang dilaksanakan dalam
sebuah ruang kecil yang berisi beberapa bangku saja. Alhamdulillah kami dapat
tempat duduk. Aku duduk bersebelahan dengan seorang laki-laki dengan rambut terlihat
tebal. Warna kulitnya gelap. Lelaki itu bertanya padaku didetik berikutnya. Aku
lupa apa yang ia tanyakan ketika itu.
Pada pertanyaan selanjutnya, dia menanyakan
asal universitas kami. Ku jawab saja Undip. Namun dia memberikan reaksi aneh. Aku
kebingungan melihat reaksinya. Mungkinkah aku salah memberi jawaban? Mungkinkah
bukan itu yang ia tanyakan? Aku pun bertanya kembali, tadi nanya universitas
kan? Untuk memastikan bahwa aku tidak salah dengar. Dan dia mengiyakan. Aku pun
menanyakan juga asal universitasnya. Dan laki-laki itu juga menjawab Undip. Aku
sekarang paham. Mungkin tadi dia shocked
mendengar jawabanku.
Selanjutnya dia mulai sedikit menjelaskan dirinya.
Dia berasal dari FSM, jurusan Biologi. Ia sudah semester tujuh dan ingin
mempersiapkan diri untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2 di Jepang.
Kami pun saling bertukar pertanyaan. Tak lama setelah itu presentasipun
dimulai.
Presentasi dibawakan oleh seorang mahasiswi
lulusan Osaka University yang cakap. Presentasinya bagus. Namun ada satu hal
yang kurang. Ia lupa untuk memperkenalkan namanya pada kami. Ada beberapa hal
yang membuatku cukup terkesan pada presentasi Osaka University.
Jepang sangat terkenal sekali dengan
teknologi-teknologi yang mereka miliki. Jangan ditanya bagaimana kehebatannya.
Dan sang presenter pun bilang, terkadang yang mengajar mereka adalah robot yang
menyerupai dosen. Benar-benar mirip. Bahkan ketika aku melihat fotonya pun tak
bisa aku bedakan, mana professor mana robot. Katanya, yang membedakan hanyalah
kaku atau tidak gerakannya. Hmmmm. Canggih benar Jepang itu.
Selesai mengikuti presentasi dari Osaka
University, kami shalat dzuhur dan mengelilingi setiap stand yang ada. Kami
ambil brosurnya, bertanya sedikit, kemudian pindah stand. Ada banyak banget
orang bule disana. Bahkan ada yang tingginya sampai dua meter mungkin. Aku
sampai tidak mau menghampiri stand tersebut. Pasti aku akan terlihat pendek
sekali.
Ada pula stand dari negara Finlandia. Mereka
hanya menyadiakan brosur dan menjawab berbagai pertanyaan yang diberikan oleh
pengunjung dengan menggunakan bahasa Inggris. Berhubung bahasa Inggrisku masih
amatiran, aku hanya menguping pembicaraan mereka,hehehe.
Selanjutnya kami berkunjung ke stand Osaka
University. Ada orang Jepang disanaa! Aku tak berhenti tersenyum. Bahkan
nyengir. Senang sekali bisa ketemu orang Jepang yang cakep. Kan jarang ada
orang Jepang yang cakep, hahaha. Setelah melihatku, ia menyapa dengan bahasa
Jepang. Suaranya tegas. Aku tak bisa membalas setegas itu. Selanjutnya orang
Jepang itu mempresentasikan Osaka University dengan bahasa Jepang. Aku
mendengarkan dengan seksama.
Ada niat usil yang melintas dalam pikiranku.
Aku hendak mengajak orang Jepang tersebut untuk foto bersama. Tapi aku
berpikir, etis tidak ya? Ini kan acara pendidikan. Akhirnya aku tidak jadi
mengajaknya berfoto. Sedih.
__________
Oleh : Siti Aisyah
*) Tulisan Ini dibuat dalam
rangka tugas KAMPUSUNDIP.COM saat liburan kuliah sebagai pelatihan menulis
anggota baru. Tulisan masih orisinil tanpa penyuntingan.
(KUC)
- Ringan Mencerdaskan –