Testimoni peserta aksi Gerakan Menutup Aurat (GEMAR) Kota Semarang : Pertama kali diadakan acara
gerakan menutup aurat itu sebenarnya sebelum-sebelumnya sudah ada gemar, tapi
itu tidak semasif sekarang. Sekarang itu dibrandingkan menjadi GEMAR (Gerakan
Menutup Aurat).
Acara ini koordinasi dari pusat,
jadi dari pusat sudah terkoordinasi dengan FSLDK, KAMMI, dan
komunitas-komunitas Islam di Indonesia yang ada di Jakarta, kemudian
dikembalikan ke regional masing-masing. Apakah sanggup mengadakan GEMAR ini apa
tidak.
Latar belakang diadakan GEMAR ini
adalah pertama karena banyak muslim yang ragu untuk berjilbab, mereka takut
karena merasa belum baik, belum bisa ngaji dan sebagainya.
Kemudian harapan kita untuk aksi
GEMAR yaitu pertama berjilbab dahulu, kemudian berproses, dan menjadi syar'i.
Dan akhirnya muslimah-muslimah di Indonesia ini tidak malu dengan identitas
muslimahnya, dengan hijabnya.
Antusiasme peserta pada acara
pagi hari ini (Ahad, 14 Februari 2016-red) alhamdulillah cukup bagus, banyak
masyarakat yang berantusias untuk berjilbab syar'i dari yang tidak berjilbab
kemudian berjilbab akan kita kenakan rok, baju panjang dan jilbab yang syar'i.
Harapan kedepan kita ingin
komunitas Islam di Semarang bersatu, kemudian kita saling berkontribusi, saling
berkoordinasi untuk memasifkan lagi dakwah yang ada di Semarang ini. Dan
kemudian harapan kedepannya lagi, masyarakat Semarang berjilbab sesuai dengan pemahaman
mereka bukan lagi berjilbab karena trend.
Oleh : Mariska, Peduli Jilbab Regional Semarang
(KUC)
- Ringan Mencerdaskan -