KAB. SEMARANG (Kampusundip.com) -
Di zaman modern seperti saat ini, kebiasaan bercocok tanam dan memelihara ikan
di pekarangan rumah sudah mulai ditinggalkan. Padahal banyak sekali manfaat
yang bisa dipetik dari kedua kegiatan tersebut. Salah satunya adalah dapat
menghilangkan stres dari rutinitas seharian. Adapun alasan yang sering muncul
adalah lahan rumah yang sempit, tidak
punya tanah yang memadai, ataupun sudah cukup sibuk dengan aktivitas
sehari-hari.
Melihat latar belakang tersebut,
Arroyan bersama Tim KKN-PPM Undip 2016 Desa Tlompakan Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang memberikan penyuluhan dan pelatihan membuat aquaponik kepada
masyarakat desa setempat. Dimana untuk sasaran yang dituju adalah masyarakat
yang memiliki kolam ikan di pekarangan rumahnya. Di Desa Tlompakan sendiri
terdapat 2 dari 6 dusun yang warganya banyak memiliki kolam ikan, yaitu Dusun
Semen dan Dusun Muludan.
Melihat potensi di 2 dusun tersebut, maka aquaponik
dapat mendorong pengoptimalan potensi yang ada . Aquaponik adalah sistem
bercocok tanam dengan memanfaatkan air kolam ikan sebagai media tanaman untuk
tumbuh. Air kolam ikan kaya akan nutrisi sehingga sangat baik bagi tanaman. Disamping
itu dampak positif juga didapat bagi ikan karena air menjadi bersih akibat
adanya proses filterisasi oleh akar tanaman.
“Keadaan seperti ini disebut sebagai simbiosis
mutualisme,” Jelas Arroyan.
Arroyan yang merupakan mahasiswa Jurusan Perikanan
Undip ini menjelaskan mengenai aquaponik, menurutnya prinsip kerja dari aquaponik adalah
mengalirkan air kolam ikan menggunakan pompa air akuarium berukuran sedang ke
dalam paralon berukuran 3 inci yang telah diletakkan tanaman. Air tersebut
digunakan tanaman sebagai media untuk tumbuh menggantikan media tanah. Di dalam
paralon tersebut akar tanaman menyerap nutrisi yang ada dalam air, kemudian air
akan kembali lagi ke dalam kolam melalui outlet
dalam kondisi lebih bersih. Begitu seterusnya.
Kegiatan ini direspon dengan baik oleh masyarakat,
mereka sangat senang menerima ilmu baru yang diberikan tim KKN-PPM Undip 2016.
Masyarakat menilai hal ini sebagai teknologi
tepat guna dan akan berupaya untuk menerapkannya. Penerapan aquaponik di
pekarangan rumah dirasa masyarakat memiliki beberapa keunggulan, dimana selain biaya
pembuatannya yang murah (sekitar Rp150.000-red), aquaponik juga tidak perlu
menghabiskan waktu untuk menyiram serta memaksimalkan pekarangan rumah yang
ada.
“Kedepan masyarakat tidak perlu lagi membeli sayur
ke pasar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, cukup memetik langsung dari
tanaman sawi, bayam, kangkung, dan cabai yang mereka tanam di aquaponik
mereka.” Harap Arroyan. (KUC/Hendra Wiguna)
#UndipMengabdi
- Ringan Mencerdaskan -