YSEALI
Institute of Environment Academics Fellows
Saya Amrullah Rosadi, Mahasiswa
Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro angkatan 2011, pada kesempatan kali ini
saya akan menceritakan sepenggal pengalaman saya dalam mengikuti program YSEALI
(Young Southeast Asia Leaders Initiative)
di Amerika Serikat dan di Malaysia dan berkesempatan untuk bertemu dengan
Presiden Barrack Obama.
Young
Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) adalah program yang dicanangkan Presiden Amerika
Serikat Barack Obama untuk memperkuat pengembangan kepemimpinan dan jaringan di
Asia Tenggara. Melalui berbagai program dan keterlibatan, termasuk pendidikan
dan pertukaran budaya, pertukaran regional, dan bantuan dana pengembangan dari
Amerika Serikat, YSEALI berusaha untuk membangun kemampuan kepemimpinan pemuda
di wilayah tersebut, memperkuat hubungan antara Amerika Serikat dan Asia
Tenggara, dan memelihara masyarakat ASEAN. YSEALI memiliki fokus pada topik
penting yang diikuti oleh pemuda di wilayah tersebut: keterlibatan sipil,
lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam, dan kewirausahaan dan
pembangunan ekonomi.
YSEALI merupakan upaya untuk
memanfaatkan potensi yang luar biasa dari pemuda di wilayah ASEAN untuk
mengatasi tantangan kritis dan memperluas kesempatan.
Bagian program yang saya ikuti
merupakan YSEALI Institute on Environment
Academics Fellows yang diikuti oleh 20 pemuda dari Brunei Darussalam,
Malaysia, Indonesia, Filipina, dan Singapura dan dilaksanakan pada 3 Mei-6 Juni
2015.
Program YSEALI Institute of
Environment ini bermula dengan kegiatan di Negara Bagian Hawaii, Amerika
Serikat selama 3 minggu. Selama di Hawaii peserta dibagi menjadi 4 kelompok
yang beranggotakan 5 orang. Setiap kelompok bertanggung jawab untuk melakukan studi
mendalam terhadap perkembangan kebijakan lingkungan yang dialami oleh Amerika
Serikat dalam era tertentu. Kemudian setiap kelompok diwajibkan untuk
mengadakan workshop kepada anggota
yang lain tentang era yang dipelajari dan diiringi dengan kunjungan lokasi yang
berhubungan dengan studi tersebut di Hawaii. Lokasi yang dikunjungi antara
lain, Kualoa Ranch, Pearl Harbour,
Hanauma Bay, HPower, Iolani Palace, dan Hawaiian Foodbank.
Dalam setiap sesi workshop peserta diberi kesempatan untuk
mendapatkan gambaran tentang kondisi lingkungan Amerika Serikat pada masa
tersebut dan menyesuaikannya dengan kondisi di negeri masing-masing serta
mengidentifikasi tindak tanduk pemimpin pada masa tersebut untuk menentukan
kebijakan lingkungan yang diambil dalam menyelesaikan suatu permasalahan
lingkungan.
Program YSEALI dilanjutkan di
Kota Boulder Negara Bagian Colorado, Amerika Serikat selama 1 minggu. Di
Boulder peserta masih berada di dalam kelompok yang sama dan untuk kali ini
setiap kelompok bertangung jawab untuk mengadakan Business Accelerator (BA) untuk beberapa contoh isu lingkungan. Isu
yang menjadi topic selama pelaksanaan BA adalah Social Enterprise, Waste Management, Sustainable Neighborhood, dan Sustainable Wetlands and Water. Kegiatan
BA ini bertujuan untuk melatih para peserta untuk menemukan suatu kesempatan usaha
atau peluang dalam problematik yang timbul akibat interaksi masyarakat dengan
lingkungan ataupun masalah lainnya yang melibatkan berbagai pihak.
Agenda terakhir dalam program
YSEALI dilaksanakan di Ibukota Amerika Serikat, Washington DC. Agenda yang
dijalani di Washington DC mayoritas berupa agenda pertemuan dengan petinggi di
Pemerintah Amerika Serikat seperti, Presiden Barack Obama, Diplomat dan
konselor di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington DC, serta
presentasi laporan kegiatan dan perencanaan proyek Negara di Department of
State Amerika Serikat. Selama di Washington DC peserta diharapkan untuk
mempersiapkan rencana implementasi proyek yang bisa dilaksanakan di negeri
masing-masing berdasarkan pengalaman yang didapatkan selama program YSEALI
berlangsung.
Agenda di Washington DC menjadi
lebih spesial bagi peserta YSEALI karena berkesempatan berkunjung di Gedung
Putih dan bertemu langsung dengan Presiden Barrack Obama. Bagaimana tidak,
Gedung Putih hanya menerima tamu dari kalangan terbatas dan disertai pengamanan
yang sangat ketat, namun kami hanya secercah pelajar dari Asia Tenggara yang
bahkan belum pernah bertemu dengan presiden negara kami sendiri, mendapat
kesempatan untuk dapat memasuki Gedung Putih dan disambut langsung oleh
Presiden Barrack Obama. Selama agenda di Gedung Putih, kami mendengarkan amanat
dari Presiden Obama tentang masa depan Asia Tenggara di mata Amerika Serikat
dan peran pemuda yang vital terhadap konservasi dan pembangunan berkelanjutan
di Asia Tenggara.
YSEALI
SUMMIT 2015 Kuala Lumpur, Malaysia
YSEALI Summit 2015 adalah sebuah agenda yang membawa 500 anggota YSEALi
dari Brunei, Myanmar, Kamboja, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand,
Vietnam, dan Indonesia. Selama agenda berlangsung, peserta akan menjelajah tren
apa yang sedang berlangsung di Asia Tenggara dan mengembangkannya dengan
tantangan dan kesempatan yang bisa dimanfaatkan untuk menghadapi itu semua,
peserta juga diharapkan untuk dapat mengembangkan potensi kepemimpinan dan
skill professional mereka serta dapat membangun relasi antar pemuda calon
pemimpin Asia Tenggara.
Alhamdulillah, saya diundang
oleh pihak penyelenggara untuk menghadiri summit tersebut di Kuala Lumpur,
Malaysia pada tanggal 18 – 23 November 2015. Selama acara peserta dibagi
menurut temanya yang telah dipilih untuk mengikuti workshop dan Information
Campaign terkait serta kegiatan pelayanan masyarakat. Workshop yang tersedia bermacam-macam seputar bidang Entrepereneur,
Civic Engagement, Sosial Ekonomi, dan Lingkungan. Saya pribadi memilih
mengikuti beberapa workshop yang terkait dengan efektivitas kampanye
lingkungan. Startup Ecosystem sebagai
bagian dari pembangunan ekonomi, pengenalan design
thinking, dan sebagainya. Untuk Information
Campaign sendiri saya memilih tema Deforestasi karena terkait dengan
background saya sebagai aktivis mangrove di Jawa Tengah.
Tentu saja yang menjadi spesial
dari event ini adalah kesempatan kedua bagi saya untuk bertemu dengan Presiden
Barrack Obama di Taylor University,
Kuala Lumpur, Malaysia. Semua peserta berkumpul di Auditorium Taylor University untuk menunggu
Presiden Barrack Obama datang untuk memberikan speech. Pada saat itu, baru bertolak dari Filipina untuk menghadiri
APEC Summit. Saat yang ditunggu telah
tiba, Presiden Barrack Obama datang dan memberikan pesan-pesan khusus kepada
seluruh anggota YSEALI yang hadir untuk terus semangat dalam berkarya
memberikan perubahan untuk Asia Tenggara. Presiden Barrack Obama juga
menyediakan waktu untuk sesi tanya jawab bersama peserta untuk berdiskusi
membahas hal-hal yang sedang terjadi dalam dunia internasional dan prinsip
dasar kepemimpinan yang dibutuhkan untuk membangun Asia Tenggara. (KUC)
INTERMEZO :
Amrullah Rosadi adalah peraih
penghargaan Mahasiswa Berprestasi FPIK 2015 Kategori Bidang Delegasi dalam
ajang penganugerahan “Fisheries and Marine Science (FIMA) Award” perdana yang
digelar BEM FPIK Undip pada 16 Desember 2015 (Baca beritanya disini).
#UndipPrestatif
- Ringan Mencerdaskan -