Home » Archives for 2016
Wapeala Undip Ukir Prestasi di Ajang SRT SCAPULA se-Jateng dan DIY
SEMARANG (KampusUndip.com) – Mahasiswa
Pecinta Alam (WAPEALA) Universitas Diponegoro kembali meraih prestasi di bidang
SRT (Single Rope Tecnique) dengan peringkat Juara 2 Putri dalam SRT Competition
Mapadoks Unisula (SCAPULA) Tingkat Provinsi Jawa Tengah dan DIY pada Senin, 19
Desember 2016 pukul 02.00 WIB di Kampus Unissula Semarang. Sebelumnya, pada
tanggal 28 Agustus 2016 WAPEALA Undip juga meraih juara 2 dalam kompetisi Mapalast
SRT Competition IV se-Nasional.
WAPEALA merupakan wadah
berorganisasi bagi mahasiswa Undip dalam bidang kepetualangan dan riset. Pasca
rangkaian kegiatan Diponegoro Moluccas Expedition (DME) yaitu Riset dalam
bidang Speleologi di Balai Taman Nasional Manusela, Maluku Utara, Wapeala pun
telah meningkatkan bakat dibidang kepetualangan dalam bidang Speleologi dalam
hal kompetisi Single Rope Technique (SRT). SRT merupakan salah satu media vertical dalam teknik
pemanjatan dengan sebuah tali.
Kompetisi Mapadoks dilaksanakan
pada tanggal 17 – 19 Desember 2016 dan dikelompokkan dalam dua katagori yaitu
katagori putra umum dan katagori putri umum.
Dalam katergori putra pada peringkat pertama diraih oleh Almuaidul Arwan
delegasi dari Mawapala UIN Walisongo, Semarang. Peringkat kedua diraih oleh
Herman Resky P delegasi dari Pangea Cruseir UPN Yogyakata dan peringkat ke tiga
diraih oleh Bangkit Amirudin delegasi dari Makupella ATK Yogyakarta.
Kategori putri pada peringkat
pertama diraih oleh Tri Sekiningsih delegasi dari Carabiner Yogyakarta.
Peringkat ke dua diraih oleh Nur Anisa delegasi dari Wapeala UNDIP Semarang dan
Peringkat ke tiga diraih oleh Mayang Pramudita Yusuf delegasi dari Palapsi
Psikologi UGM Yogyakarta.
Dalam kompetisi ini, WAPEALA
UNDIP mendelegasikan 3 Atlit DME dalam kompetisi Mapadoks yaitu Heharero Tesar
(Ilmu Pemerintahan, 2015), Aan Dedhi Irawan (Teknik Elektro 2015) dan Nur Anisa
(Matematika, 2015). Dengan persiapan yang minim namun dari babak penyisihan
ketiga kandidat tersebut mampu menyisihkan peserta lain dengan bertahan dalam
kategori 16 Besar putra dan putri dari 22 peserta putra dan 17 peserta putri
se-Jateng dan DIY.
“Dalam Lomba SCAPULA dari delegasi tidak ada persiapan, bahkan
dari H-1 persiapan belum matang. Dilihat dari kondisi fisik dan daya tahan para
delegasi sudah ada karena sebelumnya telah mengikuti kegiatan Ekspedisi DME
yang persiapannya hingga 6 bulan efeknya saat mengikuti perlombaan SCAPULA
maupun MSC IV dirasa mampu dan berpotensi namun tidak maksimal,” Ujar Ketua
Umum Alfian Prakoso Hadi sebagaimana dilansir undip.ac.id
“Saya merasa saat perlombaan
dilaksanakan masih banyak kurangnya terutama dalam persiapan dan pendidikan
latihan karena terkendala dengan waktu dan tempat latihan. Dari segi waktu saya
pra kompetisi tidak mengikuti pelatihan khusus karena terkendala dengan UAS.
Dari segi tempat karena WAPEALA belum memiliki wall yang standar operasional
prosedur. Kondisi wall wapeala saat ini sudah tidak rekomendasi dalam segi
safty prosedure bagi menunjang pelatihan bakat. Dan saat pelaksanaan tiba-tiba
tubuh saya gemetar dan endurance saya kurang. Hal ini karena tubuh saya merasa
kaget saat perlombaan karena tidak adanya persiapan. Namun saat menghadapi
lawan saya harus tetap fokus dengan apa yang sedang saya lakukan,” Ujar Anisa.
Saat pelaksanaan kompetisi Aan
Dedhi dan Heharero Tesar tersisihkan dalam kategori 8 besar namun Anisa tetap
bertahan hingga babak final. Saat babak semi final anisa sempat tertinggal jauh
dengan lawannya namun Anisa tetap bertahan dengan menghadapi
rintangan-rintangan dalam kompetisi hingga pada titik-titik finish anisa mampu
mengejar lawan yang sedang terkendala dengan ringtangan dan akhirnya Anisa
dapat memenangkan sesi semi final dan melanjutkan di babak final. Pada babak
Final Anisa unggul dalam set-alat dengan mata tertutup namun saat melintasi
rintangan anisa kalah cepat dengan Tri, sang juara utama putri dalam kompetisi
SCAPULA. (NAN/Sumber: undip.ac.id)
#UndipPrestatif
#1Tahun100Prestasi
- Ringan Mencerdaskan
-
Hujan, Jalan Depan Gedung Prof. Soedarto SH Undip Tergenang
SEMARANG (KampusUndip.com) – Hujan yang
mengguyur kawasan Universitas Diponegoro Tembalang pada Rabu siang, 28 Desember
2016 memunculkan genangan air di wilayah kampus.
Pasca hujan, genangan air terlihat
di badan jalan di depan Gedung Prof Soedarto SH Kampus Undip Tembalang. Genangan
tersebut memiliki ketinggian di atas mata kaki, terutama dipinggiran badan
jalan. Selain itu, genangan juga menutupi sebagian “pita penggaduh” polisi
tidur.
Akibat genangan ini, sejumlah pengguna
jalan yang lewat tampak menghindari area genangan tersebut dengan menggunakan
lajur sebelah kanan jalan. Hingga malam hari, sisa genangan air masih ada.
Belum diketahui secara pasti penyebab genangan tersebut.
Peristiwa ini terjadi saat
kebanyakan mahasiswa telah libur kuliah dan pulang kampung. Genangan penghujung tahun 2016
tersebut menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi pihak kampus. Apalagi, kawasan
Gedung Prof. Soedarto SH menjadi tempat utama prosesi upacara wisuda para
lulusan Undip
Berikut adalah foto-foto genangan
air yang terjadi pada Rabu, 28 Desember 2016 depan Gedung Prof. Soedarto SH:
- Ringan Mencerdaskan
-
Jadi PR, Jalan FEB-Parkir Terpadu Undip Masih Tergenang di Penghujung 2016
SEMARANG (KampusUndip.com) – Wilayah
Kampus Undip Tembalang diguyur hujan pada Rabu siang, 28 Desember 2016.
Pasca hujan, genangan air kembali
terlihat di ruas jalan yang menghubungkan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB)
dan Gedung Parkir Terpadu. Sejumlah anak-anak tampak bermain di area genangan
tersebut.
Peristiwa ini terjadi saat
kebanyakan mahasiswa telah libur kuliah. Walau tak seberapa, genangan tersebut
kembali menjadi Pekerjaan Rumah/PR tersendiri bagi pihak kampus. Apalagi, area
tersebut sebelumnya telah dilakukan pembersihan dan perbaikan saluran air.
Namun air masih menggenangi hingga penghujung tahun 2016.
Berikut adalah foto-foto genangan
air yang terjadi pada Rabu, 28 Desember 2016:
- Ringan Mencerdaskan
-
Undip Juara 2 dan 3 Vid-Motion Communication In Action UB
MALANG (KampusUndip.com) – Mahasiswa
Universitas Diponegoro sukses meraih juara dalam ajang kompetisi bertajuk "Vid-Motion" Communication In Action (CIA) Universitas Brawijaya (UB) Malang tahun 2016.
Undip yang diwakili Tim Wilmana
yang terdiri dari Nurul Hidayah & Mahardika Indra Pratama (Ilmu Komunikasi
Undip 2014) berhasil meraih Juara 2 dalam ajang tersebut. Selain itu, seperti
dilansir akun twitter @ciaub2016 pada 22 Oktober 2016, juara 3 juga diraih oleh wakil Undip.
Communication In Action (CIA)
merupakan acara terbesar mahasiswa Ilmu Komunikasi UB yang diadakan setiap
tahun. Adapun Vid-Motion merupakan salah satu dari rangkaian CIA berupa
pembuatan video liputan berita dengan tema bebas yang terjadi di lingkungan
sekitar. (KUC/Nurul Hidayah)
#UndipPrestatif
#1Tahun100Prestasi
- Ringan Mencerdaskan
-
KSEI FEB Undip Juara 1 LKTI Telmikom Polines
SEMARANG (KampusUndip.com) – Mahasiswa
Universitas Diponegoro berhasil menjuarai Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI)
Ekonomi Islam dalam ajang Telmikom Politeknik Negeri Semarang (Polines) tahun
2016.
Prestasi tersebut diraih oleh
Manarul Hidayat dari Kelompok Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomika dan Bisnis
(FEB) Undip pada ajang yang digelar 25 Desember 2016 tersebut.
Telmikom Polines adalah ajang tahunan
yang diadakan oleh Fossei Semarang yang diikuti oleh KSEI se-Semarang. Torehan
ini kembali menambah pundi-pundi prestasi Undip. (Endi Al-Hafidz)
#UndipPrestatif
#1Tahun100Prestasi
- Ringan Mencerdaskan
-
Mengenal KampusUndip.com #9: Dari Netbook Rusak Ini KUC dan Ahsan Group Didirikan
Sebagaimana yang sudah diutarakan sebelumnya, situs KampusUndip.com (KUC) didirikan menggunakan fasilitas seadanya yang dimiliki. Komputer yang digunakan adalah berupa netbook kecil yang sudah rusak dan patah. Termasuk patah dibagian penghubung antara keyboard dan layar monitor.
Bersyukur, walau
patah, kondisi netbook masih bisa menyala berkat satu-satunya untaian kabel
yang tetap tersambung antara bagian keyboard dan layar monitor. JIka kabel
tersebut putus, maka dipastikan netbook tidak akan bisa menyala lagi.
Untuk bisa menyala
pun, netbook harus menggunakan kabel charger dan harus ada colokan. Tanpa
charger dan colokan ke listrik, maka netbook juga tidak akan bisa menyala
karena baterai sudah bocor dan hanya menyala tak kurang dari 2 menit jika tidak
teraliri listrik. Sehingga jika ingin menyalakan di luar atau di kampus
misalkan, harus mencari tempat yang ada colokannya.
Ketika sudah dapat
colokan pun, masih belum bisa menyala juga karena kondisi slot yang kendor.
Sehingga membutuhkan beberapa waktu untuk mengotak-atik slot yang kendor
tersebut sampai lampu indikator charger menyala sebagai tanda sudah teraliri
listrik. Baru setelah itu bisa menyalakan netbook.
Tak hanya patah maupun harus menggunakan charger
dan colokan yang kendor, agar layak monitor bisa berdiri menghadap ke penggunanya,
juga harus ada sandaran seperti tembok atau benda lain yang menopang saat
digunakan. Jika tidak, maka pengguna akan sulit untuk memperoleh pandangan yang
tepat dan kursor mouse bergerak tidak beraturan. Untuk keyboard, juga sudah ada
tombol yang copot.
Terakhir, saat sudah menyala, karena telah
digunakan sejak lama sebagai mahasiswa, kecepatan netbook tanpa
bisa diprediksi kadangkala menjadi lambat. Jika sudah seperti ini, hal yang dilakukan
adalah mematikan total (shut down) dan menunggu beberapa menit lagi untuk
dinyalakan supaya kecepatannya tidak lagi lambat/kembali normal.
Keadaan netbook yang demikian sempat membuat
founder membawanya ke toko komputer untuk di service. Namun, setelah melihat
kerusakan yang ada, pihak toko menyampaikan bahwa netbook tersebut sudah tidak
bisa diperbaiki seperti sedia kala. Sehingga, mau tidak mau netbook rusak itu tetap
digunakan selama masih bisa menyala.
Dari netbook rusak inilah KUC didirikan tahun 2015.
Netbook ini satu-satunya yang dimiliki oleh founder KUC hingga tulisan ini
dibuat. Terkait hubungannya dengan Ahsan Group, karena jarak waktu berdirinya
dengan KUC hanya 2 pekan, sehingga KUC dan Ahsan Group Indonesia sama-sama didirikan
menggunakan netbook tersebut.
Hanya satu-satunya yang dimiliki, netbook ini
digunakan founder sampai 2016 dan tetap digunakan pula pada 2017. Selain untuk
operasional KUC, netbook tersebut juga digunakan untuk mengerjakan
keperluan dan tugas akademik sebagai mahasiswa Undip.
Sangat bersyukur, sempat dikelola hanya 1 orang
sampai awal 2016, pasca oprec KUC sudah memiliki anggota dengan fasilitas yang
lebih baik walau masih ada kekurangan, sehingga bisa saling membantu. (KUC)
#MengenalKUC #SejarahKUC
#MasihBelajar
- Ringan Mencerdaskan
-