SEMARANG (kampusundip.com) –
Kedua pasangan calon Ketua dan Wakil Ketua BEM Undip 2016 angkat bicara terkait
komentar panelis yang menilai visi-misi yang mereka usung dalam PEMIRA 2015 ini
isinya sama. Hal itu sebagaimana yang terjadi dalam kampanye ke-4 yang digelar
di Fakultas Teknik (FT) Undip Tembalang, Kamis, 3 Desember 2015.
Dalam kampanye yang berlangsung
cukup “panas” ini, Panelis menanyakan apa perbedaan visi-misi dari kedua
pasangan calon setelah sebelumnya menilai visi-misi keduanya sama. Pasangan
nomor urut 2 Fawas-Luthfi berkesempatan menjawab terlebih dahulu. Dan berikut adalah
penjabaran dari Fawas Syaefullah :
“Ini yang Kami (Fawas-Luthfi-red) harapkan, dan ini
alasan Kami untuk datang ke Fakultas Teknik. karena kami percaya, ada ide, ada
kritikan yang membangun, dan itu nantinya bermanfaat untuk BEM Undip 2016.
Jadi seperti ini mas Adam. Jujur
ketika kita ingin melangkah ke Undip, dan lembaga ini nanti akan dibawa ke
mana, saya pernah mendengar cuman belum menemukan renstra tahunannya. Oleh
karenanya adalah wajar jika kita berpedoman pada tahun lalu. Agar jangan sampai
apa yang dikerjakeraskan di tahun lalu menjadi sia-sia. Nah, itu yang kemudian
menjadi nilai awal.
Yang menjadi pembeda adalah, kita
mencoba Undip ini sedikit menatap diluar Indonesia. Jadi kalau nomor urut 1
kita bisa saksikan dari Undip untuk Indonesia, kita coba Indonesia dan ASEAN.
Dengan harapan nantinya, tidak ada lagi yang menganggap bahwa keberadaan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN-red) dan lain sebagainya itu ancaman, tapi sebuah peluang. Dan mungkin kita harus
membiasakan.”
Pasangan Fawas, Luthfi, juga ikut
menambahkan :
“Sedikit menambahkan terkait
perbedaan pasangan nomor urut 1 dengan 2 gitu ya. Mungkin terkait gaya
kepemimpinan. Jadi, temen-temen yang menilai pemimpin seperti apa yang
kira-kira cocok untuk memimpin BEM Undip 2016.”
Lalu, bagaimana dengan Jawaban Pasangan
nomor urut 1? Hafiz menjawab :
“Kalau misalkan program unggulan
beberapa sama, di BEM Undip itu memang ada program-program unggulan yang sangat
baik. Dan bagus dipertahankan. Misalnya ODM (Orientasi Diponegoro Muda-red), DSN (Diponegoro School of Nation-red). Kalau dihilangkan nanti pada
protes. Tapi ada beberapa program yang memang kita masukkan disitu. Misalkan
Pasar Rakyat. Itu paling baru disitu. Kita akan mengkaji kajian tentang poros maritim
dunia. Kajian tentang regional-regional Jawa Tengah.”
Pendamping Hafiz, Eko, juga tak
tinggal diam sambil menambahkan :
“Saya akan mencoba (menambahkan) apa
bedanya Hafiz-Eko dengan Fawas-Luthfi. Diawal mungkin temen-temen kalau
mengamati, Mas Hafiz dari ketua BEM fakultas. Saya dari internal BEM Undip.
Saya kira ini kolaborasi yang menarik. Jika kita merepresentarikannya, Mas
Hafiz sebagai perwakilan ketua BEM yang ada di fakultas-fakultas, Sedangkan
saya yang tahu tentang BEM Undip tahun ini, kenapa kita harus Let's Go lebih
baik di tahun 2016. Karena tahu bagaimana internal BEM Undip sekarang, dan tahu
bagaimana kita akan membawa ini di tahun 2016. karena saya merasakannya selama
satu tahun!" Tambah Eko dengan nada menggebu-gebu. (KUC)
#KawalPEMIRA
- Ringan Mencerdaskan –
LINE : https://line.me/ti/p/%40mfz4715g