- Ringan Mencerdaskan -
Home » Archives for October 2015
Mahasiswa Berpredikat "Cumlaude" Akan Jadi PNS Tanpa Tes
SURABAYA (kampusundip.com) - Kabar gembira bagi Anda para mahasiswa. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi akan proaktif mencari lulusan terbaik dari perguruan tinggi ternama yang berstatus "cumlaude" untuk diberi kesempatan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) tanpa tes.
"Mahasiswa yang cumlaude dan dari perguruan tinggi ternama, silakan masuk, mau pilih posisi di mana saja. Saya jamin tanpa tes, hanya syarat administrasi saja," kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, di Surabaya, Rabu (28/10/2015) sebagaimana yang dikutip regional.kompas.com.
Yuddy Chrisnandi menambahkan, haram hukumnya menyiakan-nyiakan mereka karena mereka berpotensi mampu meningkatkan kinerja aparatur sipil negara. Selain itu, Yuddi juga akan memerintahkan deputi SDM untuk mendeteksi dan mencari lulusan terbaik untuk ditawari menjadi PNS.
"Para rektor perguruan tinggi, silakan menghubungi kami jika ada mahasiwanya yang berprestasi," tambahnya.
Untuk mendukung penyediaan aparat yang berkualitas, Kemenpan-RB memiliki program pendidikan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Program yang baru tahun ini dibuka tersebut mendidik siswa berprestasi yang nantinya akan direkrut menjadi pegawai pemerintah.
Sebagaimana yang diketahui, predikat "Cumlaude" merupakan prestasi akademik mahasiswa dengan IPK diatas 3,5 dan berhasil lulus dengan menempuh masa studi maksimal 10 semester. Adanya berita ini tentu menjadi kabar gembira bagi mahasiswa yang berhasil menorehkan IPK "Cumlaude". (KUC)
(Foto : news.liputan6.com)
- Ringan Mencerdaskan -
- Ringan Mencerdaskan -
Wisudawan FEB Undip Galang Dana Bagi Korban Asap
SEMARANG (kampusundip.com) - Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU)
bekerjasama dengan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro
mengadakan aksi penggalangan donasi untuk para korban asap ditengah proses
wisuda periode ke – 140, Semarang (27/10/2015) di Hotel Patra Jasa Semarang.
Aksi penggalangan donasi
dilakukan oleh perwakilan dari dan kepada para wisudawan serta para tamu
undangan yang hadir. Selanjutnya, berlanjut ke acara simbolisasi penyerahan
donasi oleh Dekan FEB Undip kepada PKPU dan diakhiri foto bersama.
Menurut Dekan FEB Undip, Dr.
Suharnomo, M.Si menyampaikan di sela – sela sambutannya bahwa aksi penggalangan
donasi tersebut merupakan salah satu bentuk ajakan untuk peduli kepada sesama
warga Indonesia di tengah hari kegembiraan saat wisuda. Donasi yang berhasil terkumpul
sebesar Rp 20.218.900,-
“Mari kita bantu saudara kita
yang dilanda bencana asap. Semoga wisudawan yang menyumbang, diberi pekerjaan yang
mumpuni”, tutur Suharmono.
Sampai 26 Oktober 2015, PKPU
telah melaksanakan aksi, baik di Sumatra dan Kalimantan dengan penerima manfaat
11.979 jiwa meliputi pembagian masker N95, tabung oksigen, alat penjernih udara
dan pemeriksaan kesehatan gratis.
Berdasarkan data dari Humas BNPB,
bencana asap telah menyebabkan 503.874 jiwa sakit ISPA di 6 provinsi sejak 1 Juli-23
Oktober 2015. Jumlah masing-masing provinsi adalah 80.263 di Riau, 129.229 di
Jambi, 101.333 di Sumsel, 43.477 di Kalbar, 52.142 di Kalteng dan 97.430 di Kalsel.
Menurut Kepala Cabang PKPU
Semarang, M. Miftahul Surur menyampaikan bahwa sudah lebih dari 43 juta jiwa
penduduk terpapar oleh asap dan masih membutuhkan pertolongan dan kepedulian
dari warga se-Indonesia.
“Korban karena terpapar asap
semakin bertambah, sementara yang kami catat ada 43 juta jiwa dan kemungkinan
jumlah penderita yang sebenarnya lebih daripada itu. Karena sebagian masyarakat
sakit tidak berobat ke Puskesmas atau rumah sakit. Mereka berobat mandiri
sehingga tidak tercatat,” tutur Surur. (KUC/Abhy)
Foto-foto penggalangan dana :
Foto-foto penggalangan dana :
- Ringan Mencerdaskan -
Jelang Wisuda, Mahasiswa Keperawatan Undip Sumbang Gelar Juara 1 Lomba Poster Ilmiah Se-Jawa
SEMARANG (kampusundip.com) -
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Jurusan Keperawatan FK Undip, Fida’
Husain, kembali menorehkan prestasi membanggakan dalam bidang desain, khususnya
poster.
Husain, demikian panggilan akrab
mahasiswa angkatan 2011 ini berhasil meraih Juara I dalam ajang kompetisi
poster mahasiswa se-Jawa di Festival Ilmiah 2015 yang diselenggarakan oleh FIFA
Sport Fakultas Ilmu Keolahragaan Univeritas Negeri Semarang (FIK Unnes).
Kegiatan yang bertemakan “Inovasi
Generasi Sportif dan Kreatif dalam Menghadapi MEA Menuju Indonesia Unggul”
tersebut dimulai sejak bulan Agustus 2015 hingga babak final pada 24 Oktober
2015.
Festival Ilmiah 2015 terdiri dua
lomba, yaitu karya ilmiah remaja (KIR) untuk SMA/SMK sederajat dan lomba poster
untuk mahasiswa se-Jawa. Seleksi dilakukan dalam 2 tahap, yaitu penjurian awal
dan tahap presentasi. Dalam penjurian awal terdapat 29 poster yang masuk,
kemudian diambil 11 finalis untuk masuk babak presentasi. Kesebelas univeritas
yang masuk final untuk mempresentasikan hasil karyanya antara lain Univeritas
Diponegoro (Undip), Univeritas Negeri Sebelas Maret (UNS), Univeritas Negeri
Semarang (Unnes), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Islam
Indonesia (UII) Yogyakarta.
Setelah melaksanakan babak
presentasi diumumkan urutan 3 besar juara lomba poster. Juara 1 atas nama Fida’
Husain (Undip) dengan judul “Cegah Obesitas Hidup Sehat Berkualitas”. Juara 2
atas nama Risang Pratama (Unnes) dengan judul “Mahasiswa Keren Mahasiswa
Sehat”. Dan Juara 3 atas nama Gilang Aji Gumelar (UNS) dengan judul “Masih Mau
Sehat, Pilih yang Mana?”.
Poster Cegah Obesitas Hidup Sehat
Berkualitas merupakan ajakan kepada masyarakat untuk memeriksa IMT (indeks
massa tubuh) secara rutin, faktor yang berpengaruh pada obesitas beserta dampak
negatifnya dan berbagi tips mengenai hidup sehat. Makanan merupakan kebutuhan
primer yang sangat penting bagi kelangsungan hidup, tetapi apabila makanan
dikonsumsi berlebihan akan menimbulkan berbagai hal yang merugikan kesehatan, antara
lain tekanan darah tinggi, kencing manis, sakit jantung, batu empedu dan
kanker.
Melalui poster yang dibuat dengan
program photoshop ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan motivasi
masyarakat dalam mencegah obesitas untuk mencapai hidup sehat berkualitas.
Poster Fida’ Husain, mahasiswa
yang diwisuda pada tanggal 28 Oktober 2015 ini juga masuk final di ajang
kompetisi poster nasional dalam Nutrition Fair Institut Pertanian Bogor (IPB)
2015.
Ayo dukung Undip jadi juara
favorit dengan cara masuk ke account Facebook like posternya di link disini. (KUC/keperawatan.undip.ac.id)
- Ringan Mencerdaskan -
FK Undip Juarai Indonesia Medical Olympiade (IMO) 2015 di Unhas
MAKASSAR
(kampusundip.com) - Mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Undip berhasil mempertahankan
supremasi perolehan medali diajang Indonesia Medical Olympiade (IMO) dengan 1
medali emas dan 2 medali perak yang berlangsung di FK Universitas Hasanuddin
(Unhas) pada tanggal 14-18 Oktober 2015.
Ajang
bergengsi lomba akademik ini diprakarsai oleh ISMKI (Ikatan Senat Mahasiswa
Kedokteran Indonesia dan mendapatkan dukungan dari AIPKI (Asosiasi Institusi
Pendidikan Kedokteran Indonesia), Kementerian Riset Dikti juga Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia. IMO merupakan kompetisi terbesar untuk mahasiswa
kedokteran di Indonesia yang menguji capaian akademik.
IMO
tahun ini diikuti 538 peserta dan 53 FK dari seluruh Indonesia. Sebagaimana
yang dilansir dari situs resmi Undip, pada ajang bergengsi tahun 2015 ini, FK
Undip mengirimkan 12 delegasi yang terdiri dari 2 mahasiswa tahap sarjana
kedokteran ditiap timnya. Mereka adalah mahasiswa pilihan yang mewakili FK Undip.
Mereka
adalah Tim Infeksi Tropis yang terdiri dari Amanda Kristiani dan Yustina Wahyuningtyas,
Tim NeuropsikiatrI oleh Novita Ikbar Khairunnisa dan James Otniel, Tim
Muskuloskeleta oleh Hizkia Christian Wilianto dan Chandra Hermawan M, Tim
Digestif oleh Nova Nasikhatussoraya dan Christian Tricaesario Manapa, Tim
Uroreproduksi oleh Jonathan Alvin Nugraha Halim dan Maya Qorry Aina Noech, dan
Tim Kardiorespirasi oleh Joceline Theda Kadarman dan Valensa Yosephi.
Tahap
pertama (uji tulis MCQ system dan OSPE- Objective structured practical
examination), seluruh tim berhasil masuk ke dalam semifinalis 10 besar,
kemudian di hari ke-2 pada ujian OSCE (Objective Structured Clinical
Examination) tim FK Undip masuk seleksi grandfinalis 5 besar (kardiorespirasi,
musculoskeletal, neuropsikiatri, infeksi tropis).
Selanjutnya
pada tahap akhir (hari ke-3) tim FK UNDIP mengikuti ujian presentasi SOOCA dan
LCT dimana hasil rekap pada 2 uji tersebut menempatkan FK Undip memperoleh 1
medali emas (musculoskeletal) dan 2 perak (kardiorespirasi dan neuropsikiatri).
Berikut
adalah daftar perolehan medali sejak tahun 2012-2015
2012:
1 perak (kardiorespirasi) 1 perunggu (digestif),
2013:
Juara umum dengan 2 emas 2 (neuropsikiatri, muskuloskeletal) perak (urogenital,
digestif),
2014:
Peringkat ke-tiga dengan 1 emas (neuropsikiatri) 1 perak (muskuloskeletal),
2015:
Peringkat ke-dua dengan 1 emas (muskuloskeletal) 1 perak (neuropsikiatri) 1
perak (kardiorespirasi).
Torehan
prestasi yang tidak pernah absen mendapatkan medali sejak keikusertaannya di tahun
2012 dan selalu di peringkat 3 besar, tentunya tidak terlepas dari usaha keras
mahasiswa dan tim pembimbing. Prestasi ini pun juga menjadi semangat bagi FK
Undip untuk menjadi pusat pendidikan kedokteran terkemuka di Asia Tenggara. (KUC)
(Sumber foto : www.undip.ac.id)
Efektivitas Belajar Bersama
Sebagai seorang mahasiswa, sudah sewajarnya jika hari-hari kita selalu
diisi dengan kegiatan yang berhubungan dengan tugas kuliah dari dosen. Mengenai
hal ini, ada banyak tugas kuliah yang diterima, baik berupa tugas perorangan
maupun tugas yang harus dikerjakan secara kelompok, dan tugas kelompok inilah
yang jumlahnya lebih banyak.
Selain itu, dalam proses pembelajaran di ruang kuliah dosen tidak selalu menjelaskan materi dengan detail seperti guru SMA—atau bahkan guru Bimbel, dan hal tersebut menuntut mahasiswa untuk dapat memahami materi pelajaran secara mandiri. Mencari referensi sendiri, membaca sendiri, dan memahami sendiri. Padahal hal tersebut bukanlah perkara yang mudah, baik bagi mahasiswa baru yang memang butuh penyesuaian maupun bagi mahasiswa lama yang sudah berpengalaman. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, dicapailah solusi melalui belajar bersama. Dengan demikian, ada dua hal yang dapat dicapai kaitannya dengan proses akademis melalui belajar bersama: mengerjakan tugas dan memahami materi.
Namun demikian, kenyataan yang terjadi tidak sesederhana itu. Belajar bersama tidak selalu memberi solusi, dan bahkan dapat menambah masalah. Itu terjadi jika di dalam forum tersebut mahasiswa lebih banyak ngobrol dan bercanda daripada belajar dan berdiskusi, sehingga kegiatan belajar bersama menjadi hal yang sia-sia dan tidak ada faedahnya. “Kadang saya lebih memilih belajar sendiri daripada belajar bersama, apalagi jika belajar bersama itu hanya diisi dengan ngobrol dan bercanda.” Ujar Muhammad Mirza, mahasiswa jurusan Fisika Universitas Diponegoro.
Padahal, belajar bersama bukan hanya ajang kumpul dan bercanda bersama teman, tapi juga menjadi sarana efektif untuk meningkatkan pemahaman materi dan pengembangan kepribadian. Maka dari itu, dibutuhkan proses belajar bersama yang benar agar manfaat baik tersebut dapat dicapai. Belajar bersama dapat memberi manfaat berganda melalui melalui mekanisme multiplier effect jika dalam belajar itu terjadi proses give and take, saling memberi dan menerima penjelasan dari teman yang sudah paham. Sehingga yang sudah paham akan semakin paham dan yang belum akan menjadi paham.
Untuk mencapai kebaikan dari belajar bersama tersebut, setidaknya ada
empat hal yang harus dipenuhi:
Pertama, niatkan hati untuk belajar bersama. Niat ini sangat penting, karena tanpa niat yang jelas kegiatan belajar bersama kemungkinan besar akan berakhir sebagai ajang ngobrol dan bercanda. Tentu saja bercanda di sela-sela waktu belajar memang dibutuhkan—asal tidak kelewat batas, terutama ketika rasa suntuk mulai datang. Namun, bercanda ini tidak perlu diniatkan dari awal, toh pada dasarnya ngobrol dan bercanda akan muncul secara alami ketika suasana belajar bersama mulai membosankan, dan itu memang dibenarkan selama tidak melewati batas.
Kedua, tetapkan dengan jelas materi apa yang akan dibahas. Ini berguna agar waktu yang digunakan untuk belajar bersama menjadi efisien dan proses belajar menjadi tepat.
Ketiga, sebelum belajar bersama masing-masing mahasiswa harus sudah mempelajari materi yang akan dibahas. Ini harus dilakukan supaya terjadi diskusi aktif selama proses belajar bersama. Jika belajar bersama dilakukan sementara semua anggota belum mempelajari materi yang akan dibahas, maka yang terjadi adalah semuanya kebingungan dan solusi tidak dapat ditemukan.
Keempat, ingat tujuan awal. Ketika forum belajar bersama ini mulai melenceng arahnya, lebih banyak bercanda daripada belajar, ingat tujuan awal kalian ketika membentuk forum itu: belajar bersama, bukan bercanda bersama.
Semoga dengan empat hal tersebut forum belajar bersama menjadi solusi yang efektif dan bermanfaat bagi semuanya. Selamat belajar bersama! (KUC)
(Sumber gambar : motivasidiri99.blogspot.com)
Fajrul Falah
Jurusan Fisika 2015
Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro
Galang Dana Korban Asap, PKPU-PPMI-FSLDK Semarang Gelar Dongeng di Car Free Day
SEMARANG (kampusundip.com) - Pos
Keadilan Peduli Umat (PKPU) bekerjasama Persatuan Pendongeng Muslim Indonesia
(PPMI) dan Pusat Komunikasi Daerah Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus
(PUSKOMDA FSLDK) Semarang Raya mengadakan aksi mendongeng guna penggalangan
donasi untuk para korban asap (18/10/2015). di kawasan Taman KB, Car Free Day
Simpang Lima, Semarang.
Acara
yang diberi judul “Dongeng di Negeri Asap” ini,
menceritakan penderitaan korban asap di Kalimantan dan Sumatera
dibungkus dengan cerita yang menarik untuk anak – anak. Dibawakan tiga
pendongeng, Kak Kempho, Kak Jendro dan Kak Danar melakukan aksi dongeng dari
pukul 06.30 hingga 09.30 WIB dengan ditonton anak – anak dan para orang tua
yang menghadiri sekitar Car Free Day.
Selain itu, dalam aksi mendongeng
tersebut, dilakukan juga aksi galang donasi untuk para korban asap dibantu oleh
PUSKOMDA FSLDK disekitar kawasan Simpang Lima, Semarang. Menurut Rizal (28)
salah satu pengunjung, mengaku tertarik dengan aksi mendongeng karena baru
dijumpai aksi galang dana dengan konsep mendongeng.
“Acaranya
menarik ya, baru ada sepertinya aksi galang sosial dengan konsep seperti ini.
Saya bersama keluarga dan anak yang sedang jalan – jalan, antusias mendengar
ceritanya, apalagi anak saya”, tutur Rizal.
Menurut
Abhy, MarComm PKPU Semarang menyampaikan bahwa saat ini para korban bencana
asap masih sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan. Rencana aksi PKPU akan
melakukan program pelayanan kesehatan, distribusi masker N95, ruang bebas asap
dan satu tabung oksigen untuk satu keluarga.
“Asap
di Sumatera dan Kalimantan masih saja pekat dan korban semakin banyak. Kami
masih mengharapkan uluran kepedulian masyarakat sekitar dan akan kami bantu
distribusikan sekuat tenaga,” tutur Abhy.
Sementara
hasil donasi yang berhasil dikumpulkan di aksi hari itu sebesar Rp 2.589.000. (KUC/Abhy)
-
Ringan Mencerdaskan -
“Pesantren Sahabat Kecil KIPAS”, Aksi KIPAS Undip untuk Putra Putri Bangsa
SEMARANG (kampusundip.com) - Mengawali 1
Muharram 1437 H menjadi bulan amal kebaikan bagi KIPAS Undip sebagai salah satu
organisasi yang mewadahi aktivitas mahasiswa pascasarjana UNDIP. Pada hari Rabu,
14 Oktober 2015 KIPAS Undip memberikan kontribusi nyata untuk putra putri
bangsa melalui program “Pesantran SAHABAT KECIL KIPAS” di Panti Sosial Anak
Asuh Al-Idris yang berlokasi di Desa Plalangan RT.04, RW 03, Kelurahan
Plalangan, Kecamatan Gunungpati, Semarang.
Acara
ini dilaksanakan dalam rangka bentuk program pembinaan anak-anak panti Sosial
Anak Asuh Al-Idris oleh KIPAS (Keluarga Islam Pascasarjana) Undip. Selain membangun semangat membaca dan
belajar melalui Rumah Baca yang telah dibuat KIPAS Undip pada bulan Ramadhan
tanggal 9 Juli 2015, KIPAS Undip kali ini mencoba memberikan edukasi kesehatan
dan kegiatan peningkatan pemahaman agama melalui games games edukatif kepada
sekitar 18 anak panti yang tinggal di panti tersebut.
“Kegiatan
ini adalah upaya kecil sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah
dalam rangka mencerdaskan anak anak bangsa, utamanya anak anak yang kurang
mampu secara ekonomi,” tutur Mas Repno selaku ketua bidang Syi’ar yang
menggawangi terlaksananya program sosial ini.
Sekitar 15
orang pengurus dan 17 SAHABAT KIPAS Undip dari berbagai Jurusan Program Pascasarjana
turut hadir dalam acara PESANTREN SAHABAT KECIL KIPAS. Kunjungan segera disambut
hangat oleh anak-anak dan pengelola Panti Al-Idris. Acara launching dibuka
dengan tilawah oleh Mas Arif Afriadi dari SAHABAT KIPAS yang kemudian
dilanjutkan dengan sambutan dan perkenalan singkat pengurus KIPAS oleh Ketua
Umum KIPAS, mahasisma Magister Teknik Mesin Mujib Wahyudi, ST.
Dalam
sambutanya, mas Mujib menuturkan apresiasinya terhadap semangat perjuangan
Bapak Muhammad Syafii untuk merintis panti asuhan agar bisa menginspirasi
generasi muda Indonesia untuk selalu semangat berkarya dengan sejuta masa depan
Indonesia yang lebih maju.
“Kami
berharap dengan adanya taman baca dan kegiatan pembinaan yang dilakukan teman
teman KIPAS mampu mendorong adek-adek panti untuk semakin meningkatkan
prestasinya dan bersemangat untuk menimba ilmu setinggi-tingginya untuk
melahirkan generasi bangsa yang lebih baik,” tutur Mas Mujib menutup sambutannya.
KIPAS Undip
juga memberikan games edukasi kesehatan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
untuk anak-anak panti yang dipandu langsung oleh Pak Faizal Rangkuti selaku dosen
Fakultas Kesehatan UAD dan pemerhati anak. Games berlangsung seru dan
menyenangkan. Selain itu acara juga dimeriahkan dengan games lacak ayat,
hafalan juz’amma, mewarnai dan uji
kecerdasan dalam Rangking 1. Acara ini disupport dari hasil donasi baik berupa
uang tunai buku bacaan, bingkisan dan pakaian layak pakai oleh pengurus KIPAS
Undip bekerjasama dengan berbagai elemen masyarakat.
Foto-foto kegiatan :
Foto-foto kegiatan :
PESANTREN
SAHABAT KECIL KIPAS UNDIP, "Menebar Jala Ilmu untuk Generasi Indonesia yang Lebih
Maju dan Bermutu." (KUC/Abhy Hikmatiyar)
- Ringan Mencerdaskan -
Ini Isi Sambutan PR III Undip Saat Launching GSJ Yang Bikin Jama’ah Takjub
SEMARANG (kampusundip.com) – Launching Gerakan Shubuh Jama’ah (GSJ) Undip yang digelar pada 14 Oktober 2015 kemarin mendapat respon positif dari berbagai kalangan, termasuk para petinggi universitas yang turut hadir dalam acara ini. Salah satu diantaranya adalah Pembantu Rektor (PR) III Undip Pak Budi Setiyono M. Adm. Pol, P.hD.
Dalam moment bersejarah ini, beliau berkesempatan memberikan sambutannya. Berikut isi sambutan beliau :
Untuk hidup kita membutuhkan banyak hal :
1. Modal kekayaan
2. Modal relasi/pertemanan
3. Modal intelektual
Skandinavia dan Jepang menduduki kekayaan dan kesejahteraan yang tinggi. Tapi rating bunuh diri negara tersebut juga tinggi. Apa sebabnya?
Karena satu hal yang tidak ditekankan pada penduduk kedua negara tersebut, yaitu Spiritual Capital (Modal Spiritual)
Tidak ada gunanya kita kaya, punya teman banyak, dan pintar bak ilmuwan, jika tidak kita hiasi diri dengan kekuatan spiritual.
Berbahagialah kita yang Allah izinkan mengecap keindahan Islam, agama yang lengkap, menuntun kita pada cahaya-Nya.
Semoga kita digolongkan menjadi manusia yang kuat dalam harta, teman, ilmu dan jiwa spiritual keimanan Islam.
“Sambutan PR 3 UNDIP Pak Budi Setiyono, M. Adm. Pol, PhD di Gerakan Subuh Jamaah UNDIP 14 Okt 2015 kereen..” Tutur salah seorang mahasiswi Undip kepada KAMPUSUNDIP.COM usai dilaunchingnya GSJ. (KUC)
- Ringan Mencerdaskan -
Tahun Baru Islam, Lebih Dari 800 Jama’ah Sholat Shubuh di Maskam Undip
SEMARANG (kampusundip.com) – Moment
bersejarah tercipta pada awal tahun baru Islam 1437 H yang jatuh pada 14
Oktober 2015 kemarin. Dalam tahun baru Islam tersebut, lebih dari 800 orang
datang ke Masjid Kampus (Maskam) Undip Tembalang, Semarang. Mereka
berbondong-bondong ke Maskam untuk melakukan sholat shubuh berjama’ah.
Acara ini merupakan bagian dari
Launching Gerakan Shubuh Jama’ah (GSJ) yang diakomodir oleh Masjid Kampus
(Maskam) Undip serta UKM INSANI yang berafiliasi dengan berbagai LDF, UKM dan
organisasi kampus lainnya. Termasuk BEM dan Senat Mahasiswa.
Dari data yang dilansir panitia
pelaksana, setidaknya terdapat 445 jama’ah laki-laki (ikhwan) dan 400 jama’ah
perempuan (akhwat) yang hadir dalam launching GSJ Undip.
Launching GSJ Undip ini dihadiri oleh petinggi
universitas, salah satunya Pembantu Rektor III Undip Budi Setiyono M. Adm. Pol,
P.hD yang menggantikan Prof. Yos Johan Utama selaku Rektor Undip yang
berhalangan hadir.
Selain itu, GSJ ini merupakan
gerakan berskala nasional (GSJN) yang dikomandoi langsung oleh Forum
Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Nasional. Diharapkan, GSJ ini mampu
menjadi moment kebangkitan bangsa. Sebagaimana tagline dalam GSJ ini yang
berbunyi “Dari Masjid Peradaban Indonesia Bangkit.”
Sebagaimana yang telah
diberitakan sebelumnya, GSJ ini merupakan moment bersejarah dimana pihak kampus
mengajak para mahasiswa dan civitas akademika lainnya untuk menggalakkan sholat
shubuh berjama’ah di masjid.
Menurut panitia, GSJ Undip akan
dipantau dan dievaluasi tiap bulannya. Diharapkan, sholat shubuh ini bisa terus
istiqomah. Bahkan dengan cita-cita tinggi yakni jama’ah sholat shubuh bisa
sepadan dengan jama’ah sholat jum’at. (KUC)
- Ringan Mencerdaskan -
Undip Bersiap Gelar Launching “Gerakan Shubuh Jama’ah”
SEMARANG (kampusundip.com) –
Universitas Diponegoro (Undip) siap untuk menggelar moment bersejarah bertajuk launching Gerakan Shubuh
Jama’ah (GSJ) yang akan dilaksanakan 13-14 Oktober 2015.
Launching GSJ ini juga sekaligus
untuk menyambut tahun baru Islam 1 Muharram 1437 H yang jatuh pada 14 Oktober
2015.
Di Undip, launching GSJ ini
diakomodir oleh Masjid Kampus (Maskam) Undip serta UKM INSANI dengan
berafiliasi dengan berbagai LDF, UKM dan organisasi ekstra kampus lainnya. Termasuk
BEM dan Senat Mahasiswa.
Persiapan Undip untuk menggelar GSJ
tampak pada spanduk yang telah terpasang beberapa hari menjelang Hari-H di
Masjid Kampus Undip Tembalang, Semarang.
GSJ ini merupakan moment
bersejarah dimana pihak kampus mengajak para mahasiswa dan civitas akademika
lainnya untuk menggalakkan sholat shubuh berjama’ah di masjid. Bahkan dengan
harapan tinggi yakni jama’ah sholat shubuh bisa sepadan dengan jama’ah sholat
jum’at.
Selain itu, GSJ ini merupakan
gerakan berskala nasional yang dikomandoi langsung oleh Forum Silaturrahim
Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Nasional. Diharapkan, GSJ ini mampu menjadi
moment kebangkitan bangsa. Sebagaimana tagline GSJ yang berbunyi “#Dari
Masjid Peradaban Indonesia Bangkit”.
Di Undip acara GSJ & 1 Muharram akan diisi
Pawai, Tabligh Akbar, Mabit, Qiyamullail dan puncaknya adalah Grand Launching
Subuh Jama’ah pada Rabu pagi tanggal 14 Oktober 2015. (KUC)
- Ringan Mencerdaskan -
Undip Curi 1 Emas, 3 Perak dan 5 Perunggu Dalam PIMNAS 2015
KENDARI (kampusundip.com) – Kontingen Universitas Diponegoro (Undip) akhirnya pulang dari kejuaraan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-28 yang digelar pada 5-9 Oktober 2015 di Universitas Halu Oleo, Kendali, Sulawesi Tenggara dengan beberapa medali yang diperoleh.
Hal ini sebagaimana yang diumumkan ketua tim juri Andang Subaharianto dalam upacara penutupan PIMNAS ke-28 yang digelar pada Kamis (8/10) malam waktu setempat.
Masing-masing medali tersebut dipersembahkan oleh :
Kategori Poster :
Emas : PKMKC Mindtrace
Perak : PKMK UPO
Perunggu : PKMK Akassi dan PKMK Wakasin dan PKMM Jahe Merah
Kategori Presentasi :
Perak : PKMM Asacegar dan PKMKC Antiks
Perunggu : PKMK Wakasin dan PKMP NARA
Hasil ini setidaknya menjaga asa Undip untuk pulang dengan membawa medali yang bisa dipersembahkan bagi almamater. Sebagaimana yang disampaikan PR III, seluruh kontingen Undip telah berusaha semaksimal mungkin dan akan melakukan evaluasi guna meningkatkan prestasi pada PIMNAS di tahun-tahun berikutnya. (KUC)
#KawalPIMNAS Undip Raih Emas..!
- Ringan Mencerdaskan -
Universitas Brawijaya Juara Umum PIMNAS 2015
KENDARI (kampusundip.com) –
Universitas Brawijaya (UB) akhirnya kembali dinobatkan sebagai Juara Umum Pekan
Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-28 yang digelar pada 5-9 Oktober 2015 di
Universitas Halu Oleo (UHO), Kendali, Sulawesi Tenggara.
Hasil ini sebagaimana yang
diumumkan ketua tim juri Andang Subaharianto dalam upacara penutupan PIMNAS ke-28 yang digelar pada Kamis (8/10) malam waktu
setempat.
Dalam hasil akhir PIMNAS yang diumumkan,
kontingen UB berhasil menjadi Juara Umum dengan meraih 10 emas, 6 perak dan 8
perunggu. Sedangkan juara bertahan PIMNAS tahun 2014 lalu yakni
Universitas Gadjah Mada (UGM) harus puas berada diposisi runner up. Lalu disusul Institut Teknologi Sepuluh November (ITS)
diperingkat ketiga.
Dengan hasil ini, UB berhak
membawa pulang piala bergilir Adhikarta Kertawidya ke kampung halamannya di
Malang, Jawa Timur. Torehan ini sekaligus menjadi gelar Juara Umum PIMNAS ke-4
setelah sebelumnya UB juga menjuarai ajang kompetisi ilmiah paling
bergengsi antar mahasiswa se-Indonesia ini pada 2008, 2009 dan 2012.
Undip sendiri mendapatkan 1 emas,
3 perak dan 5 perunggu. Sedangkan tuan rumah UHO harus puas dengan cukup memperoleh
2 perunggu (KUC)
Berikut peringkat 10 besar PIMNAS
28 UHO tahun 2015 :
1.
Universitas Brawijaya
2.
Universitas Gadjah Mada
3.
Institut Teknologi Sepuluh November
4.
Universitas Airlangga
5.
UPI Ganesha
6.
Institut Pertanian Bogor
7.
Universitas Negeri Yogyakarta
8.
Universitas Komputer Indonesia
9.
Universitas Padjajaran
10.
Universitas Negeri Malang
#KawalPIMNAS Undip Raih Emas..!
- Ringan Mencerdaskan -
Terkait Jumlah Tim dan Hasil Akhir, Undip Wajib Belajar dari Kejutan PIMNAS 2012
KENDARI (kampusundip.com) – Menduduki
posisi puncak peserta PIMNAS 2015 dengan 36 tim tidak serta merta membuat Undip
berleha-leha. Terkait jumlah tim dan hasil akhir, Undip wajib belajar dari
kejutan PIMNAS tahun 2012.
Pada PIMNAS tahun 2012 yang
digelar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarya (UMY) lalu, peringkat pertama
jumlah tim yang lolos, yakni Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) yang
begitu superior dengan 41 timnya, harus menelan pil pahit tatkala peluang
terbesar untuk menggondol piala bergilir Adikarta Kertawidya sirna setelah kontingen
Universitas Brawijaya (UB) akhirnya keluar sebagai Juara Umum PIMNAS 2012.
Ini jelas sebuah kejutan.
Bagaimana tidak? Kontingen UB yang menjuarai PIMNAS 2012 lalu ini ‘hanya’
bermodalkan 24 tim. Jauh dibawah ITS. Bahkan, jika dihitung-hitung, jumlah tim
UB hampir separo dari jumlah tim ITS kala itu (24 berbanding 41-red).
Sejarah ini tentu harus menjadi
pelajaran berharga bagi Undip yang pada PIMNAS 2015 menduduki posisi puncak jumlah
peserta dengan meloloskan 36 tim. Selain menjadi pelajaran, Undip juga wajib waspada
karena posisi puncaknya sama dengan ITS yang juga meloloskan jumlah 36 tim.
Ditambah lagi, sebagaimana yang
sudah diberitakan sebelumnya Undip juga “dikepung” oleh peraih Juara PIMNAS 3
kali UB dengan 35 tim, dan pemegang rekor Juara PIMNAS terbanyak (5 kali),
yakni UGM dengan 27 tim.
Jumlah tim yang tidak terlalu
jauh jaraknya antar perguruan tinggi jelas membuat Undip wajib ekstra kerja
keras guna memboyong piala bergilir Adikarta Kertawidya untuk pertama kalinya
sepanjang sejarah. (KUC)
#KawalPIMNAS Untuk Undip Raih
Emas...!
- Ringan Mencerdaskan -
Jumlah Tim Sama, Undip-ITS “Saling Sikut” di Papan Atas
KENDARI (kampusundip.com) – Sama-sama
meloloskan 36 tim dalam PIMNAS 2015 membuat Undip dan ITS seolah “saling sikut”
diposisi puncak jumlah peserta.
Hal ini bisa dirasakan tatkala salah
satu pihak dari kedua PTN ini menyebut jumlah tim terbanyak. Jika yang
berbicara mahasiswa Undip, tentu kampus mereka lah yang disebut. Bahkan ini
bisa ditemukan di pamflet publikasi. Namun jika yang berbicara dari ITS,
tentu yang terjadi sebaliknya.
Meski untuk saling “menghormati”,
saat mereka menyebut sebagai yang terbanyak juga tak lupa untuk memberi kalimat
tambahan ‘bersama ITS/Undip’. Tergantung dari siapa yang berbicara.
Fenomena ini memang unik dan sangat
jarang terjadi dalam posisi teratas ada 2 Perguruan Tinggi yang meloloskan
jumlah tim yang sama. Lantas, siapakah yang benar-benar menjadi juara PIMNAS
2015? Atau kah akan ada kampus lain yang memberi kejutan? Layak dinanti. (KUC)
#KawalPIMNAS Untuk Undip Raih Emas..!
- Ringan Mencerdaskan -
Wajib Kerja Keras! Undip “Dikepung” Para Jawara PIMNAS
KENDARI (kampusundip.com) – Meski
bertengger diposisi puncak dengan meloloskan 36 tim peserta Pekan Ilmiah
Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-28 di Universitas Halu Uleo yang digelar pada
5-9 Oktober 2015,
kontingen Universitas Diponegoro wajib kerja keras dan ekstra waspada terhadap
para kompetitornya.
Pasalnya, selain Institut
Teknologi Sepuluh November (ITS) yang sama-sama meloloskan 36 tim, posisi 2,
dan 3 yang masing-masing ditempati Universitas Brawijaya (UB) dengan 35 tim dan
Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan 27 tim, ketiga PTN yang disebut ini
menyandang gelar sebagai Jawara PIMNAS. Suatu gelar yang belum pernah sekalipun
dicicipi Undip sepanjang sejarah penyelenggaraan PIMNAS, setidaknya hingga tahun 2014 lalu.
ITS misalkan, kampus yang berasal
dari Surabaya ini berpredikat sebagai Juara Umum PIMNAS 2013 yang digelar di
Universitas Mataram. Sedangkan UB telah menjuarai PIMNAS sebanyak 3 kali, yakni
PIMNAS 2008 di Unissula Semarang, PIMNAS 2009 di Universitas Brawijaya Malang,
dan PIMNAS 2012 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
UGM lebih superior lagi. Kampus
dari Yogyakarta ini bahkan menyandang sebagai PTN dengan pengkoleksi gelar Juara
Umum PIMNAS terbanyak sepanjang sejarah penyelenggaraan event bergengsi antar
mahasiswa se-Indonesia ini, yakni sebanyak 5 kali. UGM berhasil menjadi Juara
Umum PIMNAS 2006, 2007, 2010, 2011 dan 2014.
Yang lebih “menggelikan” lagi,
gelar Juara Umum PIMNAS ke-5 UGM diraih ketika PIMNAS 2014 digelar di Undip.
Kala itu, kontingen Undip yang ingin mempersembahkan gelar Juara PIMNAS untuk
pertama kalinya di rumah sendiri harus rela mengubur mimpinya dalam-dalam
ketika UGM berhasil mencuri gelar Juara Umum PIMNAS dengan menggondol 12 emas.
Undip sendiri berada pada peringkat 8 dengan 3 emas pada klasemen akhir PIMNAS
2014 lalu dengan modal meloloskan sebanyak 13 tim. (KUC)
#KawalPIMNAS Untuk Undip Raih
Emas…!
- Ringan Mencerdaskan -
Lagi, Alumni Undip Janjikan Bonus Jutaan Rupiah Bagi Peraih Medali PIMNAS
SEMARANG (kampusundip.com) – Iming-iming
hadiah menggiurkan kembali “diobral” sejumlah petinggi birokrasi kepada para
kontingen mahasiswa yang akan berlaga dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional
(PIMNAS) ke-28 di Universitas Halu Uleo pada 5-9 Oktober 2015.
Setelah sebelumnya rektor Undip
Prof. Yos Johan Utama akan membebaskan UKT bagi peraih medali PIMNAS (baca beritanya disini), kali
alumni Undip juga berkomitmen untuk memberikan bonus berupa uang tunai jutaan
rupiah.
Hal itu sebagaimana yang
disampaikan oleh Pembantu Rektor III Undip Pak Budi dalam acara pelepasan tim
Undip di Auditorium FISIP Tembalang, Semarang (2/10).
Beliau menyampaikan bahwa alumni
Undip telah berkomitmen untuk memberikan bonus berupa uang tunai. Terutama
untuk peraih medali emas.
“Alumni Undip sudah berkomitmen
untuk memberi dukungan berupa bonus bagi peraih medali emas. Yakni kisaran lima
juta tiap tim,” begitulah kurang lebih penyampaian beliau saat memberikan
pengarahan didepan ratusan kontingen PIMNAS Undip.
Kabar ini tentu kembali disambut
hangat oleh seluruh kontingen. Dan diharapkan langkah ini bisa menjadi pendongkrak semangat bagi punggawa Undip yang akan berlaga untuk mempersembahkan gelar juara umum PIMNAS untuk
pertama kalinya bagi Almamater. (KUC)
#KawalPIMNAS Untuk Undip Raih
Emas..!
- Ringan Mencerdaskan -
Sebanyak 36 Tim Undip Siap Berlaga Dalam PIMNAS 2015
SEMARANG (kampusundip.com) – Universitas
Diponegoro (Undip) secara resmi melepas sebanyak 36 tim yang akan berlaga dalam
Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) di Universitas Halu Uleo pada 5-9
Oktober 2015.
Pelepasan ini digelar di
Auditorium Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Undip Tembalang pada
Jum’at, 2 Oktober 2015. Dalam acara pelepasan ini, hadir sejumlah tokoh penting
seperti Ketua & Wakil Ketua BEM Undip, Ketua Timses, PR3, dan pejabat
birokrasi Undip lainnya.
Acara diawali dengan pemutaran
video dan sambutan dari ketua BEM dan perwakilan birokrasi Undip. Pelepasan ini ditandai
secara simbolis dengan pemotongan tumpeng yang disaksikan ratusan mahasiswa
yang siap untuk berkompetisi mengharumkan almamater Diponegoro.
Sebagaimana yang diketahui, untuk
kali pertama Undip berada pada peringkat pertama jumlah tim yang lolos dalam
PIMNAS 2015, yakni sebanyak 36 bersama Institut Teknologi Sepuluh November
(ITS). Dari hasil ini, Undip mentargetkan gelar juara PIMNAS untuk pertama
kalinya sepanjang sejarah. (KUC)
#KawalPIMNAS Untuk Undip Raih
Emas..!
- Ringan Mencerdaskan -
Mahasiswa Undip Temukan Metode Sterilisasi Susu Menggunakan Ozon
Susu merupakan salah satu sumber zat pembangun karena mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral sebagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain memiliki nutrisi yang diperlukan tubuh, susu juga bermanfaat untuk mengurangi resiko terserangnya berbagai penyakit.
Salah satu jenis susu yang paling diminati masyarakat adalah susu sapi.
Namun permintaan susu sapi tidak diiringi dengan peningkatan kualitas susu
sapi. Banyak konsumen yang mengeluhkan mengenai kesterilannya. Susu yang tercemar
bakteri menyebabkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan seperti diare. Sebagian
besar peternak dan penjual susu sapi mengatasi masalah tersebut dengan
melakukan pasteurisasi untuk mensterilkan susu. Berdasarkan penelitian Albert,
et al. (2009) susu yang dipasteurisasi menyebabkan terjadinya denaturasi atau kerusakan protein.
Lima mahasiswa Teknik Kimia Universitas Diponegoro yaitu Alwi Meidianto
(2012), Alfan Nuroini (2012), Didit Fernandi (2012), Fauzia Dara Qonita (2014)
dan Rizki Nooranjas Septianisa (2014) dengan dibimbing oleh Aji Prasetyaningrum
S.T, M.Si mencoba menjawab permasalahan tersebut dengan melakukan inovasi sterilisasi
menggunakan ozon.
Alwi sebagai ketua tim menjelaskan bahwa ozon yang dihasilkan mampu
mensterilkan susu dengan jumlah total bakteri memenuhi baku mutu SNI
01-6366-2000. Susu juga mampu bertahan hingga lima hari pada suhu ruangan
dengan jumlah total bakteri masih memenuhi SNI 01-6366-2000.
Diharapkan hasil penelitian ini mampu menjadi pioner dalam pengembangan
teknologi yang bisa menjadi solusi untuk menyelesaikan permasalahan di
masyarakat, khususnya bagi para peternak dan penjual susu sapi. Penelitian ini
juga akan dipresentasikan dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS)
ke-28 di Kendari yang diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan pada tanggal 5-9 Oktober tahun 2015. (KUC/Alwi Meidianto)
#KawalPIMNAS Untuk Undip Raih Emas..!
- Ringan Mencerdaskan -