11 Warna Bendera

Representasi dari 11 fakultas di Undip

Patung Diponegoro (Pangeran Diponegoro)

Icon-nya Kampus Universitas Diponegoro

Tugu Bundaran Kampus Undip Tembalang

Pintu gerbang utama masuk kampus Undip Tembalang

Ruang Terbuka Hijau Kampus Undip

Menuju Kampus Undip yang Asri dan Sejuk untuk Aktivitas Mahasiswa dan Masyarakat Sekitar

Gedung Prof. Soedarto S.H

Pusat Kegiatan Seminar, Workshop, Seni, Verifikasi-Registrasi, dll

Gedung ICT Centre dan Laboratorium Terpadu

Pusat Informasi Dalam dan Luar Negeri, IT, dan Laboratorium Penelitian

Masjid Kampus (Maskam) Undip

Pusat Kegiatan Islam Mahasiswa (Kajian, Wisata Ruhani, Wisata Ilmu, Mentoring, TPQ, Muslimah Training, dll)

Rusunawa Undip

Fasilitas Tempat Tinggal yang disediakan Pihak Kampus Bagi Mahasiswa

SPBU Undip Tembalang

Stasiun Pengisian Bahan Bakar yang Terintegrasi di Dalam Area Kampus. Satu-satunya di Jawa Tengah

Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND)

Rumah Sakit Universitas Milik Undip Berstandar Nasional. Satu-satunya di Jawa Tengah

'Futsal Indoor Stadium' Undip

Stadion Futsal Kampus Undip Berkelas Internasional. Satu-satunya di Jawa Tengah

Bendungan Waduk Undip

Mega Proyek Pembangunan Waduk Kampus Undip. Satu-satunya di Jawa Tengah

Waduk Undip (Waduk Pendidikan Diponegoro)

Area Konservasi, Wisata Pendidikan dan Penelitian Mahasiswa, Pembangkit Listrik, dll. Satu-satunya di Jawa Tengah

Stadion Sepakbola Undip

Pusat Kegiatan Olahraga Sepakbola di Kompleks Gelora Undip Tembalang, Semarang

Upacara PMB di Stadion Undip

Lebih Dari 50 Ribu Mahasiswa Menimba Ilmu di Kampus Undip

Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru di Stadion Sepakbola Undip

Menerima rata-rata 10 Ribu Mahasiswa Baru Tiap Tahun

Widya Puraya

Salah Satu jantung Kampus Undip Tembalang (UPT Perpustakaan, LP2MP, Posko KKN, Lapangan Upacara, dll)

Mahasiswa Berpredikat "Cumlaude" Akan Jadi PNS Tanpa Tes


SURABAYA (kampusundip.com) - Kabar gembira bagi Anda para mahasiswa. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi akan proaktif mencari lulusan terbaik dari perguruan tinggi ternama yang berstatus "cumlaude" untuk diberi kesempatan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) tanpa tes.

"Mahasiswa yang cumlaude dan dari perguruan tinggi ternama, silakan masuk, mau pilih posisi di mana saja. Saya jamin tanpa tes, hanya syarat administrasi saja," kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, di Surabaya, Rabu (28/10/2015) sebagaimana yang dikutip regional.kompas.com.

Yuddy Chrisnandi menambahkan, haram hukumnya menyiakan-nyiakan mereka karena mereka berpotensi mampu meningkatkan kinerja aparatur sipil negara. Selain itu, Yuddi juga akan memerintahkan deputi SDM untuk mendeteksi dan mencari lulusan terbaik untuk ditawari menjadi PNS.

"Para rektor perguruan tinggi, silakan menghubungi kami jika ada mahasiwanya yang berprestasi," tambahnya.

Untuk mendukung penyediaan aparat yang berkualitas, Kemenpan-RB memiliki program pendidikan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Program yang baru tahun ini dibuka tersebut mendidik siswa berprestasi yang nantinya akan direkrut menjadi pegawai pemerintah.

Sebagaimana yang diketahui, predikat "Cumlaude" merupakan prestasi akademik mahasiswa dengan IPK diatas 3,5 dan berhasil lulus dengan menempuh masa studi maksimal 10 semester. Adanya berita ini tentu menjadi kabar gembira bagi mahasiswa yang berhasil menorehkan IPK "Cumlaude". (KUC)

(Foto : news.liputan6.com)

- Ringan Mencerdaskan -

Wisudawan FEB Undip Galang Dana Bagi Korban Asap


SEMARANG (kampusundip.com) - Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) bekerjasama dengan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro mengadakan aksi penggalangan donasi untuk para korban asap ditengah proses wisuda periode ke – 140, Semarang (27/10/2015) di Hotel Patra Jasa Semarang.

Aksi penggalangan donasi dilakukan oleh perwakilan dari dan kepada para wisudawan serta para tamu undangan yang hadir. Selanjutnya, berlanjut ke acara simbolisasi penyerahan donasi oleh Dekan FEB Undip kepada PKPU dan diakhiri foto bersama.

Menurut Dekan FEB Undip, Dr. Suharnomo, M.Si menyampaikan di sela – sela sambutannya bahwa aksi penggalangan donasi tersebut merupakan salah satu bentuk ajakan untuk peduli kepada sesama warga Indonesia di tengah hari kegembiraan saat wisuda. Donasi yang berhasil terkumpul sebesar Rp 20.218.900,-

“Mari kita bantu saudara kita yang dilanda bencana asap. Semoga wisudawan yang menyumbang, diberi pekerjaan yang mumpuni”, tutur Suharmono.

Sampai 26 Oktober 2015, PKPU telah melaksanakan aksi, baik di Sumatra dan Kalimantan dengan penerima manfaat 11.979 jiwa meliputi pembagian masker N95, tabung oksigen, alat penjernih udara dan pemeriksaan kesehatan gratis.

Berdasarkan data dari Humas BNPB, bencana asap telah menyebabkan 503.874 jiwa sakit ISPA‎ di 6 provinsi sejak 1 Juli-23 Oktober 2015. Jumlah masing-masing provinsi adalah 80.263 di Riau, 129.229 di Jambi, 101.333 di Sumsel, 43.477 di Kalbar, 52.142 di Kalteng dan 97.430 di Kalsel.

Menurut Kepala Cabang PKPU Semarang, M. Miftahul Surur menyampaikan bahwa sudah lebih dari 43 juta jiwa penduduk terpapar oleh asap dan masih membutuhkan pertolongan dan kepedulian dari warga se-Indonesia.

“Korban karena terpapar asap semakin bertambah, sementara yang kami catat ada 43 juta jiwa dan kemungkinan jumlah penderita yang sebenarnya lebih daripada itu. Karena sebagian masyarakat sakit tidak berobat ke Puskesmas atau rumah sakit. Mereka berobat mandiri sehingga tidak tercatat,” tutur Surur. (KUC/Abhy)

Foto-foto penggalangan dana :









- Ringan Mencerdaskan -

Jelang Wisuda, Mahasiswa Keperawatan Undip Sumbang Gelar Juara 1 Lomba Poster Ilmiah Se-Jawa


SEMARANG (kampusundip.com) - Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Jurusan Keperawatan FK Undip, Fida’ Husain, kembali menorehkan prestasi membanggakan dalam bidang desain, khususnya poster.

Husain, demikian panggilan akrab mahasiswa angkatan 2011 ini berhasil meraih Juara I dalam ajang kompetisi poster mahasiswa se-Jawa di Festival Ilmiah 2015 yang diselenggarakan oleh FIFA Sport Fakultas Ilmu Keolahragaan Univeritas Negeri Semarang (FIK Unnes).

Kegiatan yang bertemakan “Inovasi Generasi Sportif dan Kreatif dalam Menghadapi MEA Menuju Indonesia Unggul” tersebut dimulai sejak bulan Agustus 2015 hingga babak final pada 24 Oktober 2015.

Festival Ilmiah 2015 terdiri dua lomba, yaitu karya ilmiah remaja (KIR) untuk SMA/SMK sederajat dan lomba poster untuk mahasiswa se-Jawa. Seleksi dilakukan dalam 2 tahap, yaitu penjurian awal dan tahap presentasi. Dalam penjurian awal terdapat 29 poster yang masuk, kemudian diambil 11 finalis untuk masuk babak presentasi. Kesebelas univeritas yang masuk final untuk mempresentasikan hasil karyanya antara lain Univeritas Diponegoro (Undip), Univeritas Negeri Sebelas Maret (UNS), Univeritas Negeri Semarang (Unnes), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

Setelah melaksanakan babak presentasi diumumkan urutan 3 besar juara lomba poster. Juara 1 atas nama Fida’ Husain (Undip) dengan judul “Cegah Obesitas Hidup Sehat Berkualitas”. Juara 2 atas nama Risang Pratama (Unnes) dengan judul “Mahasiswa Keren Mahasiswa Sehat”. Dan Juara 3 atas nama Gilang Aji Gumelar (UNS) dengan judul “Masih Mau Sehat, Pilih yang Mana?”.


Poster Cegah Obesitas Hidup Sehat Berkualitas merupakan ajakan kepada masyarakat untuk memeriksa IMT (indeks massa tubuh) secara rutin, faktor yang berpengaruh pada obesitas beserta dampak negatifnya dan berbagi tips mengenai hidup sehat. Makanan merupakan kebutuhan primer yang sangat penting bagi kelangsungan hidup, tetapi apabila makanan dikonsumsi berlebihan akan menimbulkan berbagai hal yang merugikan kesehatan, antara lain tekanan darah tinggi, kencing manis, sakit jantung, batu empedu dan kanker.

Melalui poster yang dibuat dengan program photoshop ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan motivasi masyarakat dalam mencegah obesitas untuk mencapai hidup sehat berkualitas.

Poster Fida’ Husain, mahasiswa yang diwisuda pada tanggal 28 Oktober 2015 ini juga masuk final di ajang kompetisi poster nasional dalam Nutrition Fair Institut Pertanian Bogor (IPB) 2015.

Ayo dukung Undip jadi juara favorit dengan cara masuk ke account Facebook like posternya di link disini. (KUC/keperawatan.undip.ac.id)

- Ringan Mencerdaskan -

FK Undip Juarai Indonesia Medical Olympiade (IMO) 2015 di Unhas


MAKASSAR (kampusundip.com) - Mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Undip berhasil mempertahankan supremasi perolehan medali diajang Indonesia Medical Olympiade (IMO) dengan 1 medali emas dan 2 medali perak yang berlangsung di FK Universitas Hasanuddin (Unhas) pada tanggal 14-18 Oktober 2015.

Ajang bergengsi lomba akademik ini diprakarsai oleh ISMKI (Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia dan mendapatkan dukungan dari AIPKI (Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia), Kementerian Riset Dikti juga Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. IMO merupakan kompetisi terbesar untuk mahasiswa kedokteran di Indonesia yang menguji capaian akademik.

IMO tahun ini diikuti 538 peserta dan 53 FK dari seluruh Indonesia. Sebagaimana yang dilansir dari situs resmi Undip, pada ajang bergengsi tahun 2015 ini, FK Undip mengirimkan 12 delegasi yang terdiri dari 2 mahasiswa tahap sarjana kedokteran ditiap timnya. Mereka adalah mahasiswa pilihan yang mewakili FK Undip. 

Mereka adalah Tim Infeksi Tropis yang terdiri dari Amanda Kristiani dan Yustina Wahyuningtyas, Tim NeuropsikiatrI oleh Novita Ikbar Khairunnisa dan James Otniel, Tim Muskuloskeleta oleh Hizkia Christian Wilianto dan Chandra Hermawan M, Tim Digestif oleh Nova Nasikhatussoraya dan Christian Tricaesario Manapa, Tim Uroreproduksi oleh Jonathan Alvin Nugraha Halim dan Maya Qorry Aina Noech, dan Tim Kardiorespirasi oleh Joceline Theda Kadarman dan Valensa Yosephi.

Tahap pertama (uji tulis MCQ system dan OSPE- Objective structured practical examination), seluruh tim berhasil masuk ke dalam semifinalis 10 besar, kemudian di hari ke-2 pada ujian OSCE (Objective Structured Clinical Examination) tim FK Undip masuk seleksi grandfinalis 5 besar (kardiorespirasi, musculoskeletal, neuropsikiatri, infeksi tropis).

Selanjutnya pada tahap akhir (hari ke-3) tim FK UNDIP mengikuti ujian presentasi SOOCA dan LCT dimana hasil rekap pada 2 uji tersebut menempatkan FK Undip memperoleh 1 medali emas (musculoskeletal) dan 2 perak (kardiorespirasi dan neuropsikiatri).

Berikut adalah daftar perolehan medali sejak tahun 2012-2015
2012: 1 perak (kardiorespirasi) 1 perunggu (digestif),
2013: Juara umum dengan 2 emas 2 (neuropsikiatri, muskuloskeletal) perak (urogenital, digestif),
2014: Peringkat ke-tiga dengan 1 emas (neuropsikiatri) 1 perak (muskuloskeletal),
2015: Peringkat ke-dua dengan 1 emas (muskuloskeletal) 1 perak (neuropsikiatri) 1 perak (kardiorespirasi).

Torehan prestasi yang tidak pernah absen mendapatkan medali sejak keikusertaannya di tahun 2012 dan selalu di peringkat 3 besar, tentunya tidak terlepas dari usaha keras mahasiswa dan tim pembimbing. Prestasi ini pun juga menjadi semangat bagi FK Undip untuk menjadi pusat pendidikan kedokteran terkemuka di Asia Tenggara. (KUC)

(Sumber foto : www.undip.ac.id)

- Ringan Mencerdaskan -

Efektivitas Belajar Bersama


Sebagai seorang mahasiswa, sudah sewajarnya jika hari-hari kita selalu diisi dengan kegiatan yang berhubungan dengan tugas kuliah dari dosen. Mengenai hal ini, ada banyak tugas kuliah yang diterima, baik berupa tugas perorangan maupun tugas yang harus dikerjakan secara kelompok, dan tugas kelompok inilah yang jumlahnya lebih banyak.

Selain itu, dalam proses pembelajaran di ruang kuliah dosen tidak selalu menjelaskan materi dengan detail seperti guru SMA—atau bahkan guru Bimbel, dan hal tersebut menuntut mahasiswa untuk dapat memahami materi pelajaran secara mandiri. Mencari referensi sendiri, membaca sendiri, dan memahami sendiri. Padahal hal tersebut bukanlah perkara yang mudah, baik bagi mahasiswa baru yang memang butuh penyesuaian maupun bagi mahasiswa lama yang sudah berpengalaman. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, dicapailah solusi melalui belajar bersama. Dengan demikian, ada dua hal yang dapat dicapai kaitannya dengan proses akademis melalui belajar bersama: mengerjakan tugas dan memahami materi.

Namun demikian, kenyataan yang terjadi tidak sesederhana itu. Belajar bersama tidak selalu memberi solusi, dan bahkan dapat menambah masalah. Itu terjadi jika di dalam forum tersebut mahasiswa lebih banyak ngobrol dan bercanda daripada belajar dan berdiskusi, sehingga kegiatan belajar bersama menjadi  hal yang sia-sia dan tidak ada faedahnya. “Kadang saya lebih memilih belajar sendiri daripada belajar bersama, apalagi jika belajar bersama itu hanya diisi dengan ngobrol dan bercanda.” Ujar Muhammad Mirza, mahasiswa jurusan Fisika Universitas Diponegoro.

Padahal, belajar bersama bukan hanya ajang kumpul dan bercanda bersama teman, tapi juga menjadi sarana efektif untuk meningkatkan pemahaman materi dan pengembangan kepribadian. Maka dari itu, dibutuhkan proses belajar bersama yang benar agar manfaat baik tersebut dapat dicapai. Belajar bersama dapat memberi manfaat berganda melalui melalui mekanisme multiplier effect jika dalam belajar itu terjadi proses give and take, saling memberi dan menerima penjelasan dari teman yang sudah paham. Sehingga yang sudah paham akan semakin paham dan yang belum akan menjadi paham.
Untuk mencapai kebaikan dari belajar bersama tersebut, setidaknya ada empat hal yang harus dipenuhi:

Pertama, niatkan hati untuk belajar bersama. Niat ini sangat penting, karena tanpa niat yang jelas kegiatan belajar bersama kemungkinan besar akan berakhir sebagai ajang ngobrol dan bercanda. Tentu saja bercanda di sela-sela waktu belajar memang dibutuhkan—asal tidak kelewat batas, terutama ketika rasa suntuk mulai datang. Namun, bercanda ini tidak perlu diniatkan dari awal, toh pada dasarnya ngobrol dan bercanda akan muncul secara alami ketika suasana belajar bersama mulai membosankan, dan itu memang dibenarkan selama tidak melewati batas. 

Kedua, tetapkan dengan jelas materi apa yang akan dibahas. Ini berguna agar waktu yang digunakan untuk belajar bersama menjadi efisien dan proses belajar menjadi tepat.

Ketiga, sebelum belajar bersama masing-masing mahasiswa harus sudah mempelajari materi yang akan dibahas. Ini harus dilakukan supaya terjadi diskusi aktif selama proses belajar bersama. Jika belajar bersama dilakukan sementara semua anggota belum mempelajari materi yang akan dibahas, maka yang terjadi adalah semuanya kebingungan dan solusi tidak dapat ditemukan.

Keempat, ingat tujuan awal. Ketika forum belajar bersama ini mulai melenceng arahnya, lebih banyak bercanda daripada belajar, ingat tujuan awal kalian ketika membentuk forum itu: belajar bersama, bukan bercanda bersama.

Semoga dengan empat hal tersebut forum belajar bersama menjadi solusi yang efektif dan bermanfaat bagi semuanya. Selamat belajar bersama! (KUC)

(Sumber gambar : motivasidiri99.blogspot.com)

Fajrul Falah
Jurusan Fisika 2015
Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro

Galang Dana Korban Asap, PKPU-PPMI-FSLDK Semarang Gelar Dongeng di Car Free Day


SEMARANG (kampusundip.com) - Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) bekerjasama Persatuan Pendongeng Muslim Indonesia (PPMI) dan Pusat Komunikasi Daerah Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus (PUSKOMDA FSLDK) Semarang Raya mengadakan aksi mendongeng guna penggalangan donasi untuk para korban asap (18/10/2015). di kawasan Taman KB, Car Free Day Simpang Lima, Semarang.

Acara yang diberi judul “Dongeng di Negeri Asap” ini,  menceritakan penderitaan korban asap di Kalimantan dan Sumatera dibungkus dengan cerita yang menarik untuk anak – anak. Dibawakan tiga pendongeng, Kak Kempho, Kak Jendro dan Kak Danar melakukan aksi dongeng dari pukul 06.30 hingga 09.30 WIB dengan ditonton anak – anak dan para orang tua yang menghadiri sekitar Car Free Day. 

Selain itu, dalam aksi mendongeng tersebut, dilakukan juga aksi galang donasi untuk para korban asap dibantu oleh PUSKOMDA FSLDK disekitar kawasan Simpang Lima, Semarang. Menurut Rizal (28) salah satu pengunjung, mengaku tertarik dengan aksi mendongeng karena baru dijumpai aksi galang dana dengan konsep mendongeng.

“Acaranya menarik ya, baru ada sepertinya aksi galang sosial dengan konsep seperti ini. Saya bersama keluarga dan anak yang sedang jalan – jalan, antusias mendengar ceritanya, apalagi anak saya”, tutur Rizal.







Menurut Abhy, MarComm PKPU Semarang menyampaikan bahwa saat ini para korban bencana asap masih sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan. Rencana aksi PKPU akan melakukan program pelayanan kesehatan, distribusi masker N95, ruang bebas asap dan satu tabung oksigen untuk satu keluarga.

“Asap di Sumatera dan Kalimantan masih saja pekat dan korban semakin banyak. Kami masih mengharapkan uluran kepedulian masyarakat sekitar dan akan kami bantu distribusikan sekuat tenaga,” tutur Abhy.

Sementara hasil donasi yang berhasil dikumpulkan di aksi hari itu sebesar Rp 2.589.000. (KUC/Abhy)


- Ringan Mencerdaskan -

“Pesantren Sahabat Kecil KIPAS”, Aksi KIPAS Undip untuk Putra Putri Bangsa


SEMARANG (kampusundip.com) - Mengawali 1 Muharram 1437 H menjadi bulan amal kebaikan bagi KIPAS Undip sebagai salah satu organisasi yang mewadahi aktivitas mahasiswa pascasarjana UNDIP. Pada hari Rabu, 14 Oktober 2015 KIPAS Undip memberikan kontribusi nyata untuk putra putri bangsa melalui program “Pesantran SAHABAT KECIL KIPAS” di Panti Sosial Anak Asuh Al-Idris yang berlokasi di Desa Plalangan RT.04, RW 03, Kelurahan Plalangan, Kecamatan Gunungpati, Semarang.

Acara ini dilaksanakan dalam rangka bentuk program pembinaan anak-anak panti Sosial Anak Asuh Al-Idris oleh KIPAS (Keluarga Islam Pascasarjana)  Undip. Selain membangun semangat membaca dan belajar melalui Rumah Baca yang telah dibuat KIPAS Undip pada bulan Ramadhan tanggal 9 Juli 2015, KIPAS Undip kali ini mencoba memberikan edukasi kesehatan dan kegiatan peningkatan pemahaman agama melalui games games edukatif kepada sekitar 18 anak panti yang tinggal di panti tersebut.

“Kegiatan ini adalah upaya kecil sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam rangka mencerdaskan anak anak bangsa, utamanya anak anak yang kurang mampu secara ekonomi,” tutur Mas Repno selaku ketua bidang Syi’ar yang menggawangi terlaksananya program sosial ini.

Sekitar 15 orang pengurus dan 17 SAHABAT KIPAS Undip dari berbagai Jurusan Program Pascasarjana turut hadir dalam acara PESANTREN SAHABAT KECIL KIPAS. Kunjungan segera disambut hangat oleh anak-anak dan pengelola Panti Al-Idris. Acara launching dibuka dengan tilawah oleh Mas Arif Afriadi dari SAHABAT KIPAS yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan dan perkenalan singkat pengurus KIPAS oleh Ketua Umum KIPAS, mahasisma Magister Teknik Mesin Mujib Wahyudi, ST.
Dalam sambutanya, mas Mujib menuturkan apresiasinya terhadap semangat perjuangan Bapak Muhammad Syafii untuk merintis panti asuhan agar bisa menginspirasi generasi muda Indonesia untuk selalu semangat berkarya dengan sejuta masa depan Indonesia yang lebih maju.
“Kami berharap dengan adanya taman baca dan kegiatan pembinaan yang dilakukan teman teman KIPAS mampu mendorong adek-adek panti untuk semakin meningkatkan prestasinya dan bersemangat untuk menimba ilmu setinggi-tingginya untuk melahirkan generasi bangsa yang lebih baik,” tutur Mas Mujib menutup sambutannya.
KIPAS Undip juga memberikan games edukasi kesehatan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk anak-anak panti yang dipandu langsung oleh Pak Faizal Rangkuti selaku dosen Fakultas Kesehatan UAD dan pemerhati anak. Games berlangsung seru dan menyenangkan. Selain itu acara juga dimeriahkan dengan games lacak ayat, hafalan juz’amma, mewarnai dan uji kecerdasan dalam Rangking 1. Acara ini disupport dari hasil donasi baik berupa uang tunai buku bacaan, bingkisan dan pakaian layak pakai oleh pengurus KIPAS Undip bekerjasama dengan berbagai elemen masyarakat.

Foto-foto kegiatan :













PESANTREN SAHABAT KECIL KIPAS UNDIP, "Menebar Jala Ilmu untuk Generasi Indonesia yang Lebih Maju dan Bermutu." (KUC/Abhy Hikmatiyar)

- Ringan Mencerdaskan -

Ini Isi Sambutan PR III Undip Saat Launching GSJ Yang Bikin Jama’ah Takjub


SEMARANG (kampusundip.com) – Launching Gerakan Shubuh Jama’ah (GSJ) Undip yang digelar pada 14 Oktober 2015 kemarin mendapat respon positif dari berbagai kalangan, termasuk para petinggi universitas yang turut hadir dalam acara ini. Salah satu diantaranya adalah Pembantu Rektor (PR) III Undip Pak Budi Setiyono M. Adm. Pol, P.hD.

Dalam moment bersejarah ini, beliau berkesempatan memberikan sambutannya. Berikut isi sambutan beliau :

Untuk hidup kita membutuhkan banyak hal :

1.       Modal kekayaan
2.       Modal relasi/pertemanan
3.       Modal intelektual

Skandinavia dan Jepang menduduki kekayaan dan kesejahteraan yang tinggi. Tapi rating bunuh diri negara tersebut juga tinggi. Apa sebabnya?

Karena satu hal yang tidak ditekankan pada penduduk kedua negara tersebut, yaitu Spiritual Capital (Modal Spiritual)

Tidak ada gunanya kita kaya, punya teman banyak, dan pintar bak ilmuwan, jika tidak kita hiasi diri dengan kekuatan spiritual.

Berbahagialah kita yang Allah izinkan mengecap keindahan Islam, agama yang lengkap, menuntun kita pada cahaya-Nya.

Semoga kita digolongkan menjadi manusia yang kuat dalam harta, teman, ilmu dan jiwa spiritual keimanan Islam.

Begitulah pesan PR III Undip. Mahasiswa pun turut mengapresiasi apa yang beliau sampaikan.


“Sambutan PR 3 UNDIP Pak Budi Setiyono, M. Adm. Pol, PhD di Gerakan Subuh Jamaah UNDIP 14 Okt 2015 kereen..” Tutur salah seorang mahasiswi Undip kepada KAMPUSUNDIP.COM usai dilaunchingnya GSJ. (KUC)


- Ringan Mencerdaskan -

Tahun Baru Islam, Lebih Dari 800 Jama’ah Sholat Shubuh di Maskam Undip


SEMARANG (kampusundip.com) – Moment bersejarah tercipta pada awal tahun baru Islam 1437 H yang jatuh pada 14 Oktober 2015 kemarin. Dalam tahun baru Islam tersebut, lebih dari 800 orang datang ke Masjid Kampus (Maskam) Undip Tembalang, Semarang. Mereka berbondong-bondong ke Maskam untuk melakukan sholat shubuh berjama’ah.

Acara ini merupakan bagian dari Launching Gerakan Shubuh Jama’ah (GSJ) yang diakomodir oleh Masjid Kampus (Maskam) Undip serta UKM INSANI yang berafiliasi dengan berbagai LDF, UKM dan organisasi kampus lainnya. Termasuk BEM dan Senat Mahasiswa.

Dari data yang dilansir panitia pelaksana, setidaknya terdapat 445 jama’ah laki-laki (ikhwan) dan 400 jama’ah perempuan (akhwat) yang hadir dalam launching GSJ Undip.


Launching GSJ Undip ini dihadiri oleh petinggi universitas, salah satunya Pembantu Rektor III Undip Budi Setiyono M. Adm. Pol, P.hD yang menggantikan Prof. Yos Johan Utama selaku Rektor Undip yang berhalangan hadir.

Selain itu, GSJ ini merupakan gerakan berskala nasional (GSJN) yang dikomandoi langsung oleh Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Nasional. Diharapkan, GSJ ini mampu menjadi moment kebangkitan bangsa. Sebagaimana tagline dalam GSJ ini yang berbunyi “Dari Masjid Peradaban Indonesia Bangkit.”


Sebagaimana yang telah diberitakan sebelumnya, GSJ ini merupakan moment bersejarah dimana pihak kampus mengajak para mahasiswa dan civitas akademika lainnya untuk menggalakkan sholat shubuh berjama’ah di masjid.

Menurut panitia, GSJ Undip akan dipantau dan dievaluasi tiap bulannya. Diharapkan, sholat shubuh ini bisa terus istiqomah. Bahkan dengan cita-cita tinggi yakni jama’ah sholat shubuh bisa sepadan dengan jama’ah sholat jum’at. (KUC)


- Ringan Mencerdaskan -

Undip Bersiap Gelar Launching “Gerakan Shubuh Jama’ah”


SEMARANG (kampusundip.com) – Universitas Diponegoro (Undip) siap untuk menggelar moment bersejarah bertajuk launching Gerakan Shubuh Jama’ah (GSJ) yang akan dilaksanakan 13-14 Oktober 2015.

Launching GSJ ini juga sekaligus untuk menyambut tahun baru Islam 1 Muharram 1437 H yang jatuh pada 14 Oktober 2015.

Di Undip, launching GSJ ini diakomodir oleh Masjid Kampus (Maskam) Undip serta UKM INSANI dengan berafiliasi dengan berbagai LDF, UKM dan organisasi ekstra kampus lainnya. Termasuk BEM dan Senat Mahasiswa.

Persiapan Undip untuk menggelar GSJ tampak pada spanduk yang telah terpasang beberapa hari menjelang Hari-H di Masjid Kampus Undip Tembalang, Semarang.

GSJ ini merupakan moment bersejarah dimana pihak kampus mengajak para mahasiswa dan civitas akademika lainnya untuk menggalakkan sholat shubuh berjama’ah di masjid. Bahkan dengan harapan tinggi yakni jama’ah sholat shubuh bisa sepadan dengan jama’ah sholat jum’at.




Selain itu, GSJ ini merupakan gerakan berskala nasional yang dikomandoi langsung oleh Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Nasional. Diharapkan, GSJ ini mampu menjadi moment kebangkitan bangsa. Sebagaimana tagline GSJ yang berbunyi “#Dari Masjid Peradaban Indonesia Bangkit”.

Di Undip acara GSJ & 1 Muharram akan diisi Pawai, Tabligh Akbar, Mabit, Qiyamullail dan puncaknya adalah Grand Launching Subuh Jama’ah pada Rabu pagi tanggal 14 Oktober 2015. (KUC)

- Ringan Mencerdaskan -

Undip Curi 1 Emas, 3 Perak dan 5 Perunggu Dalam PIMNAS 2015


KENDARI (kampusundip.com) – Kontingen Universitas Diponegoro (Undip) akhirnya pulang dari kejuaraan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-28 yang digelar pada 5-9 Oktober 2015 di Universitas Halu Oleo, Kendali, Sulawesi Tenggara dengan beberapa medali yang diperoleh.

Hal ini sebagaimana yang diumumkan ketua tim juri Andang Subaharianto dalam upacara penutupan PIMNAS ke-28 yang digelar pada Kamis (8/10) malam waktu setempat.

Masing-masing medali tersebut dipersembahkan oleh :

Kategori Poster :
Emas : PKMKC Mindtrace
Perak : PKMK UPO
Perunggu : PKMK Akassi dan PKMK Wakasin dan PKMM Jahe Merah

Kategori Presentasi :
Perak : PKMM Asacegar dan PKMKC Antiks
Perunggu : PKMK Wakasin dan PKMP NARA

Hasil ini setidaknya menjaga asa Undip untuk pulang dengan membawa medali yang bisa dipersembahkan bagi almamater. Sebagaimana yang disampaikan PR III, seluruh kontingen Undip telah berusaha semaksimal mungkin dan akan melakukan evaluasi guna meningkatkan prestasi pada PIMNAS di tahun-tahun berikutnya. (KUC)

#KawalPIMNAS Undip Raih Emas..!

- Ringan Mencerdaskan -

Universitas Brawijaya Juara Umum PIMNAS 2015


KENDARI (kampusundip.com) – Universitas Brawijaya (UB) akhirnya kembali dinobatkan sebagai Juara Umum Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-28 yang digelar pada 5-9 Oktober 2015 di Universitas Halu Oleo (UHO), Kendali, Sulawesi Tenggara.

Hasil ini sebagaimana yang diumumkan ketua tim juri Andang Subaharianto dalam upacara penutupan PIMNAS ke-28 yang digelar pada Kamis (8/10) malam waktu setempat.

Dalam hasil akhir PIMNAS yang diumumkan, kontingen UB berhasil menjadi Juara Umum dengan meraih 10 emas, 6 perak dan 8 perunggu. Sedangkan juara bertahan PIMNAS tahun 2014 lalu yakni Universitas Gadjah Mada (UGM) harus puas berada diposisi runner up. Lalu disusul Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) diperingkat ketiga.

Dengan hasil ini, UB berhak membawa pulang piala bergilir Adhikarta Kertawidya ke kampung halamannya di Malang, Jawa Timur. Torehan ini sekaligus menjadi gelar Juara Umum PIMNAS ke-4 setelah sebelumnya UB juga menjuarai ajang kompetisi ilmiah paling bergengsi antar mahasiswa se-Indonesia ini pada 2008, 2009 dan 2012.

Undip sendiri mendapatkan 1 emas, 3 perak dan 5 perunggu. Sedangkan tuan rumah UHO harus puas dengan cukup memperoleh 2 perunggu (KUC)

Berikut peringkat 10 besar PIMNAS 28 UHO tahun 2015 :

1. Universitas Brawijaya
2. Universitas Gadjah Mada
3. Institut Teknologi Sepuluh November
4. Universitas Airlangga
5. UPI Ganesha
6. Institut Pertanian Bogor
7. Universitas Negeri Yogyakarta
8. Universitas Komputer Indonesia
9. Universitas Padjajaran
10. Universitas Negeri Malang

#KawalPIMNAS Undip Raih Emas..!

- Ringan Mencerdaskan -

Terkait Jumlah Tim dan Hasil Akhir, Undip Wajib Belajar dari Kejutan PIMNAS 2012


KENDARI (kampusundip.com) – Menduduki posisi puncak peserta PIMNAS 2015 dengan 36 tim tidak serta merta membuat Undip berleha-leha. Terkait jumlah tim dan hasil akhir, Undip wajib belajar dari kejutan PIMNAS tahun 2012.

Pada PIMNAS tahun 2012 yang digelar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarya (UMY) lalu, peringkat pertama jumlah tim yang lolos, yakni Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) yang begitu superior dengan 41 timnya, harus menelan pil pahit tatkala peluang terbesar untuk menggondol piala bergilir Adikarta Kertawidya sirna setelah kontingen Universitas Brawijaya (UB) akhirnya keluar sebagai Juara Umum PIMNAS 2012.

Ini jelas sebuah kejutan. Bagaimana tidak? Kontingen UB yang menjuarai PIMNAS 2012 lalu ini ‘hanya’ bermodalkan 24 tim. Jauh dibawah ITS. Bahkan, jika dihitung-hitung, jumlah tim UB hampir separo dari jumlah tim ITS kala itu (24 berbanding 41-red).

Sejarah ini tentu harus menjadi pelajaran berharga bagi Undip yang pada PIMNAS 2015 menduduki posisi puncak jumlah peserta dengan meloloskan 36 tim. Selain menjadi pelajaran, Undip juga wajib waspada karena posisi puncaknya sama dengan ITS yang juga meloloskan jumlah 36 tim.

Ditambah lagi, sebagaimana yang sudah diberitakan sebelumnya Undip juga “dikepung” oleh peraih Juara PIMNAS 3 kali UB dengan 35 tim, dan pemegang rekor Juara PIMNAS terbanyak (5 kali), yakni UGM dengan 27 tim.

Jumlah tim yang tidak terlalu jauh jaraknya antar perguruan tinggi jelas membuat Undip wajib ekstra kerja keras guna memboyong piala bergilir Adikarta Kertawidya untuk pertama kalinya sepanjang sejarah. (KUC)

#KawalPIMNAS Untuk Undip Raih Emas...!


- Ringan Mencerdaskan -

Jumlah Tim Sama, Undip-ITS “Saling Sikut” di Papan Atas


KENDARI (kampusundip.com) – Sama-sama meloloskan 36 tim dalam PIMNAS 2015 membuat Undip dan ITS seolah “saling sikut” diposisi puncak jumlah peserta.

Hal ini bisa dirasakan tatkala salah satu pihak dari kedua PTN ini menyebut jumlah tim terbanyak. Jika yang berbicara mahasiswa Undip, tentu kampus mereka lah yang disebut. Bahkan ini bisa ditemukan di pamflet publikasi. Namun jika yang berbicara dari ITS, tentu yang terjadi sebaliknya.

Meski untuk saling “menghormati”, saat mereka menyebut sebagai yang terbanyak juga tak lupa untuk memberi kalimat tambahan ‘bersama ITS/Undip’. Tergantung dari siapa yang berbicara.

Fenomena ini memang unik dan sangat jarang terjadi dalam posisi teratas ada 2 Perguruan Tinggi yang meloloskan jumlah tim yang sama. Lantas, siapakah yang benar-benar menjadi juara PIMNAS 2015? Atau kah akan ada kampus lain yang memberi kejutan? Layak dinanti. (KUC)

#KawalPIMNAS Untuk Undip Raih Emas..!


- Ringan Mencerdaskan -

Wajib Kerja Keras! Undip “Dikepung” Para Jawara PIMNAS


KENDARI (kampusundip.com) – Meski bertengger diposisi puncak dengan meloloskan 36 tim peserta Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-28 di Universitas Halu Uleo yang digelar pada 5-9 Oktober 2015, kontingen Universitas Diponegoro wajib kerja keras dan ekstra waspada terhadap para kompetitornya.

Pasalnya, selain Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) yang sama-sama meloloskan 36 tim, posisi 2, dan 3 yang masing-masing ditempati Universitas Brawijaya (UB) dengan 35 tim dan Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan 27 tim, ketiga PTN yang disebut ini menyandang gelar sebagai Jawara PIMNAS. Suatu gelar yang belum pernah sekalipun dicicipi Undip sepanjang sejarah penyelenggaraan PIMNAS, setidaknya hingga tahun 2014 lalu.

ITS misalkan, kampus yang berasal dari Surabaya ini berpredikat sebagai Juara Umum PIMNAS 2013 yang digelar di Universitas Mataram. Sedangkan UB telah menjuarai PIMNAS sebanyak 3 kali, yakni PIMNAS 2008 di Unissula Semarang, PIMNAS 2009 di Universitas Brawijaya Malang, dan PIMNAS 2012 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

UGM lebih superior lagi. Kampus dari Yogyakarta ini bahkan menyandang sebagai PTN dengan pengkoleksi gelar Juara Umum PIMNAS terbanyak sepanjang sejarah penyelenggaraan event bergengsi antar mahasiswa se-Indonesia ini, yakni sebanyak 5 kali. UGM berhasil menjadi Juara Umum PIMNAS 2006, 2007, 2010, 2011 dan 2014.

Yang lebih “menggelikan” lagi, gelar Juara Umum PIMNAS ke-5 UGM diraih ketika PIMNAS 2014 digelar di Undip. Kala itu, kontingen Undip yang ingin mempersembahkan gelar Juara PIMNAS untuk pertama kalinya di rumah sendiri harus rela mengubur mimpinya dalam-dalam ketika UGM berhasil mencuri gelar Juara Umum PIMNAS dengan menggondol 12 emas. Undip sendiri berada pada peringkat 8 dengan 3 emas pada klasemen akhir PIMNAS 2014 lalu dengan modal meloloskan sebanyak 13 tim. (KUC)

#KawalPIMNAS Untuk Undip Raih Emas…!


- Ringan Mencerdaskan -

Lagi, Alumni Undip Janjikan Bonus Jutaan Rupiah Bagi Peraih Medali PIMNAS


SEMARANG (kampusundip.com) – Iming-iming hadiah menggiurkan kembali “diobral” sejumlah petinggi birokrasi kepada para kontingen mahasiswa yang akan berlaga dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-28 di Universitas Halu Uleo pada 5-9 Oktober 2015.

Setelah sebelumnya rektor Undip Prof. Yos Johan Utama akan membebaskan UKT bagi peraih medali PIMNAS (baca beritanya disini), kali alumni Undip juga berkomitmen untuk memberikan bonus berupa uang tunai jutaan rupiah.

Hal itu sebagaimana yang disampaikan oleh Pembantu Rektor III Undip Pak Budi dalam acara pelepasan tim Undip di Auditorium FISIP Tembalang, Semarang (2/10).

Beliau menyampaikan bahwa alumni Undip telah berkomitmen untuk memberikan bonus berupa uang tunai. Terutama untuk peraih medali emas.

“Alumni Undip sudah berkomitmen untuk memberi dukungan berupa bonus bagi peraih medali emas. Yakni kisaran lima juta tiap tim,” begitulah kurang lebih penyampaian beliau saat memberikan pengarahan didepan ratusan kontingen PIMNAS Undip.

Kabar ini tentu kembali disambut hangat oleh seluruh kontingen. Dan diharapkan langkah ini bisa menjadi pendongkrak semangat bagi punggawa Undip yang akan berlaga untuk mempersembahkan gelar juara umum PIMNAS untuk pertama kalinya bagi Almamater. (KUC)

#KawalPIMNAS Untuk Undip Raih Emas..!

- Ringan Mencerdaskan -

Sebanyak 36 Tim Undip Siap Berlaga Dalam PIMNAS 2015


SEMARANG (kampusundip.com) – Universitas Diponegoro (Undip) secara resmi melepas sebanyak 36 tim yang akan berlaga dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) di Universitas Halu Uleo pada 5-9 Oktober 2015.

Pelepasan ini digelar di Auditorium Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Undip Tembalang pada Jum’at, 2 Oktober 2015. Dalam acara pelepasan ini, hadir sejumlah tokoh penting seperti Ketua & Wakil Ketua BEM Undip, Ketua Timses, PR3, dan pejabat birokrasi Undip lainnya.

Acara diawali dengan pemutaran video dan sambutan dari ketua BEM dan perwakilan birokrasi Undip. Pelepasan ini ditandai secara simbolis dengan pemotongan tumpeng yang disaksikan ratusan mahasiswa yang siap untuk berkompetisi mengharumkan almamater Diponegoro.


Sebagaimana yang diketahui, untuk kali pertama Undip berada pada peringkat pertama jumlah tim yang lolos dalam PIMNAS 2015, yakni sebanyak 36 bersama Institut Teknologi Sepuluh November (ITS). Dari hasil ini, Undip mentargetkan gelar juara PIMNAS untuk pertama kalinya sepanjang sejarah. (KUC)

#KawalPIMNAS Untuk Undip Raih Emas..!

- Ringan Mencerdaskan -

Mahasiswa Undip Temukan Metode Sterilisasi Susu Menggunakan Ozon





















Susu merupakan salah satu sumber zat pembangun karena mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral sebagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain memiliki nutrisi yang diperlukan tubuh, susu juga bermanfaat untuk mengurangi resiko terserangnya berbagai penyakit.

Salah satu jenis susu yang paling diminati masyarakat adalah susu sapi. Namun permintaan susu sapi tidak diiringi dengan peningkatan kualitas susu sapi. Banyak konsumen yang mengeluhkan mengenai kesterilannya. Susu yang tercemar bakteri menyebabkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan seperti diare. Sebagian besar peternak dan penjual susu sapi mengatasi masalah tersebut dengan melakukan pasteurisasi untuk mensterilkan susu. Berdasarkan penelitian Albert, et al. (2009) susu yang dipasteurisasi menyebabkan terjadinya denaturasi atau kerusakan protein.
Lima mahasiswa Teknik Kimia Universitas Diponegoro yaitu Alwi Meidianto (2012), Alfan Nuroini (2012), Didit Fernandi (2012), Fauzia Dara Qonita (2014) dan Rizki Nooranjas Septianisa (2014) dengan dibimbing oleh Aji Prasetyaningrum S.T, M.Si mencoba menjawab permasalahan tersebut dengan melakukan inovasi sterilisasi menggunakan ozon.
Alwi sebagai ketua tim menjelaskan bahwa ozon yang dihasilkan mampu mensterilkan susu dengan jumlah total bakteri memenuhi baku mutu SNI 01-6366-2000. Susu juga mampu bertahan hingga lima hari pada suhu ruangan dengan jumlah total bakteri masih memenuhi SNI 01-6366-2000.

Diharapkan hasil penelitian ini mampu menjadi pioner dalam pengembangan teknologi yang bisa menjadi solusi untuk menyelesaikan permasalahan di masyarakat, khususnya bagi para peternak dan penjual susu sapi. Penelitian ini juga akan dipresentasikan dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-28 di Kendari yang diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 5-9 Oktober tahun 2015. (KUC/Alwi Meidianto)
#KawalPIMNAS Untuk Undip Raih Emas..!

- Ringan Mencerdaskan -