Mahasiswa Undip Tawarkan Inovasi Reduksi Limbah Jerami Berbasis Nano Teknologi






















Air lindi merupakan cairan yang dihasilkan dari pemaparan air hujan terhadap timbunan sampah. Di TPA Jatibarang sendiri timbunan sampah yang masuk per harinya mencapai 6500m3. Kondisinya air lindi yang berada di TPA Jatibarang mengalir dari kolam menuju sungai Kreo, Semarang. Ironinya masyarakat sekitar sungai tersebut memanfaatkan air itu untuk kegiatan sehari-hari seperti mencuci, mandi dan sebagainya. Padahal air lindi mengandung logam berat sepeti Timbal, Besi dan Mangan yang sangat berbahaya bagi tubuh.
Masalah lain yang ada di Kota Semarang, umumnya Indonesia adalah limbah jerami dan sekam padi yang pemanfaatannya belum maksimal. Padahal jerami dan sekam padi merupakan 43% dari produk limbah pertanian yang ada di Indonesia, yaitu mencapai 32 juta ton per tahun.
Atas permasalahan itu, 5 mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro (Undip), yakni Hilma Muthi’ah, Rizki Januarita, Azka Azizah, Rusyda Syahidah, Ganjar Samudro dari tim PKM-P memberikan inovasi dalam mereduksi dan meningkatkan nilai jual limbah jerami dan sekam padi dengan menjadikannya bahan dasar pembuatan adsorben logam berat air lindi berbasis nanoteknologi.
Program ini diawali dengan melihat kandungan air lindi dari hasil uji karakteristik air lindi yang telah dilakukan sebelumnya yaitu telah melampaui baku mutu untuk dibuang ke badan air. Dimana proses penyerapan logam berat oleh jerami dan sekam padi yaitu dengan melakukan beberapa proses seperti membuat Nano Arang Aktif (NARA). 

Terlebih dahulu limbah jerami dan sekam padi dicuci dan dikeringkan kemudian di tumbuk dan diaktifasi secara kimia-fisika selama 24 jam. Setelah itu barulah tumbukan dari limbah jerami dan sekam padi tersebut dipadatkan atau dinanokan sampai ukurannya mencapai 800-200 nm dan ukuran mikro arang aktif mencapai 10 mikron. Hasil yang didapatkan setelah air lindi dilewatkan pada Nano Arang Aktif (NARA) adalah merupakan air dengan kelas no 2 yaitu air yang dapat dibuang ke badan air.






Penelitian ini merupakan sebuah inovasi riset untuk pengolahan air dengan adsorben berbasis teknologi nano. Menambah khasanah ilmu pengetahuan mengenai teknologi pengolahan air sehingga dapat dikembangkan lagi untuk membuat aplikasinya di lapangan. Penelitian telah terpublikasi dalam The First Young Scientist International Conference Of Water Resources Development And Environmental Protecion dengan nomer seri ISSN :2460-0849. (KUC/Hilma Muthi’ah)
#KawalPIMNAS Untuk Undip Raih Emas..!
- Ringan Mencerdaskan -