SEMARANG (kampusundip.com) – Dalam
rangka mempelajari dan mendalami ilmu sebagai persiapan untuk menikah dan
berkeluarga, Keluarga Islam Pasca Sarjana (KIPAS) Undip menggelar acara Seminar
Pra Nikah dan Parenting Islami pada Ahad, 20 September 2015.
Dalam acara yang digelar di Hotel
Muria Jl. Dr. Cipto No.73 Kota Semarang ini, panitia pelaksana menghadirkan
Ustadz Bendri Taisyurrahman.
Acara bertema “Saatnya Untuk Menikah,
Raih Keluarga Barokah, Miliki Generasi Penerus Shalih Shalihah” yang digelar
sejak pukul 07.30 – 14.30 WIB ini membahas segala hal jelang nikah, termasuk bagaimana
berta’aruf yang benar dan bagaimana memilih pasangan hidup yang tepat.
Bagi Ustadz Bendri Taisyurrahman,
ta’aruf itu sangat penting sebelum memutuskan untuk menikah. Karena ini
merupakan sarana untuk mengenali karakteristik calon pendamping hidupnya kelak.
Proses ta’aruf yang beliau sampaikan diantaranya adalah yang pertama jangan
terlalu berbicara visi, karena itu terlalu jauh dan semua orang tentu punya
tujuan jangka panjang nantinya.
Langkah selanjutnya adalah dekati
keluarganya. Selain itu, jika berbicara jangan panjang lebar, jangan ‘vulgar’
selama ta’aruf, perbanyak istighfar selama proses ta’aruf berlangsung, kemudian
istikharah.
Lebih lanjut, ustadz pendiri Akademi
Pre-Wedding Ar-Rahman Jakarta itu menyampaikan, tujuan menikah adalah untuk
melihat akhlaknya (karakter). Sehingga dalam memilih pasangan hidup, kenalilah
siapa teman dekatnya. Karena lingkungan sangat mempengaruhi pembentukan sifat
dan karakter seseorang.
Selain melihat teman dekatnya,
tips selanjutnya adalah melihat siapa orang tuanya, pola asuh, dan bagaimana kedekatan
ayah dan ibunya. Karena jika dengan ayah dan ibu yang melahirkannya saja tidak
dekat, bagaimana dengan pasangan hidup nantinya.
Parenting Islami
Dalam sesi Parenting Islami yang
digelar ba’da sholat Dzuhur ini, Ustadz Bendri Taisyurrahman yang juga
konsultan Lembaga Kokoh Keluarga Indonesia ini menekankan akan pentingnya pemahaman
agama dalam mendidik anak.
Beliau menyampaikan, di zaman
sekarang, tuntutan untuk bisa mandiri dengan penghasilan yang mumpuni (baca:
kaya) banyak diidam-idamkan para orang tua kepada anaknya. Namun yang jauh
lebih penting adalah bagaimana memberikan pemahaman tentang agama agar menjadi
anak yang berkarakter sholeh sholehah.
Anak yang tidak kaya tapi sholeh,
insya Allah dengan amal sholehnya ia selalu ingat kepada ortu dan tidak akan membiarkan
orang tuanya nanti masuk neraka (selalu mendo’akan setelah sholat). Tapi jika
anak kaya, belum tentu hal itu terjadi. Karena kekayaan cenderung menyibukkan
pemiliknya sibuk dengan urusan dunia.
Ustadz Bendri juga menambahkan,
untuk mencapai pembentukan karakter itu tentu tidak bisa dicapai secara instan.
Semua perlu proses dan sesuai dengan tahapan perkembangan anak.
Peserta yang ikut dalam seminar
ini pun merespon positif acara ini. Gunawan misalkan, sarjana lulusan Undip ini
menyambut baik acara ini. “Bagus. Materinya sangat bermanfaat,” cetusnya kepada
KAMPUSUNDIP.COM.
Ditemui usai acara, Ketua
Pelaksana M. Nur Sholeh mengatakan, diharapkan ilmu yang telah dibagikan dalam
seminar ini bisa diaplikasikan bagi mereka yang akan menikah. Lalu diterapkan bagi
mereka yang sudah menikah. Lebih lanjut, mahasiswa S2 Teknik Sipil itu berharap
ada follow up setelah acara ini dengan mengikuti Kelas Parenting yang akan
digelar pada 3-4 Oktober 2015 mendatang. (KUC)
Info Pendaftaran : 08567352731
(putri) / 085731283595 (putra)
- Ringan Mencerdaskan -