Home » Archives for September 2015
Kelas Parenting Islami Intensif KIPAS Undip
Kelas Parenting ini akan dilaksanakan dalam dua hari, tanggal 3 dan 4
Oktober 2015 bertempat di Lantai 3 Dekanat Fakultas Teknik UNDIP, dimulai pukul
07.30 WIB.
Investasi hanya sebesar Rp 125.000,- sudah mendapatkan fasilitas berupa
ruang kelas ber-AC, materi langsung dari para pakar, snack, dan lunch. Namun,
informasi terbaru, bagi Anda yang kiranya terlalu berat untuk harus menghadiri
kelas dua hari penuh, kami menyediakan fasilitas untuk kelas satu hari dengan
biaya sebesar Rp 65.000,-. Silahkan mendaftar, dan jadilah pencetak generasi
terbaik bagi dunia..
Materi dalam Kelas
Intensif ini ada empat, yaitu :
- Peran Ayah dan Ibu dalam Mendidik Anak oleh Ustadzah Dyah Rachmawati
(Pembina Yayasan Bhakti Ibu)
- Perawatan Kesehatan Anak oleh Siti
Nurhasanah, A.Md, Keb (Bidan Senior Rumah Bersalin Rumah Zakat Indonesia)
- Gaya Pengasuhan Anak oleh Ustadzah
Dyah Woro Haswini (Pakar Psikologi)
- Membangun Kepribadian Muslim Anak oleh Ustadzah Mia Inayati Rachmania
dan Ustadz Nurul Hamdi* (Pendiri Sekolah Alam Ar Ridho)
Pendaftaran dapat dilakukan melalui SMS dengan format :
Nama_Asal_Ikhwan/Akhwat_Kelas_No HP dikirimkan ke 085740957488 (putri/akhwat)
dan ke 085731283595 (putra/ikhwan).
Investasi dapat dikirimkan ke Rekening Mandiri atas nama Rona
Trisnaningtyas 1360011674436, atau dibayarkan langsung di lokasi, setelah
sebelumnya melakukan pendaftaran melalui SMS ke nomor HP yang tercantum. (KUC)
- Ringan Mencerdaskan -
Mahasiswa Undip Tawarkan Inovasi Reduksi Limbah Jerami Berbasis Nano Teknologi
Air lindi merupakan cairan yang dihasilkan dari pemaparan air hujan terhadap timbunan sampah. Di TPA Jatibarang sendiri timbunan sampah yang masuk per harinya mencapai 6500m3. Kondisinya air lindi yang berada di TPA Jatibarang mengalir dari kolam menuju sungai Kreo, Semarang. Ironinya masyarakat sekitar sungai tersebut memanfaatkan air itu untuk kegiatan sehari-hari seperti mencuci, mandi dan sebagainya. Padahal air lindi mengandung logam berat sepeti Timbal, Besi dan Mangan yang sangat berbahaya bagi tubuh.
Masalah lain
yang ada di Kota Semarang,
umumnya Indonesia adalah limbah jerami dan sekam padi yang pemanfaatannya belum
maksimal. Padahal jerami dan sekam padi merupakan 43% dari produk limbah pertanian
yang ada di Indonesia, yaitu mencapai 32 juta ton per tahun.
Atas
permasalahan itu, 5 mahasiswa Fakultas Teknik
(FT) Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro (Undip), yakni Hilma
Muthi’ah, Rizki Januarita, Azka Azizah, Rusyda Syahidah, Ganjar Samudro dari tim PKM-P memberikan inovasi dalam mereduksi
dan meningkatkan nilai jual limbah jerami dan sekam padi dengan menjadikannya
bahan dasar pembuatan adsorben logam berat air lindi berbasis nanoteknologi.
Program ini diawali dengan melihat kandungan air lindi
dari hasil uji karakteristik air lindi yang telah dilakukan sebelumnya yaitu
telah melampaui baku mutu untuk dibuang ke badan air. Dimana proses penyerapan logam berat oleh jerami dan sekam padi yaitu
dengan melakukan beberapa proses seperti membuat Nano Arang Aktif (NARA).
Terlebih dahulu limbah jerami dan sekam padi dicuci dan dikeringkan kemudian di
tumbuk dan diaktifasi secara kimia-fisika selama 24 jam. Setelah itu barulah
tumbukan dari limbah jerami dan sekam padi tersebut dipadatkan atau dinanokan sampai ukurannya mencapai 800-200 nm dan ukuran
mikro arang aktif mencapai 10 mikron. Hasil yang didapatkan setelah air lindi
dilewatkan pada Nano Arang Aktif (NARA) adalah merupakan air dengan kelas no 2
yaitu air yang dapat dibuang ke badan air.
Penelitian ini merupakan sebuah
inovasi riset untuk pengolahan air dengan adsorben berbasis teknologi nano.
Menambah khasanah ilmu pengetahuan mengenai teknologi pengolahan air sehingga
dapat dikembangkan lagi untuk membuat aplikasinya di lapangan. Penelitian telah
terpublikasi dalam The First Young Scientist International Conference Of
Water Resources Development And Environmental Protecion dengan nomer
seri ISSN :2460-0849. (KUC/Hilma Muthi’ah)
#KawalPIMNAS Untuk Undip Raih Emas..!
-
Ringan Mencerdaskan -Mahasiswa Undip Ciptakan Alat Penjernih Limbah Cair Industri Batik
Industri yang belakangan
berkembang pesat di Indonesia adalah industri batik. Selain itu, Indonesia
merupakan negara penghasil batik terbesar di dunia. Tercatat mulai tahun
2008-2013 ekspor batik mengalami peningkatan dari US$32 juta menjadi US$300
juta.
Oleh karena itu, melalui Program
Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang di danai DIKTI pada tahun 2015. Kelima mahasiswa
Universitas Diponegoro (Undip) yaitu Yunita Indriyani, Alfin Darari, Rizki
Januarita, Yoyon Wahyono dan Budi Cahyo Suryo Putro bekerjasama untuk
menciptakan prototype “JONSER” (Joglo Water
With Solar Radiation).
Tercetusnya ide ini dikarenakan
keprihatinan kelima mahasiswa ini mengenai banyaknya sungai kota-kota besar yang
telah tercemar dengan limbah batik. Masalah yang sering timbul akibat limbah
cair industri batik yaitu pencemaran air dan tanah. Dalam proses produksinya,
industri batik banyak menggunakan bahan-bahan kimia dan air yang biasa
digunakan pada proses pewarnaan atau pencelupan.
JONSER merupakan alat penjernih
limbah cair industri batik yang ramah lingkungan dan hemat energi. Karena hanya
memanfaatkan cahaya matahari dan sel elektrokoagulasi sebagai energi aktivasi.
Alat ini berbentuk rumah adat Jawa Tengah yakni joglo, yang atapnya diberi pipa
yang telah dilapisi oleh material fotokatalis ZnO. Material
ZnO telah terbukti mampu mendegradasi pewarna limbah tekstil seperti metylen
blue. Sedangkan sel
elektrokoagulasi dengan elektroda berupa plat alumunium yang terbukti mampu
memisahkan logam berat pada limbah batik.
“Alat ini dilengkapi dengan
sensor otomatis TDS (Total Dissolved
Solid) yang akan mendeteksi apabila limbah cair batik sudah menjadi air,
dengan baku mutu layak pakai sehingga layak untuk digunakan oleh masyarakat,”
jelas Budi.
Proses awal dari studi
literature hingga pembuatan alat ini memakan waktu 5 bulan sejak Maret lalu dan
menghabiskan biaya sekitar 8 juta
rupiah.
“Teknologi JONSER dapat menjadi solusi dalam pengolahan
limbah cair industri batik di indonesia. Harapannya JONSER dapat dikembangkan lebih lanjut untuk
aplikasi yang lebih besar, Sehingga jumlah limbah cair industri batik dapat
dikurangi dan tidak mencemari lingkungan,” tambah Yunita selaku ketua tim.
Sasaran dari program ini yaitu alat penjernih limbah cair
batik ini dapat diterapkan di industri batik skala rumah tangga maupun industri
yang lebih besar seperti UKM yang ada di daerah Meteseh. (KUC)
#KawalPIMNAS Untuk Undip Raih Emas..!
- Ringan Mencerdaskan -
Setelah RAPIMNAS, Undip Kembali Jadi Tuan Rumah SILATNAS LDK FPIK Pertama di Indonesia
SEMARANG (kampusundip.com) –
Setelah menjadi tuan rumah Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) I Forum
Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Se-Indonesia pada Mei 2015,
Universitas Diponegoro khususnya Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK)
kembali terpilih menjadi tuan rumah Silaturrahim Nasional (SILATNAS) LDK FPIK
pertama di Indonesia.
Al-Bahrain FPIK, selaku LDK rohis
tuan rumah di fakultas berjuluk “Kampus Biru” ini mendapat kepercayaan langsung
menjadi penyelenggara event SILATNAS yang digelar pada Sabtu-Ahad, 26-27
September 2015 di Auditorium FPIK Undip Tembalang, Semarang. SILATNAS ini juga
sekaligus sebagai deklarasi forum ukhuwah LDK Perikanan dan Kelautan pertama di
Indonesia.
Ada satu hal yang unik dalam
penyelenggaraan SILATNAS perdana ini. Berdasarkan data sejarah lembaga, tuan
rumah penyelenggara SILATNAS, Al-Bahrain FPIK, adalah LDK yang baru berusia 3
tahun. Mengingat, lembaga ini baru lahir pada tahun 2012 lalu dari bergabungnya
2 rohis jurusan di FPIK Undip.
SILATNAS FPIK perdana ini dihadiri
setidaknya oleh 6 perwakilan LDK FPIK di Indonesia, yakni dari Al-Bahrain FPIK Undip
sendiri, Al-Fatih FPIK Universitas Jendral Soedirman (Unsoed), FKMC FPIK Institut
Pertanian Bogor (IPB), Permadani FPIK Universitas Padjadjaran (Unpad), SKI FPIK
Universitas Airlangga (Unair), dan FOKSI FPIK Universitas Brawijaya (Unibraw). (KUC)
- Ringan Mencerdaskan -
Electrical Line Follower Competition (Elleftition) 2015
Departemen Riset dan Teknologi
Himpunan Mahasiswa Elektro 2015 proudly present:
Himpunan Mahasiswa Elektro 2015 proudly present:
Electrical Line Follower Competition (Elleftition)
2015
"Lets try our line".
Bawa dan tunjukkan kehebatan robot line-followermu di
track kami. Menangkan total hadiah sampai 10.000.000!
Hari/tanggal: Sabtu, 14 November 2015
Waktu: 7.00 WIB
Lokasi: Gedung Imam Bardjo - Universitas Diponegoro, Pleburan - Semarang
Waktu: 7.00 WIB
Lokasi: Gedung Imam Bardjo - Universitas Diponegoro, Pleburan - Semarang
Deadline pendaftaran:
7 November 2015.
Pendaftaran 180.000/Tim.
7 November 2015.
Pendaftaran 180.000/Tim.
Ayo segera daftarkan tim mu karena quota terbatas!
CP: 081283012025 (Samuel)
http://elleftition.undip.ac.id
FB : https://www.facebook.com/elleftition
CP: 081283012025 (Samuel)
http://elleftition.undip.ac.id
FB : https://www.facebook.com/elleftition
HME 2015 - Bersama Memberi Makna
Kenalkan Mentoring Kepada Maba, Al-Bahrain Gelar GOM FPIK Undip 2015
SEMARANG (kampusundip.com) - Dalam
rangka mengenalkan pentingnya mentoring kepada Maba, Rohis Al-Bahrain FPIK
menggelar acara Grand Opening Mentoring (GOM) Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan FPIK Undip 2015.
Acara yang diperuntukkan bagi
mahasiswa baru (Maba) FPIK 2015 ini digelar di Auditorium FPIK Undip Tembalang,
Semarang (12/9).
GOM FPIK 2015 ini diawali dengan
sambutan-sambutan seperti Mas'ul (Ketua) LDK Al-Bahrain FPIK Ahmad Izuddin Ali
serta Pembina LDK Al-Bahrain FPIK Bapak Kunarso.
GOM FPIK 2015 kali ini
menghadirkan 2 narasumber utama, yakni Ustadz Fatan dan Fawas Syaefulllah yang
memberikan materi akan pentingnya mentoring bagi mahasiswa baru.
Dari materi yang disampaikan,
mentoring bukanlah sekedar forum yang membahas agama saja sebagaimana yang
dinilai sebagian kalangan, tapi dapat dijadikan wadah untuk segala kebutuhan
mahasiswa. Banyak yang bisa dibahas dalam mentoring. Termasuk pelajaran dan
tugas kuliah.
Setelah sambutan dan materi dari
kedua narasumber, sesi inti berikutnya adalah pelantikan oleh perwakilan Badan
Pengelola Agama Islam Undip (BPMAIU) dan pengenalan pementor.
Dalam sesi ini, para pementor
maju ke depan audien sambil 2 orang perwakilan membawa bendera merah putih dan
fakultas. Sebagaimana GOM FPIK yang telah digelar tahun-tahun sebelumnya, sesi
ini merupakan salah satu ciri khas dari penyelenggaraan GOM FPIK sejak rohis
ini lahir tahun 2012 lalu.
![]() |
Mozaik tulisan raksasa GOM FPIK Undip 2015 (Foto : FB Al-Bahrain Fpik Undip) |
Diakhir acara menjelang Ashar,
ratusan peserta GOM FPIK membentuk formasi mozaik tulisan raksasa berbentuk
"GOM-15" yang difoto dari atas gedung. (KUC)
- Ringan Mencerdaskan -
KIPAS Undip Gelar Seminar Pra Nikah dan Parenting Islami
SEMARANG (kampusundip.com) – Dalam
rangka mempelajari dan mendalami ilmu sebagai persiapan untuk menikah dan
berkeluarga, Keluarga Islam Pasca Sarjana (KIPAS) Undip menggelar acara Seminar
Pra Nikah dan Parenting Islami pada Ahad, 20 September 2015.
Dalam acara yang digelar di Hotel
Muria Jl. Dr. Cipto No.73 Kota Semarang ini, panitia pelaksana menghadirkan
Ustadz Bendri Taisyurrahman.
Acara bertema “Saatnya Untuk Menikah,
Raih Keluarga Barokah, Miliki Generasi Penerus Shalih Shalihah” yang digelar
sejak pukul 07.30 – 14.30 WIB ini membahas segala hal jelang nikah, termasuk bagaimana
berta’aruf yang benar dan bagaimana memilih pasangan hidup yang tepat.
Bagi Ustadz Bendri Taisyurrahman,
ta’aruf itu sangat penting sebelum memutuskan untuk menikah. Karena ini
merupakan sarana untuk mengenali karakteristik calon pendamping hidupnya kelak.
Proses ta’aruf yang beliau sampaikan diantaranya adalah yang pertama jangan
terlalu berbicara visi, karena itu terlalu jauh dan semua orang tentu punya
tujuan jangka panjang nantinya.
Langkah selanjutnya adalah dekati
keluarganya. Selain itu, jika berbicara jangan panjang lebar, jangan ‘vulgar’
selama ta’aruf, perbanyak istighfar selama proses ta’aruf berlangsung, kemudian
istikharah.
Lebih lanjut, ustadz pendiri Akademi
Pre-Wedding Ar-Rahman Jakarta itu menyampaikan, tujuan menikah adalah untuk
melihat akhlaknya (karakter). Sehingga dalam memilih pasangan hidup, kenalilah
siapa teman dekatnya. Karena lingkungan sangat mempengaruhi pembentukan sifat
dan karakter seseorang.
Selain melihat teman dekatnya,
tips selanjutnya adalah melihat siapa orang tuanya, pola asuh, dan bagaimana kedekatan
ayah dan ibunya. Karena jika dengan ayah dan ibu yang melahirkannya saja tidak
dekat, bagaimana dengan pasangan hidup nantinya.
Parenting Islami
Dalam sesi Parenting Islami yang
digelar ba’da sholat Dzuhur ini, Ustadz Bendri Taisyurrahman yang juga
konsultan Lembaga Kokoh Keluarga Indonesia ini menekankan akan pentingnya pemahaman
agama dalam mendidik anak.
Beliau menyampaikan, di zaman
sekarang, tuntutan untuk bisa mandiri dengan penghasilan yang mumpuni (baca:
kaya) banyak diidam-idamkan para orang tua kepada anaknya. Namun yang jauh
lebih penting adalah bagaimana memberikan pemahaman tentang agama agar menjadi
anak yang berkarakter sholeh sholehah.
Anak yang tidak kaya tapi sholeh,
insya Allah dengan amal sholehnya ia selalu ingat kepada ortu dan tidak akan membiarkan
orang tuanya nanti masuk neraka (selalu mendo’akan setelah sholat). Tapi jika
anak kaya, belum tentu hal itu terjadi. Karena kekayaan cenderung menyibukkan
pemiliknya sibuk dengan urusan dunia.
Ustadz Bendri juga menambahkan,
untuk mencapai pembentukan karakter itu tentu tidak bisa dicapai secara instan.
Semua perlu proses dan sesuai dengan tahapan perkembangan anak.
Peserta yang ikut dalam seminar
ini pun merespon positif acara ini. Gunawan misalkan, sarjana lulusan Undip ini
menyambut baik acara ini. “Bagus. Materinya sangat bermanfaat,” cetusnya kepada
KAMPUSUNDIP.COM.
Ditemui usai acara, Ketua
Pelaksana M. Nur Sholeh mengatakan, diharapkan ilmu yang telah dibagikan dalam
seminar ini bisa diaplikasikan bagi mereka yang akan menikah. Lalu diterapkan bagi
mereka yang sudah menikah. Lebih lanjut, mahasiswa S2 Teknik Sipil itu berharap
ada follow up setelah acara ini dengan mengikuti Kelas Parenting yang akan
digelar pada 3-4 Oktober 2015 mendatang. (KUC)
Info Pendaftaran : 08567352731
(putri) / 085731283595 (putra)
- Ringan Mencerdaskan -
Mahasiswa Undip Olah Gedebog Pisang Jadi Pupuk Cair
Desa Mluweh adalah desa yang
sangat jauh dari kota Semarang, sehingga jarang sekali kendaraan yang melewati
desa tersebut. Padahal, hasil pertanian Desa Mluweh sangatlah melimpah, berupa
pisang, umbi-umbian dan jahe-jahean. Petani Desa Mluweh sering mengeluhkan
biaya transportasi dan biaya operasi yang mahal. Sedangkan permintaan pasar
membeli hasil taninya dengan harga yang murah, sehingga keuntungan yang didapat
oleh petani pun jumlahnya sedikit.
Dari fenomena itulah, empat
mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) mencetuskan ide untuk membantu petani
Desa Mluweh dengan membuat pupuk cair dari gedebog pisang yang merupakan hasil
tani dari Desa Mluweh.
Karya buatan Indra Riadi, Imam
Noor Said, Bella Anggita Pratiwi dan Yunita Fahni merupakan salah satu
rangkaian Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Pengabdian kepada
Masyarakat yang berlangsung dari bulan Januari hingga Juni 2015.
Kegiatan ini bertujuan untuk dapat
membantu mengurangi biaya operasi pertanian Desa Mluweh dan menambah
penghasilan serta produktivitas masyarakat. Selain itu, juga sebagai upaya
meminimalisir sampah sisa panen pertanian yang mengurangi nilai estetika dan
kebersihan lingkungan.
Produk pupuk cair ini dinamakan “BOOSTER”,
dari asal kata BioFertilizer. Batang tanaman pisang hanya dapat berproduksi
sekali, sehingga batang pisang tersebut biasanya ditebang dan dibuang begitu
saja. Empat mahasiswa Undip ini memanfaatkan batang pisang tersebut menjadi
pupuk cair dengan cara memeras batang pisang dan di fermentasi secara aerob. Selain
sebagai pupuk cair, BOOSTER ini dapat dipakai sebagai biostarter pengomposan
secara aerob maupun anaerob.
BOOSTER saat ini diproduksi oleh
organisasi bernama Mluweh Agrifarm yang diketuai oleh Nurhadi yang berfungsi
sebagai Unit Pengembangan Budidaya Tanaman Organik Desa Mluweh Ungaran Timur.
(KUC/Indra)
- Ringan Mencerdaskan -
Pameran Jurnal Symposium Internasional 2nd ISAPPROSH Undip
SEMARANG (kampusundip.com) - Seminar
Internasional bertajuk “The 2nd International Symposium on Aquatic Products
Processing and Health (ISAPPROSH)” yang digelar di Undip pada 13-15 September 2015
lalu menampilkan berbagai macam pameran jurnal yang dipresentasikan. Berikut beberapa
diantaranya yang diliput KAMPUSUNDIP.COM secara eksklusif :
- Ringan Mencerdaskan -
Mahasiswi FISIP Bakhita Aida Juarai Muslimah Inspiration Undip (MIU) 2015
SEMARANG (kampusundip.com) - Bakhita Aida, mahasiswi asal Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Undip akhirnya dinobatkan sebagai pemenang
Juara I Muslimah Inspiration Undip (MIU) 2015 dalam Grand Final yang digelar di
Ruang Serba Guna Fakultas Kedokteran Kampus Undip Tembalang, Semarang (12/9).
Acara Grand Final MIU 2015 ini juga bersamaan dengan Bedah
Buku & Promo Film Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP). Sebelum dibacakan
pengumuman, acara terlebih dahulu diisi dengan penampilan bakat dari 16 finalis
dan peragaan busana oleh AUZ Collection, salah satu sponsor dalam Seminar
Muslimah ini.
Sedangkan Juara II dan III masing-masing diraih oleh Sayyida
Saida Syarifa dari Fakultas Teknik (FT) dan Gianina Dinda Pamungkas dari
Fakultas Kedokteran (FK). Selain itu, juga terdapat juara favorit yang diraih
oleh Ummi Khairunnisa dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM).
Sebagaimana yang disampaikan panitia, diharapkan para pemenang
dari MIU 2015 ini bisa menjadi inspirasi bagi muslimah lainnya dalam
menyebarkan kebaikan dan manfaat kepada sesama. (KUC)
- Ringan Mencerdaskan -
Foto-Foto Pameran Stand Seminar Muslimah INSANI Undip 2015
SEMARANG (kampusundip.com) –
Selain diisi dengan bedah buku & promo film Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP)
serta Grand Final Muslimah Inspiration Undip (MIU), acara Seminar Muslimah yang
diselenggarakan Kemuslimahan INSANI Undip pada 12 September 2015 juga diisi
dengan pameran stand dari berbagai sponsor yang turut mendukung acara
ini. Berikut foto-foto yang dihimpun oleh KAMPUSUNDIP.COM :