SEMARANG (kampusundip.com) – Badan Amal ZIS Center Undip dan
Peduli Dhuafa (PD) kembali menggelar kegiatan tahunan Festival Anak Panti atau “FESPA”
2015 sekaligus dalam rangka menyemarakkan event Ramadhan di Undip (RDU) 1436 H.
FESPA yang digelar pada Ahad, 28 Juni 2015 di pelataran Masjid
Kampus Undip Tembalang, Semarang tersebut, panitia penyelenggara kembali
mengundang sejumlah anak-anak yang berasal dari berbagai panti di Tembalang dan
sekitarnya.
Berdasarkan informasi dari panitia, setidaknya tak kurang
dari 9 panti ikut dalam acara ini. Diantaranya adalah panti Fatimah Zahra,
Hamdan, Nurul Huda, Al-Ikhlas, Darussalam, Darul Khoir, Riyadhussalam, beserta
2 panti lainnya.
FESPA 2015 kali ini mengusung tema “Respect to the Planet, the
Other”. Tema ini diambil bukan tanpa alasan, yakni mengajak masyarakat untuk peduli
akan pentingnya menjaga lingkungan sejak dini. Mengingat, di zaman yang serba
modern ini kondisi lingkungan justru cenderung terabaikan.
Zaman sekarang anak-anak kecil kurang dikenalkan terhadap
lingkungan, melainkan lebih sering mengikuti kemajuan teknologi. Padahal kondisi lingkungan saat ini semakin
buruk, dengan banyaknya orang-orang yang menggunduli hutan dan membuang sampah
sembarangan.
“Kita mengambil tema lingkungan agar tiap anak memiliki jiwa
peduli dan cinta lingkungan sejak dini. Dan agar mereka tidak mengikuti orang-orang
yang tidak bertanggungjawab terhadap lingkungannya.” Tutur Arief, selaku
perwakilan dari panitia lewat pesan messenger kepada KAMPUSUNDIP.COM.
Selain diisi dengan event seperti pengobatan murah, dongeng,
tausiyah, “One Day One Lembar”, menerbangkan balon, bakti sosial dan drama,
acara yang digelar sejak pagi hari sampai menjelang berbuka ini juga diisi
dengan berbagai macam perlombaan seperti lomba menghafal surat pendek,
membedakan sampah, menanam dalam pot, dan lomba menggambar.
Ajak Masyarakat
Dalam kegiatan FESPA 2015 ini pula, panitia mengundang
masyarakat sekitar untuk ikut ambil bagian. Mereka terdiri dari bapak-bapak dan
ibu-ibu. Dalam FESPA ini, pada bapak dan ibu lanjut usia ini diajak untuk
membuat kerajinan tangan dari koran bekas.
![]() |
Para bapak dan ibu tampak semangat tatkala mengetahui barang
yang selama ini dianggap sebagai ‘sampah’ ternyata bisa dikreasikan menjadi
barang bernilai ekonomi.
Rangkaian acara FESPA ini akhirnya ditutup dengan pemberian
donasi secara simbolis kepada perwakilan anak panti dan masyarakat. Serta ceramah
menjelang berbuka puasa oleh Pak Walyono.
Dalam ceramahnya, pemilik nama dengan gelar Mr.
Walyono, S.Pd.I. CT.CM dengan background motivator ini menyampaikan pentingnya
manusia mendapat ampunan di bulan Ramadhan dan berusaha mencapai tujuan utama
dari puasa, yakni menjadi orang yang bertaqwa. (KUC)