SEMARANG (kampusundip.com) – ‘Wajah asli’ kawasan Undip
Tembalang yang sesungguhnya sepertinya bisa dijumpai tatkala moment lebaran tiba. Apalagi
jika bukan karena mudiknya puluhan ribu mahasiswa perantau untuk merayakan
lebaran di kampung halamannya masing-masing.
Akibatnya, kawasan yang dijuluki “Jakartanya Semarang”
mendadak berubah 180 derajat menjadi area yang sepi lengang bagaikan “Kota Mati”.
Sebagaimana situasi di lapangan pada H-1 jelang Idul Fitri
1436 H (16/7), kawasan yang berada didaerah perbukitan Semarang Atas ini
berubah drastis dibanding hari-hari biasa ketika kuliah aktif. Jalanan yang
biasanya ramai dengan lalu lalang kendaraan bahkan sampai macet, jelang lebaran
terlihat sepi. Baik di dalam maupun luar kampus (Tembalang).
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada dalam
area kampus Undip Tembalang pun juga demikian. Di hari aktif kuliah yang
biasanya ramai dengan antrean bahkan hingga mengular ke bahu jalan kini tampak
sepi.
Tak hanya itu, berbagai pusat kegiatan ekonomi warga seperti
rumah makan, fotocopy, kost, kontrakan, wisma dan pusat perbelanjaan hampir
semua tutup. Seperti sepanjang jalan Banjarsari, Gondang Raya, Mulawarman, Sirajudin,
maupun Prof. Sudharto sendiri.
Meski bagaikan “Kota Mati”, dibeberapa sudut kawasan
Tembalang masih dijumpai aktivitas warga. Itu pun intensitasnya sangat kecil
jika dibandingkan pada hari-hari biasa. (KUC)
-Ringan Mencerdaskan-