SEMARANG (kampusundip.com) – Akuisisi adalah pengambilan
kepemilikan atau pengendalian atas suatu aset tertentu. Itulah pengertian
secara singkat, terutama dari sudut pandang bisnis.
Terkait hal ini, Ustadz Anif Sirsaeba memiliki pandangan
tersendiri jika konsep akuisisi bisnis tersebut dihubungkan dengan cara
berbisnis di zaman Nabi. Menurutnya, akuisisi terhebat dalam bisnis adalah
akuisisi manajemen. Itulah yang diutarakan tatkala beliau mengisi acara Bedah
Buku berjudul “Rasulullah’s Business School” di Masjid Kampus Undip Tembalang,
Semarang (20/6)
Dalam acara yang merupakan rangkaian kegiatan Ramadhan di
Undip 1436 H tersebut, Ustadz Anif menyampaikan bentuk akuisisi manajemen ini
bisa dilihat pada zaman nabi Muhammad, yakni tatkala Siti Khodijah ingin
menikahi Nabi Muhammad SAW.
Kala itu, selain karena akhlak Muhammad yang mulia sehingga
memperoleh gelar Al-Amin (yang dipercaya), salah satu faktor lain yang tidak
bisa dipisahkan adalah dari segi bisnis rosulullah.
Sebelum diangkat menjadi Rosul, ketika masih muda, Muhammad
dikenal sebagai pemuda yang sukses karena sudah mampu menggembala kambing dan
melakukan perjalanan pulang pergi antar wilayah seperti dari Makkah ke Syam
untuk berdagang.
Jika dibicarakan sekarang, perjalanan nabi dari Makkah ke
Syam pada saat ini namanya sudah melakukan perdagangan ekspor-impor. Ustadz
Anif juga menambahkan bahwa Muhammad pada kala itu juga telah memiliki
kendaraan unta. Hewan yang pada saat itu merupakan yang sangat mahal jika
diuangkan.
Senilai Mobil Milyaran Rupiah
Jika dirupiahkan, harga satu unta zaman dulu (terlebih unta
merah) nominalnya setara dengan harga mobil ratusan juta bahkan milyaran rupiah
dimasa kini.
Ustadz Anif bercerita, khodijah yang kala itu mengetahui
sisi lain dari Muhammad ini selain dari akhlaknya yang mulia (dengan bukti
gelar “Al-Amin” nya) jelas mendambakan suami yang demikian dan ingin segera
mempersunting beliau. Analogi ini pun sempat Ustadz Anif lontarkan kepada para
mahasiswi yang hadir dalam bedah buku.
“Kalau kalian nih para akhwat, mau nggak nikah sama ikhwan
yang sukses seperti rosul?” Begitulah pertanyaan Ustadz Anif yang membuat para
mahasiswa senyum ‘sumringah’.
Khadijah pun tak tak ragu menikahi Muhammad. Karena tahu ketokohan
beliau yang berpengaruh di Makkah sampai-sampai memperoleh gelar “Al-Amin”
jelas akan memberikan prospek yang cerah dalam berbagai sektor. Terlebih,
Khodijah sendiri juga merupakan salah satu orang terpandang & berpengaruh
di masyarakat kala itu.
Inilah yang dimaksud dengan “akuisisi manajemen”. Dengan
mengakuisisi manajemen, berarti kitalah yang akan mengendalikan semuanya dan
akan berpengaruh terhadap yang lainnya.
Ustadz Anif berkata keadaan ini belum berbicara tentang
agama.“Soal agama nanti dulu. Ini masih bicara soal bisnis.” Cetus Ustadz Anif
disela-sela ceritanya.
Beliau menambahkan untuk jadi orang hebat pada zaman dulu,
sholeh saja tidak cukup. Dan rosul sendiri telah membuktikannya dengan
memperoleh gelar “Al-Amin” dari para penduduk Makkah. Contoh konkretnya adalah
peristiwa peletakan batu Hajar Aswad saat usia beliau 30 tahun. Tidak ada tokoh yang protes kala
itu.
Konsep “akuisisi manejemen” dan kesuksesan dalam berbisnis
inilah yang kemudian tidak bisa dipungkiri menjadi salah satu faktor Islam
berkembang dengan pesat di Makkah kala itu. Karena dengan ketokohan Muhammad
sebagai khafilah dagang yang sukses dan terpercaya, membuat penduduk Makkah
yakin dan mudah menerima ajaran Islam yang Nabi SAW dibawakan tanpa perlu
berpikir panjang. (KUC)