Home » Archives for July 2015
“Pedagang Yang Jujur Akan Masuk Surga Bersama Nabi”
SEMARANG (kampusundip.com) – Ada suasana berbeda yang
terjadi usai sholat tarawih Ramadhan di Undip 1436 H yang digelar pada Senin
(29/6). Ya, pasca tarawih, panpel RDU menggelar Kultum Spesial Ba’da Tarawih
dengan menghadirkan Ustadz Samsoe Basarudin.
Dalam acara yang digelar di Masjid Kampus Undip Tembalang
tersebut, ustadz Samsoe berkesempatan memberikan materi utama tentang bisnis
Islami.
Dalam materinya, beliau menyampaikan bahwa dalam membangun
bisnis islami terdapat beberapa rancangan. Yakni fondasi, pilar, dan visi.
Bagian fondasi merupakan tauhid kilafah yang nantinya bermuara pada akhirat
dengan 3 pilar, yakni keadilan, keseimbangan, kemaslahatan. Sehingga, ‘goal’-nya
nanti akan sesuai dengan prinsip syari’ah, baik, dan selamat dari siksa api
neraka.
Materi tersebut pun telah beliau ringkas dalam bentuk
selebaran seperti yang terdapat dalam gambar berikut :
Selain itu, Ustadz Samsoe yang juga menjabat sebagai Pembina
Masjid Salman ITB itu juga menyampaikan bahwa konsep bisnis dalam islam adalah “zakat
oriented” jujur, tidak menipu dan riba.
Bahkan dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa keutamaan
pedagang yang jujur adalah akan masuk surga bersama Nabi.
Sebagaimana hadits yang disampaikan Abu Said Al-Khudri :
“Pedagang yang jujur lagi amanah akan bersama dengan para
nabi dan orang-orang yang jujur (di surga).”
Point tak kalah penting lainnya yang beliau sampaikan adalah
jangan sekali-kali menggunakan hutang untuk berbisnis. Karena bisnis yang
diperbolehkan dalam Islam adalah jual beli dan sewa. (KUC)
- Ringan Mencerdaskan –
Orang Sukses Ialah Mampu Menghindarkan Ia dan Keluarganya Dari Api Neraka
SEMARANG (kampusundip.com) – Itulah point penting yang
disampaikan Ust. Riyadh Rosyadi ketika menjadi pembicara acara seminar MCT
Berbagi Ramadhan di Undip 1436 H dengan tema Membentuk Generasi Qur’ani (25/6).
Dalam acara yang digelar di Masjid Kampus Undip Tembalang
tersebut, Ustadz yang sekaligus menjadi pengasuh Rumah Tahfidz Badrussaam itu
memberikan garis besar dari materi yang beliau sampaikan. Bahwa sukses adalah
mereka yang mampu menghindarkan ia dan keluarganya dari siksa api neraka.
Salah satu caranya adalah dengan membiasakan keluarganya
untuk dekat dengan Al-Qur’an. Seperti dengan menghafal, memahami, dan
mengamalkan apa yang ada dalam Al-Qur’an. Karena jika manusia sudah dekat
dengan Al-Qur’an, maka Insha Allah ia akan terlindungi dari goda’aan syaitan
yang dapat menjerumuskan manusia kepada siksa api neraka.
Lebih lanjut, ustadz yang memiliki 7 anak penghafal qur’an
tersebut juga menambahkan bahwa muraja’ah merupakan upaya meng-upgrade hafalan.
Sehingga penting sekali bagi setiap mukmin yang memiliki hafalan qur’an
hendaknya di muraja’ah untuk menjaga hafalannya agar tidak hilang.
Selain seminar bersama Ust. Riyadh, dalam kegiatan MCT
Berbagi yang digelar oleh Muslimah Center Masjid Kampus Undip ini juga diadakan
konsultasi kesehatan dan santunan kepada pegawai Undip. (KUC)
- Ringan Mencerdaskan -
Lebaran, Kawasan Undip Tembalang Bak “Kota Mati”
SEMARANG (kampusundip.com) – ‘Wajah asli’ kawasan Undip
Tembalang yang sesungguhnya sepertinya bisa dijumpai tatkala moment lebaran tiba. Apalagi
jika bukan karena mudiknya puluhan ribu mahasiswa perantau untuk merayakan
lebaran di kampung halamannya masing-masing.
Akibatnya, kawasan yang dijuluki “Jakartanya Semarang”
mendadak berubah 180 derajat menjadi area yang sepi lengang bagaikan “Kota Mati”.
Sebagaimana situasi di lapangan pada H-1 jelang Idul Fitri
1436 H (16/7), kawasan yang berada didaerah perbukitan Semarang Atas ini
berubah drastis dibanding hari-hari biasa ketika kuliah aktif. Jalanan yang
biasanya ramai dengan lalu lalang kendaraan bahkan sampai macet, jelang lebaran
terlihat sepi. Baik di dalam maupun luar kampus (Tembalang).
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada dalam
area kampus Undip Tembalang pun juga demikian. Di hari aktif kuliah yang
biasanya ramai dengan antrean bahkan hingga mengular ke bahu jalan kini tampak
sepi.
Tak hanya itu, berbagai pusat kegiatan ekonomi warga seperti
rumah makan, fotocopy, kost, kontrakan, wisma dan pusat perbelanjaan hampir
semua tutup. Seperti sepanjang jalan Banjarsari, Gondang Raya, Mulawarman, Sirajudin,
maupun Prof. Sudharto sendiri.
Meski bagaikan “Kota Mati”, dibeberapa sudut kawasan
Tembalang masih dijumpai aktivitas warga. Itu pun intensitasnya sangat kecil
jika dibandingkan pada hari-hari biasa. (KUC)
-Ringan Mencerdaskan-
Puluhan Ribu Mahasiswanya Mudik, Undip Tembalang Bagai “Mati Suri”
SEMARANG (kampusundip.com) – Suasana langka terjadi di Kampus
Undip Tembalang tatkala moment lebaran atau Idul Fitri seperti saat ini tiba.
Bagaimana tidak? Kampus dengan populasi lebih dari 40.000
mahasiswa itu tampak “mati suri” karena puluhan ribu penghuninya tengah mudik
untuk merayakan moment lebaran Idul Fitri 1436 H di kampung halamannya
masing-masing.
Hal itu sebagaimana yang tampak pada H-1 lebaran pada Kamis
(16/7). Jalan utama kampus yang biasanya ramai oleh mahasiswa tempak sepi sengang.
Seperti depan Gedung Prof. Sudharto, dan hampir seluruh ruas jalan antar
fakultas. Hanya terlihat segelintir kendaraan yang melintas.
Kesan bagaikan “mati suri” tersebut kian terasa dengan
banyaknya dedaunan pohon yang jatuh di jalan-jalan utama kampus dan sesekali
terbang tertiup angin. Ini terjadi lantaran beberapa pegawai kebersihan kampus
juga tengah mudik ke kampung halaman.
Suasana “mati suri” ini jelas sangat kontras dengan ribuan
kendaraan yang lalu lalang setiap harinya dan berbagai aktivitas kampus yang
terjadi pada hari aktif kuliah.
Keadaan ini sepertinya akan terus berlanjut selama Juli 2015.
Dan diperkirakan kampus yang barusaja berubah status menjadi PTN BH (Berbadan
Hukum) ini benar-benar akan “hidup” kembali pada pertengahan Agustus 2015
mendatang yang bertepatan dengan digelarnya verifikasi SBMPTN & UM. (KUC)
-Ringan Mencerdaskan-
2 Pekan, KAMPUSUNDIP.COM Masuk 8 Juta Situs Terpopuler di Dunia
Setelah dipercaya menjadi sponsor resmi kurang dari 2 pekan event Ramadhan di Undip 1436 H sejak diperkenalkan ke publik, trend positif
lainnya ditunjukkan oleh situs KAMPUSUNDIP.COM.
Berdasarkan hasil yang dirilis ALEXA (salah satu situs pemeringkat
website terkemuka di dunia), menempatkan KAMPUSUNDIP.COM di urutan 8.439.948
per 5 Juli 2015.
Hal ini menunjukkan progress yang baik mengingat 2 pekan
adalah waktu yang masih sangat singkat. Meski sebatas peringkat, pihak KAMPUSUNDIP.COM
menyambut positif akan hal ini. Dan sadar bahwa ini tidak lebih dari penilaian di
dunia maya dan akan menemui adanya fluktuasi di kemudian hari. Karena itu
merupakan sebuah kewajaran.
Sebagaimana yang diketahui KAMPUSUNDIP.COM pertama kali
diperkenalkan ke publik pada 20 Juni 2015 lalu. Bagi manajemen KAMPUSUNDIP.COM,
disamping hasil peringkat, memberi manfaat kepada masyarakat melalui sajian
informasi yang disampaikan adalah hal yang jauh lebih penting. (KUC)
Rektor Undip : Tak Cukup Nilai Akademik, Mahasiswa Juga Harus Cerdas Dengan Nilai Moral
SEMARANG (kampusundip.com) – Itulah salah satu point penting
yang bisa dipetik tatkala Rektor Undip Prof. Dr. Yos Johan Utama, SH. M.Hum
menjadi narasumber acara BINCANG KAMPUS dengan tema Undip Rumah Kita “Pendidikan Kampus Untuk Indonesia Bermoral” di Masjid
Kampus Undip Tembalang, Semarang (29/6).
Rektor yang akrap disapa “Pak Yos” tersebut berpesan bahwa
memang benar cerdas secara akademik itu penting. Namun yang tidak kalah
pentingnya juga bagi mahasiswa adalah selain fokus untuk urusan akademik,
mahasiswa juga harus cerdas dengan nilai-nilai moral yang merupakan kunci utama
dalam kebaikan.
Maka tak heran, akademisi dari Fakultas Hukum Undip ini
menyinggung banyaknya orang cerdas yang melakukan “kejahatan” seperti berbuat
curang dan sebagainya. Hal itu disebabkan karena ia hanya berfokus pada
akademik, tidak dengan nilai-nilai moral dan ilmu (aturan).
Oleh karena itu sudah menjadi tugas mahasiswa muslim untuk mempelajari
ilmu dan menampakkan kebaikan karena Islam adalah agama yang paling tepat dalam
menjunjung tinggi nilai moral.
Selain Prof. Yos, acara BINCANG KAMPUS yang merupakan
rangkaian kegiatan Ramadhan di Undip 1436 H ini juga diisi oleh Dekan Fakultas
Ekonomika & Bisnis (FEB) Dr. Suharnomo, SE, M.Si dan dimoderatori Pak
Lutfi, selaku Sekretaris Takmis Masjid Kampus Undip.
Dalam materinya, Pak Suharnomo menyampaikan bahwa
nilai-nilai moral di berbagai negara sudah tergerus oleh perilaku humanism yang
melenceng yang menimbulkan kemerosotan moral. Contoh nyata adalah fenomena LGBT
(Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) yang tengah marak di Amerika.
Lebih lanjut, Dekan FEB yang sebagian kalangan mirip dengan
salah satu politikus di Senayan itu juga menambahkan bahwa moralitas dalam
Islam itu mutlak. Karena nilai-nilai moral yang diajarkan dalam Islam langsung
diturunkan oleh Allah lewat Al-Qur’an dan para Nabi. Bukan buatan manusia.
Sehingga sudah pasti apa yang diajarkan dalam Islam
merupakan hal yang paling tepat untuk diterapkan oleh seluruh ummat manusia di
dunia ini. (KUC)
Lagi, Belum 2 Pekan, KAMPUSUNDIP.COM Jadi Sponsor Resmi Event Ramadhan di Undip
SEMARANG (kampusundip.com) – Progresifitas cukup menjanjikan
diperlihatkan situs KAMPUSUNDIP.COM sejak pertama kali diperkenalkan ke publik
pada 20 Juni 2015 lalu.
Setelah menjadi sponsor resmi kegiatan Festival Anak Panti
(FESPA) pada 28 Juni 2015 lalu kurang dari 2 pekan sejak diperkenalkan ke
publik, portal berita dengan alamat www.kampusundip.com
ini secara resmi dipercaya untuk mensponsori event tahunan Ramadhan Di Undip
(RDU) 1436 H.
Hal ini bisa diketahui setelah untuk pertama kalinya logo
KAMPUSUNDIP.COM “nampang” dalam atribut backdrop acara BINCANG TOKOH ISLAM pada
3 Juli 2015 lalu yang merupakan bagian dari event Ramadhan di Undip 1436 H.
KAMPUSUNDIP.COM sendiri menkonfirmasi bahwa benar pihaknya
telah menjadi sponsor sebagai media
partner RDU 1436 H. Pihak KAMPUSUNDIP.COM sendiri juga sudah membuat &
mengirimkan surat resmi yang diberikan kepada panitia pelaksana (panpel) RDU
1436 H.
Kurang dari Setengah Hari
Bahkan dalam proses deal-nya,
KAMPUSUNDIP.COM dan RDU sudah mencapai kesepakatan kerjasama dalam waktu kurang
dari 12 jam, alias tidak ada setengah hari. Hal itu sebagaimana yang
dikonfirmasikan oleh pembuat situsnya langsung.
“Surat dikirim pada pagi hari tanggal 2 Juli. Sorenya
langsung sepakat dan di ACC…” Ujar mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan (FPIK) Undip yang tidak ingin disebutkan namanya itu.
Sebagaimana isi surat, pihak KAMPUSUNDIP.COM menggratiskan
terkait penerbitan press release
kepada panitia RDU. Karena diawal kemunculannya ini tengah dalam masa promo.
Terlebih di bulan Ramadhan.
Melalui KAMPUSUNDIP.COM, diharapkan masyarakat (khususnya
mahasiswa) bisa merasakan esensi/nilai yang terkandung dalam event RDU ini
melalui press release KAMPUSUNDIP.COM yang dikemas dengan sudut pandang yang
berbeda. (KUC)
Lewat FESPA, ZIS dan Peduli Dhuafa Ajak Anak-Anak Peduli Lingkungan Sejak Dini
SEMARANG (kampusundip.com) – Badan Amal ZIS Center Undip dan
Peduli Dhuafa (PD) kembali menggelar kegiatan tahunan Festival Anak Panti atau “FESPA”
2015 sekaligus dalam rangka menyemarakkan event Ramadhan di Undip (RDU) 1436 H.
FESPA yang digelar pada Ahad, 28 Juni 2015 di pelataran Masjid
Kampus Undip Tembalang, Semarang tersebut, panitia penyelenggara kembali
mengundang sejumlah anak-anak yang berasal dari berbagai panti di Tembalang dan
sekitarnya.
Berdasarkan informasi dari panitia, setidaknya tak kurang
dari 9 panti ikut dalam acara ini. Diantaranya adalah panti Fatimah Zahra,
Hamdan, Nurul Huda, Al-Ikhlas, Darussalam, Darul Khoir, Riyadhussalam, beserta
2 panti lainnya.
FESPA 2015 kali ini mengusung tema “Respect to the Planet, the
Other”. Tema ini diambil bukan tanpa alasan, yakni mengajak masyarakat untuk peduli
akan pentingnya menjaga lingkungan sejak dini. Mengingat, di zaman yang serba
modern ini kondisi lingkungan justru cenderung terabaikan.
Zaman sekarang anak-anak kecil kurang dikenalkan terhadap
lingkungan, melainkan lebih sering mengikuti kemajuan teknologi. Padahal kondisi lingkungan saat ini semakin
buruk, dengan banyaknya orang-orang yang menggunduli hutan dan membuang sampah
sembarangan.
“Kita mengambil tema lingkungan agar tiap anak memiliki jiwa
peduli dan cinta lingkungan sejak dini. Dan agar mereka tidak mengikuti orang-orang
yang tidak bertanggungjawab terhadap lingkungannya.” Tutur Arief, selaku
perwakilan dari panitia lewat pesan messenger kepada KAMPUSUNDIP.COM.
Selain diisi dengan event seperti pengobatan murah, dongeng,
tausiyah, “One Day One Lembar”, menerbangkan balon, bakti sosial dan drama,
acara yang digelar sejak pagi hari sampai menjelang berbuka ini juga diisi
dengan berbagai macam perlombaan seperti lomba menghafal surat pendek,
membedakan sampah, menanam dalam pot, dan lomba menggambar.
Ajak Masyarakat
Dalam kegiatan FESPA 2015 ini pula, panitia mengundang
masyarakat sekitar untuk ikut ambil bagian. Mereka terdiri dari bapak-bapak dan
ibu-ibu. Dalam FESPA ini, pada bapak dan ibu lanjut usia ini diajak untuk
membuat kerajinan tangan dari koran bekas.
![]() |
Para bapak dan ibu tampak semangat tatkala mengetahui barang
yang selama ini dianggap sebagai ‘sampah’ ternyata bisa dikreasikan menjadi
barang bernilai ekonomi.
Rangkaian acara FESPA ini akhirnya ditutup dengan pemberian
donasi secara simbolis kepada perwakilan anak panti dan masyarakat. Serta ceramah
menjelang berbuka puasa oleh Pak Walyono.
Dalam ceramahnya, pemilik nama dengan gelar Mr.
Walyono, S.Pd.I. CT.CM dengan background motivator ini menyampaikan pentingnya
manusia mendapat ampunan di bulan Ramadhan dan berusaha mencapai tujuan utama
dari puasa, yakni menjadi orang yang bertaqwa. (KUC)
Akuisisi Terhebat Dalam Bisnis Adalah Akuisisi Manajemen
SEMARANG (kampusundip.com) – Akuisisi adalah pengambilan
kepemilikan atau pengendalian atas suatu aset tertentu. Itulah pengertian
secara singkat, terutama dari sudut pandang bisnis.
Terkait hal ini, Ustadz Anif Sirsaeba memiliki pandangan
tersendiri jika konsep akuisisi bisnis tersebut dihubungkan dengan cara
berbisnis di zaman Nabi. Menurutnya, akuisisi terhebat dalam bisnis adalah
akuisisi manajemen. Itulah yang diutarakan tatkala beliau mengisi acara Bedah
Buku berjudul “Rasulullah’s Business School” di Masjid Kampus Undip Tembalang,
Semarang (20/6)
Dalam acara yang merupakan rangkaian kegiatan Ramadhan di
Undip 1436 H tersebut, Ustadz Anif menyampaikan bentuk akuisisi manajemen ini
bisa dilihat pada zaman nabi Muhammad, yakni tatkala Siti Khodijah ingin
menikahi Nabi Muhammad SAW.
Kala itu, selain karena akhlak Muhammad yang mulia sehingga
memperoleh gelar Al-Amin (yang dipercaya), salah satu faktor lain yang tidak
bisa dipisahkan adalah dari segi bisnis rosulullah.
Sebelum diangkat menjadi Rosul, ketika masih muda, Muhammad
dikenal sebagai pemuda yang sukses karena sudah mampu menggembala kambing dan
melakukan perjalanan pulang pergi antar wilayah seperti dari Makkah ke Syam
untuk berdagang.
Jika dibicarakan sekarang, perjalanan nabi dari Makkah ke
Syam pada saat ini namanya sudah melakukan perdagangan ekspor-impor. Ustadz
Anif juga menambahkan bahwa Muhammad pada kala itu juga telah memiliki
kendaraan unta. Hewan yang pada saat itu merupakan yang sangat mahal jika
diuangkan.
Senilai Mobil Milyaran Rupiah
Jika dirupiahkan, harga satu unta zaman dulu (terlebih unta
merah) nominalnya setara dengan harga mobil ratusan juta bahkan milyaran rupiah
dimasa kini.
Ustadz Anif bercerita, khodijah yang kala itu mengetahui
sisi lain dari Muhammad ini selain dari akhlaknya yang mulia (dengan bukti
gelar “Al-Amin” nya) jelas mendambakan suami yang demikian dan ingin segera
mempersunting beliau. Analogi ini pun sempat Ustadz Anif lontarkan kepada para
mahasiswi yang hadir dalam bedah buku.
“Kalau kalian nih para akhwat, mau nggak nikah sama ikhwan
yang sukses seperti rosul?” Begitulah pertanyaan Ustadz Anif yang membuat para
mahasiswa senyum ‘sumringah’.
Khadijah pun tak tak ragu menikahi Muhammad. Karena tahu ketokohan
beliau yang berpengaruh di Makkah sampai-sampai memperoleh gelar “Al-Amin”
jelas akan memberikan prospek yang cerah dalam berbagai sektor. Terlebih,
Khodijah sendiri juga merupakan salah satu orang terpandang & berpengaruh
di masyarakat kala itu.
Inilah yang dimaksud dengan “akuisisi manajemen”. Dengan
mengakuisisi manajemen, berarti kitalah yang akan mengendalikan semuanya dan
akan berpengaruh terhadap yang lainnya.
Ustadz Anif berkata keadaan ini belum berbicara tentang
agama.“Soal agama nanti dulu. Ini masih bicara soal bisnis.” Cetus Ustadz Anif
disela-sela ceritanya.
Beliau menambahkan untuk jadi orang hebat pada zaman dulu,
sholeh saja tidak cukup. Dan rosul sendiri telah membuktikannya dengan
memperoleh gelar “Al-Amin” dari para penduduk Makkah. Contoh konkretnya adalah
peristiwa peletakan batu Hajar Aswad saat usia beliau 30 tahun. Tidak ada tokoh yang protes kala
itu.
Konsep “akuisisi manejemen” dan kesuksesan dalam berbisnis
inilah yang kemudian tidak bisa dipungkiri menjadi salah satu faktor Islam
berkembang dengan pesat di Makkah kala itu. Karena dengan ketokohan Muhammad
sebagai khafilah dagang yang sukses dan terpercaya, membuat penduduk Makkah
yakin dan mudah menerima ajaran Islam yang Nabi SAW dibawakan tanpa perlu
berpikir panjang. (KUC)