SEMARANG (kampusundip.com) – Itulah pesan penting yang
disampaikan Ust. Usep tatkala mengisi wisata ruhani spesial dalam rangka
Muhasabah Ramadhan 1436 H pada Selasa sore di Masjid Kampus Undip Tembalang,
Semarang (16/6).
Dalam kajian yang mengambil tema “Sudah berapakah dosa kita?
Sudahkah kita bermuhasabah?” ini, pemilik nama lengkap Usep Badruzzaman
tersebut berpesan agar kita semua sebagai mahluk ciptaan-Nya bermuhasabah dalam
menyambut bulan Ramadhan.
Hal itu penting supaya setiap mukmin bisa menyambut bulan
suci dengan jiwa yang suci pula. Dalam artian menyadari kesalahan apa yang
selama ini pernah diperbuat dan segera bertaubat untuk mendapatkan ampunan sebelum
diberi musibah. Sehingga kita pantas untuk bertemu dengan bulan penuh berkah
ini.
Karena menurut beliau sungguh rugi besar jika Ramadhan terlewat
manusia belum dapat ampunan. Di bulan yang penuh rahmat dan ampunan saja belum
diberi ampunan, bagaimana jika diluar Ramadhan. Begitulah analoginya.
Disisi lain, apabila manusia diberi musibah, Ust. Usep
memberikan pemahaman bahwa pada hakikatnya jika seseorang diberi musibah, itu
berarti Allah cinta kepadanya (manusia-red). Karena Allah tak pernah berbuat
zalim kepada hamba-Nya yang beriman. Dalam hal ini musibah adalah sebagai
peringatan.
“Jika kita diberi musibah, berarti Allah cinta kepada kita.
Tinggal kita bekerjasama dengan Allah…” tutur ustadz Usep.
Kesempatan Besar
Lebih lanjut, dalam materinya Ust. Usep juga menambahkan
bahwa bulan Ramadhan adalah kesempatan besar bagi mahasiswa sebagai kalangan muda
untuk memaksimalkan diri dalam beribadah.
Pernyataan itu bukan tanpa alasan mengingat rata-rata anak muda
belum memiliki banyak tanggungan seperti suami-istri dan anak. Sehingga waktu
untuk beribadah lebih banyak dan bisa fokus. Lain lagi jika sudah berkeluarga,
pasti waktunya akan terbagi untuk mengurusi rumah tangga.
Terakhir, menjelang berakhirnya kajian, ustadz
yang berpenampilan serba putih ini memimpin do’a muhasabah yang diikuti dengan
sangat khitmat oleh para peserta. Bahkan saking khikmatnya beberapa mahasiswa
tampak meneteskan air mata ketika do’a dibacakan. (KUC)