Ketahui Dulu Seluk Beluk Perusahaan, Carilah Kelemahan Yang Jadi Kelebihan

Semarang (Kampusundip.com) – Itulah tips yang diberikan Ibu Herlina tatkala menjadi pemateri dalam acara pelatihan softskill kiat sukses memenangkan peluang kerja bagi calon wisudawan Universitas Diponegoro (10/6).

Dalam acara yang digelar di Auditorium Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Undip ini, dosen psikologi tersebut berpesan kepada segenap peserta pelatihan yang terdiri dari mahasiswa berbagai angkatan untuk mengetahui terlebih dahulu seluk beluk perusahaan yang akan ia lamar.

Hal ini penting mengingat dengan mengetahui seluk beluk perusahaan, seseorang akan bisa mengukur kapasitas dirinya sejak awal sebelum benar-benar melamar perusahaan. Cocok atau tidak, disinilah pentingnya sebagaimana yang dimaksud ibu Herlina.

Dalam acara tersebut, beliau juga berpesan bahwa test psikotes memiliki pemetaan tersendiri. Maksudnya adalah pelamar tidak perlu bingung dengan soal.  Contohnya jika diminta menggambar, tidak perlu takut apabila gambarnya tak bagus karena mungkin disebabkan ia tak ahli dalam menggambar. Gambarlah sesuai dengan kemampuan diri sendiri, jangan khawatir jelek atau salah menggambar. Karena test psikotes pada intinya adalah untuk mengetahui seluk beluk diri seseorang.

Tips lain yang beliau sampaikan untuk memenangkan peluang kerja adalah apabila diminta memberikan kekurangan diri, sampaikan “kekurangan yang jadi kelebihan”. Misalkan dengan berkata “Dulu saya banyak melewatkan agenda. Tapi sekarang sudah tidak lagi karena sudah menyusun jadwalnya dengan rapi di buku agenda.”

Tips yang tak kalah penting adalah pada sesi terakhir wawancara. Jika diberi kesempatan bertanya sebelum sesi interview selesai, sebaiknya kita meresponnnya dengan bertanya. Misal “posisi apa yang tepat bagi saya”. Karena itu sebagai tanda antusias.

Terakhir, dosen yang mengaku telah menyeleksi lebih dari 1400 pelamar kerja di perusahaan plat merah pada awal tahun 2015 itu mengakhiri materinya dengan memperlihatkan slide gambar bertuliskan “Saya sukses tapi bukannya tidak pernah gagal.” (KUC)